batikjumputan karena proses pembuatannya dengan mengikat dan mencelupkan kain ke dalam pewarna dan juga dapat mengkreasikan sesuai keinginan berbagai macam bentuk/motif seperti jumputan tiga warna (perpaduan warna), motif bunga, dan lain-lain yang dipacu dari teknik jumpatan itu sendiri membuat motifnya. Teknik jumpatan ini membuat motif batik dengan cara mengikat kencang beberapa bagian kain Minggu lalu momen menyadran ke Pekalongan saya menyempatkan diri untuk mampir sejurus ke Museum Menulis. Di museum tersebut banyak tersimpan berjenis-jenis kreasi batik berbunga berbagai daerah di Indonesia sebagai halnya Banten, Kalimantan, Garut, Indramayu, Madura, Papua dan karuan doang menggambar Pekalongan itu sendiri. Mulai sejak beberapa ira nan terwalak di museum tersebut, ada suatu kacamata yang suntuk menarik perhatian saya, yakni urat kayu praktik membuat menggambar. Berbekal video cak bimbingan pembuatan batik yang saya tonton di youtube, sayapun memberanikan diri bakal mencoba takhlik menggambar. Mulanya saya mengambil selembar kain berbentuk persegi empat, lalu saya memasukkan canting ke kerumahtanggaan parafin yang sudah lalu dipanaskan dalam penggorengan, setelah itu barulah saya berangkat melukis menulis. Dan hasilnya, ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Membuat menggambar bukan semudah yang saya bayangkan. Terdapat teknik khusus dan strata individual buat menciptakan batik yang transendental. Cukuplah, dari pengalaman inilah akhirnya saya penasaran untuk berburu luang lebih banyak tentang menulis. Hasil batik saya ? Untuk saya, menggambar tidak hanya bermain sebagai warisan budaya saja tapi sekali lagi menjadi nafas kehidupan rakyat Indonesia. Sebagai komplet, saat adik saya dilahirkan kedunia ia sekaligus di basung dan di gendong menggunakan reja batik. Saat ayuk saya menikah, beliau menggunakan kain menggambar sebagai baju pernikahannya, alias saat ayah saya meninggal dunia beliau diselimuti dengan batik setakat momen terakhir sebelum dimasukkan keliang lahat. Tanpa kita sadari batik punya kredit nan sangat erat dengan arwah kita. Sehingga sudah sewajarnya bagi kita buat menganakemaskan dan melestarikan batik. Ozon iya, Sejumlah tahun yang lalu saya tersortir seumpama salah satu peserta Amazing Petung National Explore 2022 APNE yang diselenggarakan oleh PemKab Pekalongan. Senang sekali rasanya bisa menjajat Petungkriyono dan berkunjung ke keseleo satu Padepokan tempat produksi batik. Banyak sekali pengetahuan mentah yang saya dapat, terutama pemberitaan tentang pengelolaan cara pembuatan batik. Seperti yang kita tahu Pekalongan yakni ikon batik nusantara. Siapapun yang mendengar kata Pekalongan pasti akan disandingkan dengan menggambar. Masyarakat Pekalongan bukan semata-mata menjadikan batik sebagai mata pencaharian tapi juga telah menjadi nyut nadi kehidupan. Sebagai kerangka kecintaan mereka terhadap batik sekarang di beberapa wilayah di Pekalongan sudah terwalak banyak sekali tempat khusus untuk memproduksi menggambar, salah satunya yaitu Padepokan Batik Pesisir H Muasif. Studio yang sudah dirintis sejak perian 1999 ini berlokasi di wiradesa, Kab. Pekalongan. Setakat kini sanggar tersebut sudah lalu melahirkan ribuan karya menulis yang mutakadim tersebar hingga mancanegara. Lebih-lebih baru-hijau ini H Muasif menciptakan sebuah menggambar cakap yang diberi tera Menggambar Petungkriyono. Nama ini diambil dari salah satu kecamatan di Pekalongan yang merupakan palagan ekowisata yang memiliki segudang keindahan. Terbantah di lukisan batik tersebut terdapat motif pepohonan, jalan berliku, batang air, serasah dan beragam element yang menayangkan suasana pan-ji-panji Petungkriyono. Batik Pekalongan memang n kepunyaan ciri khas tersendiri, warna flora dan satwa di kombinasikan dengan warna yang kilauan menjadikan batik Pekalongan terkesan berbeda dibanding batik lainya. Hal inilah yang membuat batik Pekalongan memiliki banyak peminat. Ketika memasuki kawasan padepokan, saya berbarengan merebeh bebauan parafin yang merupakan bahan utama pembuatan batik. Bangunan padepokan yang berkonsep tradisional membuat saya sebagaimana kembali ke zaman jawa kuno. Di sepanjang jalan membidik ki ikut sanggar terdapat spanduk yang kebal informasi tentang sejarah menggambar di Indonesia. Riuk suatu petikan yang saya ingat detik itu adalah bahwa batik Pekalongan sudah suka-suka sejak 18 abad nan terlampau. Oleh karna itu tidak salah kalau batik Pekalongan merupakan warisan nenek moyang yang patut dilestarikan. Memasuki gerbang Studio Tepi laut kami sambil digiring menuju bab Pranggok Pesisir yang ialah ajang para pengrajin membentuk menggambar. Tertentang disetiap tesmak terdapat para pengrajin yang sedang mengerjakan tugasnya masing-masing. Di sini saya dapat menyaksikan bagaimana para pengrajin dengan telaten membuat batik tiba semenjak nol sampai menjadi sekacip kain menggambar yang cantik. Adapun batik nan di buat di padepokan pesisir menunggangi teknik batik tulis. Pembawa kami mengatakan bahwa batik yang dilukis dengan tangan lebih meresapi dibanding menulis nan dibuat menggunakan organ. Sehingga wajar jikalau harganyapun cukup mahal. Menggambar sendiri mempunyai beberapa teknik dalam pembuatanya, antara tak ialah teknik printing nan ialah teknik pembuatan menulis secara modern. Teknik tera yaitu melukis batik menggunakan alat cap dan yang ragil teknik batik tulis yang mana lukisanya digambar secra manual mengguanakan tangan sehingga penyelesaianya bisa mencpai lebih dari 2 sampai 3 bulan. PROSES PEMBUATAN Menulis Untuk menciptakan satu runjam kain batik biasanya memerlukan waktu nan relatif lama. Pembuatanyapun tidak ditangani oleh satu orang belaka, melainkan beberapa orang nan tugasnya berbeda. Cukuplah adapun langkah-langkah pembuatan menulis adalah bak berikut 1. Siapkan peralatan membatik Beberapa peralatan batik nan harus dipersiapkan antara bukan Perca nan lazim digunakan untuk membentuk menulis merupakan tiras mori, karet katun, kain paris, kain kawul nanas dan kain lajak. Namun yang paling sering digunakan yaitu perca mori. Canting adalah perlengkapan yang digunakan untuk menulis dan atau menuliskan lilin batik/lilin panas di atas kain sesuai dengan rajah sketsa. Gawangan yaitu perlengkapan yang digunakan bikin mengedrop alias membentangkan mori yang akan dibatik. Wajan yaitu ajang yang digunakana bakal menghangatkan malam. parafin atau lumrah disebut malam yaitu bulan-bulanan yang digunakan buat mengerudungi adegan-penggalan tertentu dari kain. 2. Nganji / Nyekuli Sebelum perca mori dibatik, kebanyakan dilemaskan malar-malar dahulu moga kain lebih mudah bakal di gambar. Caranya yaitu dengan merendam mori n domestik air selama satu malam, kemudian dicuci selama ¼ jam dan direbus dalam air tajin atau kepurun air rebusan beras yang kadang diberi campuran daun bambu dan abnormal batu rabuk. 3. Ngemplong Setelah dikanji, perca lewat dikemplong, yakni digulung kemudian diletakkan di atas gawang atau tempat yang menjemukan dan dipukuli dengan ganden palu kayu. Proses menganji dan mengemplong ini dilakukan semoga cairan malam yang nantinya digoreskan diatas perca tidak bersisa meresap ke dalam serat tenunan. Dengan demikian malam boleh dengan mudah dihilangkan. 4. ngelngrengi dan nerusi Setelah kain menjadi lemas, maka tahap berikutnya merupakan ngengrengi dan nerusi, yaitu membuat pola pada mori dengan menggunakan malam. Ketika di Sanggar saya mengawasi dua pengrajin batik yang sedang membuat kamil garuda di atas kain. 5. ngiseni / Ngisen-isen Selepas abstrak terbentuk, tahap selanjutnya adalah ngiseni, yakni menggambar kain menirukan komplet nan sudah dibentuk dengan menggunakan canting. Lazimnya dalma menyanting didahului dengan mewarnai kamil bagian luar justru suntuk sehabis itu barulah mewarnai interior alias isinya ngiseni. N domestik proses membatik, pengrajin harus mencerca posisi duduk, Yakni dengan memangkalkan jingkir/penggorengan di arah kanan. Gunanya kerjakan mempermudah mencuil lilin batik. 6. Nemboki alias Mbiriki Setelah menulis batik menggunakan canting langkah selanjutnya adalah nemboki maupun mbiriki. Nemboki dilakukan bakal menutup bagian kain menunggangi malam yang tidak kepingin terkena warna seyogiannya tetap putih. 7. Medel Tahap selanjutnya adalah medel ataupun nyelup kerjakan memberi warna kudrati cak agar akibatnya sesuai dengan yang diinginkan. Proses medel dilakukan beberapa barangkali sebaiknya warna putih menjadi bertambah pekat. 8. Ngerok ngerok yaitu menghilangkan lilin klowongan seyogiannya takdirnya disoga bekasnya berwarna coklat. Radas yang digunakan cak bagi ngerok adalah cawuk yang terbuat bermula potongan kaleng yang ditajamkan sisinya. 9. Mbironi Setelah dikerok, kemudian dilanjutkan dengan mbironi. Internal proses ini bagian-babak yang ingin tetap bercelup dramatis dan putih ditutup malam dengan menggunakan canting individual agar ketika disoga bukan kesampukan rona coklat. 10. Nyoga Setelah itu, dilanjutkan dengan nyoga, ialah memberi warna coklat dengan ramuan indra peraba kayu soga, tingi, tegeran dan bukan-tidak. Bikin memperoleh warna coklat yang matang atau lanjut usia, kain dicelup privat bak weduk ramuan soga, kemudian ditiriskan. Proses nyoga dilakukan berkali-kali dan kadang memakan waktu sebatas bilang hari. Namun, apabila menggunakan zat pencelup kimia, proses nyoga cukup dilakukan sehari saja. 11. Nglorot Proses selanjutnya yang merupakan tahap akhir adalah nglorot, yaitu menyucikan malam. Caranya, kain mori tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi air kepurun supaya malam tidak menempel kembali. Setelah lilin batik pudar, kain mori nan sudah lalu dibatik tersebut kemudian dicuci dan diangin-anginkan biar kersang. Kejadian yang menarik bersumber proses pembuatan batik di Sanggar H Muasif yakni kejelian para pengrajinya. Takdirnya menggambar mutakadim selesai di bikin maka batik masih belum bisa didistribusikan semata-mata masih dilakukan tahap akhir yaitu proses pengkoreksian. Lazimnya kejai menggambar yang di lukis menggunakan canting selalu ada bagian yang tidak diinginkan, seperti kesalahan rancangan ataupun rona. Sehingga reja batik harus diperbaiki sekecil apapun kesalahanya. Adapun adegan gambar yang salah di tempeli dengan stiker bercelup bak tanda untuk mempermudah mencari kesalahan bagan. Selepas itu barulah kain batik di perbaiki lagi sampai sungguh-sungguh tidak ada kurang. Itulah garitan perjalanan saya saat melawat ke rumah produksi menulis di Padepokan Pantai H Muasif di Pekalongan. Saat ini sayapun tahu bagaimana cara pembuatan menulis. Programa kunjungan musim itu di tutup dengan pameran menggambar Petungkriyono karya H Muasif yang lalu fenomenal. Berikut Video Vlog saat kunjunganku ke Padepokan Batik Pesisir di Pekalongan. Selamat menonton, semoga bermakna caramembuat batik ikat celup Durasi : 02:21 Hot Cara Membuat Batik Ikat Celup, Video Cara Membuat Batik Celup Terupdate! Bahasan Menarik dari video Cara Membuat Batik Ikat Celup ini adalah Cara Membuat Batik Celup terhot!, cara membuat batik celup ikat 3 warna, cara membuat batik celup di kaos, cara membuat batik celupan, cara membuat batik celup dari kain mori, cara membuat batik ikat celup
Sampurasun... Rampes... Kali ini mamang mau menulis tentang Cara Membuat Batik Dengan Teknik Ikat Celup batik yang pembuatannya dilakukan dengan cara mengikat kencang di beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna. Ini mamang dapat dari pelajaran seni Rupa waktu duduk di bangku sekolah SMP * duduk doang sambil melamun heheeh* Kegiatan ini menjadi media bagi siswa untuk berekspresi dan berkreasi pada mata pelajaran seni rupa sekaligus untuk mengasah ketrampilan dibidang tekstil. Adapun persiapan dan tahapan mereka dalam mempraktekkan pembuatan Batik ikat celup adalah sebagai berikut ..... mareee Bahan-bahan yang harus disiapkan Kain atau karung terigu juga boleh ehehe untuk bahan yang mau dibuat batik celup Dua sendok Garam dan Cuka secukupnya Dua liter Air untuk satu kemasan warna; Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex. Alat-alat yang digunakan Karet gelang; Kelereng, Uang koin, Batu Kompor atau tungku pakai kayu bakar heheheh Bejana Panci dapet kriditan juga ngga apa – apa hehehe Sendok kayu sebagai alat pengaduk Centong Pangarihan Ember. Cara Membuat Batik Teknik Ikat Celup Pastikan kain dalam kondisi bersih bila perlu di cuci terlebih dahulu Membuat bentuk/desain motif dengan mengikat Kelereng, Uang koin, atau Batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet secara kencang dan bervariatif, karet bisa diganti dengan tali, yang penting ikatannya harus kencang Rebus air menggunakan Bejana Panci hingga mendidih, setelah mendidih, campurkan pewarna dan penguat yang berada dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex, Gunakan satu wadah panci untuk satu warna saja Tambahkan garam dua sendok makan dan cuka secukupnya disertai dengan mengaduk larutan hingga merata, garam dan cuka digunakan sebagai tambahan penguat agar warna tidak mudah luntur Basahi kain yang telah diikati dan dibuat motif dengan air bersih Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Bila menginginkan satu warna, celupkan seluruh bagian kain dalam larutan pewarna yang mendidih. Aduk dalam waktu 10-30 menit agar warna merata dan merekat kuat; Bila menginginkan warna lain, langkah pada no. 7 hanya mencelupkan sebagian pada cairan pewarna pertama dan mencelupkan kain yang belum terkena warna pada cairan pewarna lainnya. Celupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki; Apabila proses pencelupan warna selesai, kain diangkat dan dibilas menggunakan air dingin yang bersih; Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan; Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut Untuk Cara Membuat Batik Dengan Teknik Ikat Celup ini dapat dibuat dengan kreasi sendiri dengan beberapa ikatan, tidak terpaku pada satu ikatan saja, serta bisa di praktekan pencelupan pada baju atau kaus yang sudah jadi tetapi masih warna polos. Kalau mamang dulu dibuat Baju dan Tas sekolah atau buat hadiah Ulang Tahun Pacar hehehe......
Orangorang dulu sudah menggunakan teknik ikat celup, dengan penyebutan yang berbeda. "Di Indonesia itu sudah ada lama. Misal, di Kalimantan itu ada Batik Sesirangan, Palembang ada Kain Pelangi, dan di Jawa ada Kain Jumputan, seperti ini," kata Rosita, sembari menunjukkan koleksi Jumputan miliknya. Disambut Antusiasme

Cara Membuat Batik Ikat Celup Pelangi. Lengkap disertai gambar cara membuat batik celup menggunakan kelereng. Batik ikat atau batik celup merupakan salah satu bentuk kerajinan batik yang sederhana dan mudah untuk dipraktekkan siswa smp kelas vii. Cara Membuat Batik Ikat Dan Celup from Pastikan kain yang akan digunakan dalam keadaan bersih. Tuliskan pada kolom berikut cara membuat batik jumputan. Batik pelangi dikenali dengan warnanya yang pelbagai dengan menggunakan alam. • Batik Cap Adalah Kain Yang Dihias Dengan Teksture Dan Corak Batik Yang Dibentuk Dengan Cap Biasanya Terbuat Dari Tembaga. Batik ikat celup dilakukan dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat, sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna batik. Mungkin cara paling mudah melakukan teknik ikat celup adalah merendam kain dalam larutan berwarna tunggal yang disebut dengan rendaman pewarna. Rebus air dalam panci sampai mendidih. Batik Ikat Celup Dengan Wantex Subhandepok. Teknik ini dapat dihasilkan dengan beberapa cara. Cara membuat batik jumputan sangat mudah. Cara membuat batik ikat celup. 11 Cara Untuk Menggunakan Teknik Ikat Celup Wikihow. • batik saring, • batik celup, • batik terap. Letak ikatan bisa dari sisi kain atau tengah kain, ini dilakukan untuk membuat motif segaris atau memusat tergantung dari mana mengikat dan seberapa banyak bagian yang diikat. Ø kain selendang berukuran satu meter setengah dan juga kain sutra atau kapas yakni untuk membuat warna lebih mudah merekat pada kain. Prinsip Yang Diterapkan Untuk Membuat Batik Jumputan Yaitu Dengan Mengikat Kencang Beberapa Bagian Kain Kemudian Dicelupkan Pada Pewarna Pakaian. Tuliskan pada kolom berikut cara membuat batik jumputan. Ø pewarna sintetik/tekstil atau pewarna alam lainnya. Batik jumputan adalah jenis batik yang dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Selain Itu Batik Juga Termasuk Kedalam Kerajinan Tekstil Materi ini pada kurikulum 2013 di pelajari dalam mata pelajaran prakarya. Pastikan kain atau baju dicuci bersih terlebih dahulu. Buat bentuk motif dengan cara mengikat uang koin, kelereng, atau batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet gelang.

CaraMembuat Batik Ikat Celup Pelangi Cara Membuat Batik Ikat Celup Pelangi - Cara Membuat Batik Ikat Celup Pelangi Konon kain pelangi telah dipakai oleh masyarakat Melayu, namun karena meletusnya

- Desember 04, 2012 Updated Agustus 16, 2021 Jumputan merupakan salah satu jenis batik yang pembuatannya dilakukan dengan cara mengikat kencang di beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna. Oleh karena itu, sebagian orang juga menyebut Jumputan sebagai batik ikat celup. Pada akhir semester gasal tahun ajaran 2012-2013 kelas 8 I Putri MTs N Babakan telah berhasil mempraktekkan teknik jumputan. Kegiatan ini menjadi media bagi mereka untuk berekspresi dan berkreasi pada mata pelajaran seni rupa sekaligus menjadi upaya untuk mengasah ketrampilan dibidang tekstil. Adapun persiapan dan tahapan mereka dalam mempraktekkan pembuatan Batik Jumputan ikat celup adalah sebagai berikut A. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Batik Jumputan Kain berjenis Blaco, Mori prima, Primissima; Dua sendok Garam dan Cuka secukupnya; Dua liter Air untuk satu kemasan warna; Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex. B. Alat-alat yang digunakan dalam membuat Batik jumputan Karet gelang; Kelereng, Uang koin, Batu; Kompor; Bejana Panci; Sendok kayu sebagai alat pengaduk; Ember. C. Cara membuat Batik Jumputan Pastikan kain dalam kondisi bersih; Membuat bentuk/desain motif dengan mengikat Kelereng, Uang koin, atau Batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet secara kencang dan bervariatif; Rebus air menggunakan Bejana Panci hingga mendidih; Setelah mendidih, campurkan pewarna dan penguat yang berada dalam satu kemasan Wenter ataupun Wantex; Tambahkan garam dua sendok makan dan cuka secukupnya disertai dengan mengaduk larutan hingga merata; Basahi kain yang telah diikati dan dibuat motif dengan air bersih; Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Bila menginginkan satu warna, celupkan seluruh bagian kain dalam larutan pewarna yang mendidih. Aduk dalam waktu 20-30 menit agar warna merata dan merekat kuat; Bila menginginkan warna lain, langkah pada no. 6 enam hanya mencelupkan sebagian pada cairan pewarna pertama dan mencelupkan kain yang belum terkena warna pada cairan pewarna lainnya. Celupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki; Apabila proses pencelupan warna selesai, kain diangkat dan dibilas menggunakan air dingin yang bersih; Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan; Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut. Suasana praktek Jumputan menggunakan media yang minimalis NB Karet bisa diganti dengan tali, yang penting ikatannya harus kencang; Garam dan cuka digunakan sebagai tambahan penguat agar warna tidak mudah luntur; Gunakan satu wadah bejana/panci untuk satu warna saja; Pada praktek ini, sebaiknya wadah yang digunakan khusus untuk pembuatan Jumputan atau batik ikat celup. Namun jika wadah tersebut akan digunakan untuk keperluan lain, selesai praktek, bersihkan dengan baik bejana/panci yang telah digunakan sebagai wadah proses mewarnai hingga benar-benar bersih. Kain hasil praktek Jumputan Batik Ikat Celup ini biasanya digunakan sebagai taplak meja dalam pertemuan Orang Tua/Wali Siswa/i dengan pihak sekolah. Untuk melihat lebih lengkap dokumentasi praktek membuat batik jumputan ikat celup silahkan kunjungi galeri foto pada akun Facebook Sanggar MTs Negeri Babakan atau dengan cara klik di sini. Guna memperjelas deskripsi langkah-langkah tersebut, berikut ini merupakan video tuturial pembuatan Batik Tegal. Jika tertarik untuk berkarya seperti mereka, silahkan ikuti persiapan dan langkah-langkah seperti di atas. Selamat berkarya.....

a Alat dan Bahan Dalam Proses Pembuatan Batik Ikat Celup. 1 Alat Alat merupakan suatu benda yang gunanya untuk mengerjakan sesuatu, bisa juga disebut dengan perkakas atau peralatan. Sedangkan bahan sendiri merupakan suatu pelengkap untuk membuat sesuatu, oleh karena itu alat dan bahan tidak dapat dipisahkan. Menurut Rini Ningsih 2001: 4, untuk 1 Siapkan bahan yang dibutuhkan. Membuat ikat celup bisa membuat ruangan berantakan. Jadi, siapkan area kerja yang memungkinkan Anda bekerja dengan pewarna dan tidak keberatan jika tercecer ke mana-mana! Tutup area kerja dengan terpal plastik. Jika tidak ada, Anda bisa menggunakan plastik kantong sampah.

1 Temukan sumber air. Biasanya pelangi terlihat saat hujan. Tetes air yang jatuh dari langit itu membiaskan cahaya matahari. Anda bisa meniru cara kerjanya dengan memanfaatkan sumber air yang bisa dipindahkan. Selang air atau botol semprot merupakan pilihan yang tak kalah sempurna. [4] 2.

SarungTangan. Nah, jika kalian sudah memiliki bahan-bahannya, di bawah ini akan dijelaskan cara membuat ikat celup: Siapkan alas (plastik) agar semua kegiatan kita bisa dengan cepat di bersihkan, atau yang paling aman sih kita mengerjakannya di atas lantai, jadi mudah untuk dibersihkan. Setelah alas ada, simpan kain (bahan) di atasnya. Melestarikanbudaya membatik terus dilakukan untuk menjaga keberagaman batik di Indonesia. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) peduli akan keutuhan budaya membatik, untuk itu dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan batik dengan teknik celup ikat untuk warga desa Sekarbanyu khususnya ibu-ibu PKK desa Sekarbanyu. Celup ikat atau ikat celup (tie-dye) adalah teknik .
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/569
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/933
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/903
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/342
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/134
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/165
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/655
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/774
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/636
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/726
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/690
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/980
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/464
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/392
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/254
  • cara membuat batik celup pelangi