PuisiHujan Hujan Terakhir Dalam Ingatan Suara Hujan Hujan Malam Ini Hujan Rintik Hujan Kamu Dan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya Aku kira, pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan? ASPIRASIKU – Berikut ini kumpulan puisi tentang hujan yang merupakan sebuah ungkapan isi hati melalui tulisan si penyair. Di dalam kumpulan puisi tentang hujan ini terdapat irama, lirik, rima, bait dan ritme di dalamnya. Banyak orang membuat puisi tentang hujan karena hujan menggambarkan rasa kerinduan yang mendalam kepada seorang yang dicintai. Sebagian orang membuat puisi terinspirasi dari suatu objek, seperti rintik hujan. Penulis novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono menyebut hujan adalah kasih sayang. Hujan yang turun di berbagai bulan, dari Januari hingga Desember juga akan membawa makna dan kenangan yang berbeda dari setiap orang yang pernah melewati momentnya. Dilansir Aspirasiku dari laman berikut ini sepuluh puisi tentang hujan yang mungkin bisa mewakili perasaanmu. Baca Juga 6 Ciri-ciri Wanita Kepribadian Ambivert Sering Dikira Kepribadian Ganda? 1. Kamu dan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnyaAku kira, pelangi pun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandanganDan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan?Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknyaBegitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranyaYang aku tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu?Jika iya, maka kedatanganmu memecahkan segala perkiraan yang merisaukanYang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indahMenjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun iniJanganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu Baca Juga 5 Tips Membuat Pasangan Lebih Nyaman dan Nggak Mau Kehilangan, Nomor 4 Penting Banget! 2. Tentang Hujan
Yangberkaca di atas langit yang hitam Sayang begitu sepi petang ini Tak ada suara-suara, tak ada cahaya Dalam kamar gelap ku sendiri menekuri Tentang kita , yang berjumpa lalu berpisah.. Sayang hujan telah turun di sini Membasuhi separuh petang yang mulai habis Di tepian heningnya malam, aku meringis
Payung hitam terbuka diatas kepala menjadi tanda pelindung dari teriknya matahari dan hujan. Limpahan air hitam yang bercampur sisa besi dari kolam berikutan aktiviti sebuah premis peleburan di Jalan Sungai Lalang di sini menyebabkan berlaku pencemaran di. Goenawan Mohamad Sajak Puisi Kutipan Puisi tentang hujan bisa menjadi media ungkapan perasaan yang sedang dialami hujan yang berwarna hitam. Aku memandang uap itu naik sebentar lalu pergi dibawa angin. Kejadian itu menimbulkan sejumlah teori dan spekulasi yang beredar di berbagai situs media sosial. Terparah di Desa Jati Wetan yang mencapai 145 cm sedangkan daerah lainnya rata-rata bertambah tinggi sekitar 20 cm. Yah dengannya puisi hujan yang menggambarkan suasana hati akan tercurah segalanya di sana. Memang benar salah satu dampak adanya awan CB adalah terbentuknya hujan es. Payungku tak takut ketinggian. Tentu banyak cerita juga tantangan yang telah dihadapi. Misteri Hujan Berwarna Hitam di Jepang. Aku memilih hujan berwarna biru selain hitam dan merah yang tersedia di taman kota itu. Cerahnya sinar pagi ini ternyata tidak bisa menutupi gelapnya kehidupan. Hujan lalu duduk di kursi-kursi. Aku menaiki tangga hujan. Di dalam puisi tersebut imaji yang paling dominan adalah imaji visual yang ada di setiap bait dan ada sedikit imaji pendengaran pada baris. Puisi Pelangi Hitam Oleh. Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya Yang begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi. Sepertinya tidak terasa hampir satu bulan kita lalui bulan pertama di tahun baru ini. Katanya saat dikonfirmasi di Denpasar Bali Jumat malam. Secara tipologi puisi Hujan di Bulan Juni terdiri dari tiga bait yang setiap baitnya terdiri dari empat baris dan dengan pilihan kata yang kuat dan menunjukkan makna dalam seperti tabah dan kuat. Jan 27 2021 Puisi Hujan Hujan adalah peristiwa jatuhnya air dari atmosfer. HUJAN DATANGLAHHujan datang sirami raut wajahku dari mimpi-mimpikuSadarkanku bahwa siang beranjak pergiHujan datang tawarkan selimut hatiMengekang raga menahan langkahkuHujan janganlah kau pergiAku masih rindu alunan nada-nadamuHujan tetaplah kau disituAku masih belum siap melihat duniaHujan bergemurulahHingga tiada deru nafas tiada artiHujan. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Kumpulan Berita HUJAN HITAM. Sebagaimana pengertian hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju batu es dan slit. Komorbid Asma yang Dialami Soraya Abdullah dan 4 Berita Kesehatan Lain. Teriknya mentari membakar seluruh penghuni bumi melahirkan keringat keringat harapan anak pertiwi. Akhirnya keluar juga uap yang ditunggu-tunggu. Sungguh aku berharap perasaanku ikut terbang dan hilang bersama uap itu. Aku kira senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya Aku kira pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan Dan aku mengira dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu apa itu hujan. Kalau kita lihat di peta ada awan yang warna merah di Bali bagian tengah Bangli dan data itu terjadi pukul 1340 WITA. Hanya Desa Jatai Wetan yang air banjirnya berwarna hitam. Kau bilang cintaku tak berwarna ya aku minta maaf untuk itu bisakah kau memaklumi aku bukan tidak melakukan sesuatu kau tau sudah berapa banyak hujan. Berputar di tangan kami ketika walikota membuka festival musim hujan. Hujan itu menjadi payung. Seringkali fenomena ini dijadikan inspirasi untuk menciptakan puisi yang indah. Misalnya mewakili rasa. Apr 16 2020 Awan hitam menertawakan kita kita yang kadang tidak mau menerima apa adanya yang lari dari kenyataan bila hitam jangan dibuat kehitam-hitaman akan menjadi penyesalan Awan sudah hitam biarkan hujan yang akan menghentikan perdebatan hujan bisa membuat kehilangan warna telah menjadi lukisan tak akan berubah karena tangisan biarkan dalam pigura. Nah bagaimana dengan puisi karyamu. Kali ini kami pilihkan puisi tentang hujan di akhir Januari. Hari ini adalah hari terakhir di bulan Januari bulan yang sering kali turun hujan. Health 1947 WIB. Angin yang sedang flu meniup payungku. Buat kamu yang ingin melukiskan suasana hatimu dengan puisi hujan berikut di bawah kami berikan kumpulan puisi tentang hujan. Hujan menderu dari pelosok bumi menghempas harap air akan tumpah membasahi jejak kaki. Aku Ingin Sapardi Djoko Damono. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Misteri Hujan Berwarna Hitam di Jepang. Kumpulan Berita HUJAN HITAM. Kucing Juga Bisa Obesitas Begini Cara Pantau Berat Badan Hewan Peliharaan. Dalam fitur Insta Story di Instagram Velove mengunggah foto sang penyair berwarna hitam putih dan mengutip salah satu puisi fenomenal dari Sapardi yang berjudul Pada Suatu Hari Nanti. Mulai dari kejatuhan nuklir polusi hingga kebakaran pabrik. Mar 11 2015 Puisi hujan adalah kata puitis tentang hujan atau puisi tema alam yang berkisah tentang kata kata hujan yang terkadang juga bercerita hujan romantis kata malam dan hujan di pagi hari. Being with You. Meninggalkan lembaran-lembaran hidup yang kini berwarna hitam. Dari fenomena alam ini puisi hujan akan tercipta memori kenangan masa lalu akan dikenang. Pin Oleh Aysetu Sindanaa Di Kutipan Inspiratif Kata Kata Indah Kata Kata Motivasi Kutipan Buku Sajak Senja Kata Kata Inspiratif Sajak Kata Kata Puisi Senja Puisi Einstein Quotes Quotes Positive Quotes Semesta Tidak Diam Sajak Puisi Syair Sastra Quotes Puitis Diam Puisi Puitis Quotes Quotesindonesiasenja Saj Cinta Quotes Quotes Einstein Quotes Terbaru 30 Puisi Pemandangan Pagi Hari Keindahan Alam Download Puisi Tentang Pagi Yang Indah Islami Kata Download Puisi Hari I Pemandangan Puisi Sajak Tidak Ada New York Hari Ini M Aan Mansyur Sajak Puisi Penjara Puisi Suara Hati Lockscreen Movie Posters Apa Warna Rindumu Sajak Nasihat Yang Baik Kutipan Hidup Tidak Ada New York Hari Ini New York York Books Puisi Sastra Sapardi Puisi Sastra Sapardi Quotes Words Beautiful Words Bunga 3 Kata Kata Sajak Puisi Hasil Gambar Untuk Gambar Wanita Menangis Hitam Putih Gambar Gambar Kartun Kartun Puisi Rindu Indopoems Katakata Tentangkamu Sedih Puisi Inspirasional Sedih Selekat Itu Secinta Itu Bernapaskankata Puisi Poetry Poem Sajak Sastra Aksara Kumpulanpuisi Puisicinta Katabija Poetry Poem Poems Quotes A Poem By Mina Apratima Sajak Tanda Tanya Puisi Pin Oleh Anggoro Subakti Di Puisi Indonesia Pesan Puisi Secangkir Kopi Pin By Kimberly Klem On ع Travel Experts Amazing Photography Cool Drawings 200 Video Klip Hd 4k Hujan Cuaca Gratis Pixabay Download Jakarta Hujan Lebat Diprediksi Berlangsung Hingga Malam Download 63 Gambar A Gambar Hujan Kartun Puisi Pendek Kumpulan Puisi Kata Kata Indah Puisi Kutipan Indonesia PUISIHUJAN DATANGLAH Hujan datang, sirami raut wajahku dari mimpi-mimpiku, Sadarkanku bahwa siang beranjak pergi. Hujan datang, tawarkan selimut hati, Mengekang raga, menahan langkahku. Hujan, janganlah kau pergi, Aku masih rindu alunan nada-nadamu. Hujan, tetaplah kau disitu, Aku masih belum siap melihat dunia. Hujan, bergemurulah,

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mantra hujan, mantra hujan"Segeralah, rapalkan dengan batinmu yang kuat" serunyaAku terkatup dan menunduk lebih dalamBagaimana bisa mantra hujan aku rapalkanBukankah hari begitu terik dan kepadatan lalu lintas di kepalaku sungguh membuat tumpulIngatan yang bertubi-tubi berjejalan tanpa ada ruang jeda" Sudahlah, rapalkan saja dan lihat bagaimana nanti!" tukasnyaYa, mantra hujanSebentar, aku lihat langitkuMasih saja menyimpan merah tanpa ada titik hujanBagaimana bisa aku merapal mantraTak ada sedikit tanda aku perlu merapalnya segeraAku bersungut memutari halaman rumahMencari tanda lebih terang daripada kilau cahayaAku malah lebih buram menelisik tiap tandaPadahal aku masih harus mencari sebelum sungguh aku merapalnya dengan rela"Oh Tuhan, mengapa kau masih saja bersikukuh tak merapalnya?Apa yang kau tunggu?!Menunggu langitmu terbelah dan terbakarLalu kau turut mengabu dalam kekacauanmu sendiri?Itu yang kau mau?sungguh?!Sudahi, segala retorika dan logika yang hilir mudik seharian ituKau sedang tertipu!"Ia berteriak kencang bagai angin menderuGumanku sekedar debu baginya, mungkin Sebenarnya aku tak perlu menggunakan logika terlalu jauhAtau beretorika kesana kemariBagiku, kewajaran yang diterobos oleh tingkah yang merusakSudah mencukupi terbakarnya langit batinkuLalu agar aku tak sama dengan pelakuAku harus merapal mantra hujan?Begitu?Ya begitulah, mantra hujan hanya untuk meneduhkan langitku sendiriSedangkan bagi pelaku masih ada pintu keluar dari kata maafSungguh absurd! Tapi aku memahami seruanmu, teriakanmuMantra hujan harus kurapalkan segeraAgar aku tak ikut terbakar dalam kobaran dan mengabuMeski sebagai penyaksi terhadap laku yang kejiDan kesewenang - wenangan tingkah yang melukai nuraniAku harus sungguh rela merapal mantra hujanAku ingin langitku turun hujan agar airmataku bisa membanjiri sisi kerinduankuAtas nama kasih sayang, empati, simpati dan kehormatan diriAku merapalnya dengan sungguh-sungguhJauh didalam cangkang malam yang hitamAgar ketika hujan datang, tak ada yang melihat airmataku berwarna merah!Aku rela! Lihat Puisi Selengkapnya

Bertemankangemercik hujan. Bercumbu menjadi satu dalam tiga . Hujan yang kini turun. Memaksa kita untuk tak saling tatap. Namun, tetap bercengkrama . Di balik kabel . Merah, hitam dan putih. Adalah saksi bisu. Di balik peristiwa 16 Maret. Bayangan peluk tak kasat mata. Baca Juga: [PUISI] Istirahatlah Dunia Hujan siang ini telah menambah pedih lukaBelum juga kering luka lamaTelah tersiram hujan dengan deras Jahitan pun menjadi teretas Tertunda merapat kulit yang terkelupasTak ada peduli, semakin mempertegasDiri sudah memang tak pantas Setiap hujan telah menjadi lukaKetika hujan waktu itu bermulaTak berdaya melawan paksa 1 2 Mohon tunggu... Lihat Puisi Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar! SelamaMembaca dan Berliterasi. AWAN HITAM BERPELANGI Oleh : Halley Kawistoro hembusan angin mulai bergerak menyapa di sela-sela wajah membawa hawa dingin dan sejuk sesekali menusuk tubuh yang lemah. muncul gemuruh di atas langit burung berterbangan sesekali menepi dari kebingungan mata kita pun terpaku menunggu waktu Puisi tentang hujan. Puisi hujan adalah kata puitis tentang hujan atau puisi tema alam yang berkisah tentang kata kata hujan, yang terkadang juga bercerita hujan romantis, kata malam dan hujan di pagi pengertian hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan hujan dapat terjadi dan turun membasahi bumi untuk kita nikmati sebagai karunia dari Sang Maha pencipta dan pengatur di Bumi ini, cerita puisi hujan inilah yang diceritakan dalam bait kumpulan puisi hujan dan kata puitis tentang hujan yang diterbitkan blog puisi dan kata kita ketahui hujan berkah bagi yang mengharapkan namun terkadang juga hujan menjadi malapetaka, jika hujan deras terus menerus. akan tetapi terkadang juga kejadian seperti ini, akibat dari ulah tangan-tangan jahil manusia yang tak bertanggung jawab, hal seperti ini biasanya menginspirasi penulis puisi untuk menulis kata puitis tentang hujan dan puisi hujan air hujan adalah penyeimbang keadaan alam, tergantung dari sisi yang mana kita membutuhkannya sehingga hujan membawa cerita tersendiri dalam biasanya hujan datang di tempat kita karena angin membawa awan yang mengandung hujan, ke daerah kita lalu turun hujan, jadi angin pujaan hujan, makanya turun hujan di daerah kita lalu terinspirasi menulis kata puitis tentang hujan serta puisi hujan kala hari ini akan turun hujan ditempatmu kawan, sambutlah hujan karena hujan adalah berkah, asal bukan hujan air mata sehingga tercipta kata puitis tentang hujan atau puisi judul hujan sedih berkaitan dengan kata kata hujan, puisi hujan yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak kali ini adalah kumpulan kata puitis tentang hujan atau puisi menceritakan tentang hujan yang diantaranya terdapat puisi hujan romantis puisi hujan di pagi hari, namun lirik puisi hujan bulan juni tidak daftar judul puisi hujan atau puisi tentang hujan diterbitkan blog puisi dan kata bijak antara lainPuisi hujan datanglahPuisi hujan malam iniPuisi sesudah hujanPuisi KesadaranPuisi cinta seperti hujanPuisi malam semakin kelamPuisi hujanPuisi hujan menghiasiPuisi dingin menemani isakkuPuisi salamku hujanPuisi hujan IIPuisi tak seperti hujanPuisi hujan IIIPuisi kamusflase hujanPuisi hujan semalamPuisi saat hujan turunSekitar enam belas kata puitis tentang hujan dan puisi hujan yang berkisah tentang kata kata hujan serta kata kiasan hujan dalam puisi cinta hujan dan puisi rindu hujan dan lainnya sebagainya tentang puisi hujan dan Puisi Tentang HujanSaat hujan turun di pagi hari atau di sore hari terkadang membawa cerita tersendiri bagi orang orang yang mengharapkan hujan turun, kadang menjadi kenangan tersendiri, lalu menjadi kata puitis tentang hujan atau puisi hujan kenangan sebab mengingat cerita cerita yang pernah saat hujan turun kata puitis tentang hujan mengingatkan kenangan rindu walaupun hujan deras, sederas rindu pada hujan yang turun membawa kenangan di malam kata puitis tentang hujan dan cerita puisi tentang hujan dan makna puisi hujan dari masing masing puisi hujan dipublikasikan blog puisi dan kata lebih jelasnya. Yuk kita simak saja puisi tentang hujan keren dibawah ini. pilih dan baca kata puitis tentang hujan yang sesuai dengan yang anda cari dan yang inginkan. berikut ini adalah kumpulan puisi hujan yang indah dan romantis HUJAN DATANGLAHHujan datang, sirami raut wajahku dari mimpi-mimpiku,Sadarkanku bahwa siang beranjak datang, tawarkan selimut hati,Mengekang raga, menahan janganlah kau pergi,Aku masih rindu alunan tetaplah kau disitu,Aku masih belum siap melihat bergemurulah,Hingga tiada deru nafas tiada menangislah keras,Hingga tiada hatiku adalah keindahan, tapi juga berjalan di lorong hitam tanpa adalah senjaku, hujanku dan duniaku,Temaram senja yang selalu ku HUJAN MALAM INIRintiknya yang merdu,bak dentingan gelas-gelas kaca yang sengaja di simfonikan ..membawa jauh lamunanku malam ini ..bersama angin yang semilir lembut,menyentuh relung ..dan tetes-tetes bening menyejukkan ..malam ini,indah lamunanku bersamamu ..bila saja kau hadir disini, sayang ..akan kuceritakan hujan,akan kuceritakan bintang,dan akan kuceritakan cinta ..dalam peluk dan sentuhku ..hujan,sampaikan padanya ..“kau yang terindah, kau yang kurindu” ..Baca juga Puisi tentang aku dan HujanPUISI SESUDAH HUJANPuisi hujan romantis, Oleh NNSelalu ada suatu yg kian merahasiaSesudah hujan redaKata terakhir tanggalDari ujung lidah tanpa maknaSerupa nganga namun bukan luka, katamuSemacam rasa kangen namun bukan rinduBertahun mencari tak jua menemuEntah apa nama sebenarnyaManuskrip yg pernah kita baca ituTak satupun menjelaskannyaSelalu ada yg kian merahasiaSesudah hujan redaSuara suari menghilangTerjelang lengang bentang sawangSerupa kosong namun bukan hampaSemacam sunyi namun bukan sepiSelalu ada yg kian merahasiaTapi entah apa nama sebenarnyaNamun kata kata itusesudah hujan reda...kadang tertinggal tetesan yg lembut....Dan ketika mentari beradu....adalah warna indah pelangi yg menjelang...Sesudah hujan reda....adalah kabut putih terhampar bagai sutra....Sesudah hujan reda....adalah kesejukan tiada tara....merangkai damai hati...Baca juga Puisi senja di pelatara hujanPuisi Kesadaranpuisi islami hujan di malam hari Oleh NNHujan belum lagi redaMasih tetap bertenagaUntuk mengguyur alam semestaSebagai tanda rahmat_NyaTidak kah manusia menyadariBahwa ini teguran dari illahiUntuk segera bersadar diriMereka yang takabbur hatiSemoga pula manusia mensyukuriSemua rahmat dari illahiDan menjadikan diri iniLebih dekat pula pada suka menunggu hujan...Rindu begitu mengikat erat tubuhkukutunggu meskipun habis airliurkuAku suka memandang hujan...parasnya cantik lembut,sejuknya menggetarkan bulu suka menyentuh hujan...Selalu membuatku terbuai oleh irama,hasrat membara melepaskan syahwat dari CINTA SEPERTI HUJANPuisi hujan dan cinta, Oleh Delvi MelindaCinta itu seperti hujanYang tak bisa kita lihat bentuknyaJika kita berada diluar ruangYa.... Hanya bisa kita rasakanHujan, akan terlihat bentuknyaJika kita berada didalam ruangSeperti butiran air yang membasahi atap dan pohonTik.... Tik.... Tik, hujan rintik-rintikSeperti layaknya cintaYang hanya dapat terlihat oleh bahasa tubuhPerhatian, penantian, tatapan, senyuman dan belaianCinta seperti hujan....Kadang datang, kadang pergiKadang tenang, kadang gaduhKadang sejuk atau disertai badaiNamun pada akhirnya akan berwarna dan cerahTangerang, 6122014Puisi Malam Semakin KelamPuisi hujan malam hari Oleh NNHujan pun tak mau berhentiTerus saja menari nariLangitpun bernyanyiKetika para malaikat berlariSesekali di iringi kilat yang memotret bumiMalam semakin kelamHanya sunyi yang bergelayut pada alamLangit pun terus saja berwarna hitamLukiskan masa yang telah silamYang penuh gʌmbaran buramKita hidup untuk terus melangkah ke depanBukan tetap meringkuk di peraduanMenuju satu titik tujuanYang semua kan berakhir pada kematianPUISI HUJANTik tik tikSuara hujan merintikTerdengar begitu lentikIngin aku memetikGemerciknya yang cantikUntuk aku berikan padamu, cantikTik tik tikSuara hujan merintikTerdengar begitu lentikBangkalan26-12-2014Puisi Hujan Menghiasisegumpal awan tak beranjak pergiserumpun tetes hujan turut menghiasiseluruh taman enggan bersemihelaian daun pun tak besemangat lagibukan untuk gunjingan anugerah penciptabukan pula tuk di permasalahkanbahkan dingin yang di suguhkansemua wujud ke ikhlasannyaTuhan...Terima kasih atas hujanmuBaca juga Puisi Hujan PasrahPUISI DINGIN MENEMANI ISAKKUPuisi hujan sedih, Oleh Purnama SariHujan rintik-rintik suara terdengarSepertinya alam mewakili perasaankuMeringkuk dibalik selimut,kedinginanBukan ragaku saja kedinginan,namun hatiku ikut membekuSuara hujan,beradu dalam isakkuSesak didada serasa ingin meledakSudah memuncah tak tertahankanResah dan kesal lebur jadi satuBertanya pada diri,untuk apa aku menikmati semua iniUntuk apa menyusahkan hati sendiri ?Mengapa tak kubiarkan hati ini baik-baik sajaKenapa tak kubiarkan segalanya menjadi 2014Puisi SalamKu HujanPuisi hujan kesesedihan, Oleh YuandKepadamu wahai jeda yang menampung ribuan petang di pesisirku,salam hujan kupersembahkan sebagai gulatan sajakmu di nyanyian selebihan rindu yang membaur di luka senja yang membukit,lalu merangkainya menjadi kubahan langit berpelangi,menabur seharuman janji di tepian harap telah merapatkan harap di sini,di mana telah kubaurkan rindu pada selabuhan matamu yang indah,mata yang mencerita betapa kita akan menjalani setapak itu,jalanan yang pernah kita akan menerjang badai di hamparan langit,mengayuh nirwana yang telah melarung ribuan pendar di jajaran hati kita, seraup kasturi yang telah merangkai di riasan lautan harap kubentang untukmu di selabuhan hati yang pernah kutitippada senja terdahulu, senja sunyi yang telah memaki rasa di sepadan 30/12/ juga Puisi irama hujan rinduPUISI HUJAN MEMBAWA RINDUOleh NNKabut hitam menyelimutiSuara gemuruh menggelegarSetitik air menetes dalam tanganGerimis kecil merinduSuara titik-titik air kini mulai terdengarMenginjak daratan dan pudar entah kemanaBagai mutiara bening yang menggelindingDalam keheningan hujan iniTerasa begitu senyapSang mentari tak menampakkan tubuhnyaLangit terlihat begitu menghitamLangit keluarkan air beningnya dalam suasana dinginAir ini menetes begitu jauhDan bumi menampung air ini dalam luasnya samuderaAir langit ini menyebar jatuh dalam daratan tanahMengalir berdesir-desir bagai semut berlarianDalam suasana hujan iniKu lihat tetes air bagaikan butir jagungYang memberiku kesan manisHujan ini telah memberi suasana berbedaAir penyejuk dalam kehangatanHujan ini jatuh karena Sang IllahiMemancarkan kasihnya pada manusiaAir dalam hujanAnugerah-Nya yang begitu besarPUISI HUJANBy. Rony del bachtyBukan hanya sebutirRibuan juta titik berhamburanMendarat dengan sempurnaDinginkan jiwa yang naifAda rasa harap cemasGelisah basah menungguDua kekuatan penguasa nafsuBerbayang mentari tunjuk senyumanKarya Tuhan tak jua redhaMenelusup kedinginan kesepianPenantian seakan sia-siaAku menanti di siniDi balik ceraran rintik menggelitikDoa sebait terbetikTuhan, bilakah rinai mati?Berilah hamba jawabanBukan tertolak berkahmuHujan mu lembutkan kalbuSiapakah penakluk hati ini?Pantaskah ia ku miliki?Ribuan tanya menderaHati mulai membekuHasrat tak lagi mengalir derasCurahanku padamu, 17 februari 2015PUISI TAK SEPERTI HUJAN Puisi hujan 2 bait, Oleh NNEloknya hujan.,datang memberi sejuk,mendamaikan jiwa yang letih.,turun bersama gemuruh halilintar, menyentak pikiran yg jenuh.,jatuh diselingi kilat cahaya petir,sejenak beri terang dalam gelapnya hati.,cerianya hujan.,basuh kalbu yang kering,hapus lara yg menjejak dalam sanubari.,ajaibnya hujan.,memukau ku.,sebab ia hadir sebagai titik titik air cinta kasih SANG KHALIK.,sirami dunia yang selalu haus akan KAMUFLASE HUJANPuisi Hujan 2 bait Oleh IrawanTetes hujan mendarat di daun daunMengaliri selokan bertumpukan sampahHampir saja aku muak pada segala penjamuan kotor pada puisiJika tidak di runutkan oleh sapaan ajaib bernama kasihTanahku basahDi celahnya ku hujam mata air kehausan mencari makna harapanAku tertarik memandangnya dari segala sisiLalu lupa aku di sibukkan oleh pemujaan maret2015Baca juga Puisi akhirya hujan datangPuisi Hujan SemalamTinggalkan jejak kebasahanDiatas rumput dan dedaunanHadirkan tetesan embunDingin menerpa.....Hujan semalam........Menghapus debu debu dijalanan kering...Tapi mengapa Tak kau hapusLuka hati ini dengan kesejukanmuDengan dingin SAAT HUJAN TURUNHujan perlahan turunTetes demi tetesBegitu damai kurasaSaat basahmu menyentuh ragaMengguyur kering jiwaDan Kubiarkan airmuMembasuh seluruh tubuhMembawa sisa debu...luruhTerjatuh..... Di kebasahan tanahAku menggigil dinginNamun tak ingin aku beranjakMenikmati hujan sore ini..-Demikianlah puisi tentang hujan. Simak/baca juga puisi puisi hujan yang lain di blog ini. Semoga kata puitis tentang hujan dan puisi- puisi hujan di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi tentang hujan dan kata puitis tentang hujan selanjutnya, Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi indah yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung. PuisiAlam - Alam selalu memiliki pesona yang begitu indah. Sangat elok dipandang mata dan bisa membuat banyak orang berdecak kagum. Apalagi bagi seorang penyair yang lihai merangkai kata, keindahan alam ini bisa menjadi sumber inspirasi untuk menghasilkan sebuah karya. Kekagumannya akan menciptakan puisi alam yang begitu indah. Tak hanya keindahannya saja yang bisa menjadi inspirasi menulis
Ingin membuat puisi hujan yang bermakna? Simak berbagai contohnya di bawah ini, ya! Puisi adalah salah satu karya sastra yang hingga saat ini memiliki banyak penggemar, mulai dari orang dewasa hingga kalangan muda. Jenis sajak yang satu ini biasanya berisi pandangan atau perasaan penyair mengenai berbagai hal. Oleh sebab itu, puisi seringkali memiliki makna mendalam. Puisi pun menjadi karya sastra yang tak terbatas pada tema tertentu. Bahkan, kamu pun bisa membuat puisi tentang hujan. Ya, hujan memang memiliki makna tersendiri bagi setiap orang. Sebagian orang menganggap bahwa hujan merupakan bentuk ungkapan kesedihan. Sementara yang lain, menganggapnya sebagai sebuah kenangan. Untuk alasan tersebut, fenomena alam yang satu ini kerap dijadikan sebagai inspirasi untuk membuat sebuah puisi. Nah, bagi kamu yang tertarik untuk membuat sajak hujan, berikut beberapa contohnya! Dilansir dari berbagai sumber, inilah contoh puisi tema hujan yang memiliki makna mendalam. 1. Setetes Kenangan Hujan Dulu, Saat semburat merah jingga nan elok. Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala. Tetes kehidupan jatuh serentak. Membombardir ribuan kilometer lahan. Impresi menguap di atas tanah. Larut bersama wewangian hujan. Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan. Tersemat manis indahnya janji masa depan. Penuai kebahagiaan semu berselimut basah. Kini, Harus beradu dengan nestapa. Menatap seruan hina yang menyayat jiwa. Menusuk hingga rindu menyeruak keluar. Dengan satu tarikan napas gusar. 2. Hujan yang Turun Lagi Hujan ini turun lagi. Untuk kesekian kali. Mengingatkanmu. Mengingatkanku. Tentang rintik. Soal waktu yang sedetik. Hujan ini turun lagi. Menetesi kedua pipi. Membasahimu. Membasahiku. Tentang kenangan. Soal air mata yang berlinang. Hujan ini turun lagi. Dari kata yang kau namakan puisi. Namamu. Namaku. Tentang kata kata cinta. Soal rasa yang pernah singgah. Hujan ini turun lagi. Membekas di lubuk hati. 3. Puisi Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah, Dari hujan bulan Juni. Dirahasiakannya rintik rindunya. Kepada pohon berbunga itu. Tak ada yang lebih bijak, Dari hujan bulan Juni. Dihapusnya jejak-jejak kakinya. Yang ragu-ragu di jalan itu. Tak ada yang lebih arif, Dari hujan bulan Juni. Dibiarkannya yang tak terucapkan. Diserap akar pohon bunga itu. 4. Hujan Malam Ini Gulungan awan hitam. Telah jadi tanda kehadirannya. Mengalir deras. Ia menghantam bumi. Tak ada lagi tanah gersang. Tak ada lagi bunga yang kehausan. Tak ada jiwa yang rasakan dahaga. Semua tergenangi oleh kesejukannya. Semua kini turut terdiam. Tak ada kata yang terdengar. Semua hanya bisa berharap. Dia kan datang membawa berkah. Bukan tragedi atau bencana. 5. Hujan dan Namamu Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa. Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam. Dalam lautan mimpi sang penghirup malam. Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia. Dia yang mencoba membaca arah. Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara. Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan. Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan. Kemana kau akan berlari. Melepas pagi dan mencoba memutar mentari. Apalah kau masih terlelap dan terus bermimpi. Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi. Kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggil namamu. Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu. Bulan di sana masih merindukanmu. Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu. 6. Saat Hujan Turun Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga. Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak. Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi. Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari. Termenunglah di tengah senyapnya pagi Yang kicau burung pun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu. Dan menangislah di tengah hujan yang lebat. Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis. Perasaan adalah perasaan. Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan. 7. Apa Kabar Hujan? Hujan, apa kabar? Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain. Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku. Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku. Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu? Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini. Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu. Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak. Akan ku berikan ucapan terima kasih karena kau selalu menyejukan hatiku. 8. Hujan Kumpulan Puisi Tentang Hujan Singkat Sumber 9. Aku, Kamu dan Hujan Contoh Puisi Hujan yang Menarik Sumber 10. Cerita Hujan Mata yang selalu bersinar. Indah senyum yang disunggingkan. Kepiawaian dalam berbicara. Anugerah Tuhan yang sungguh sempurna. Elokkah aku inginkannya? Langkah hati ingin berada di dekatnya. Alangkah indah bila tak ada benteng. Rasa hati ingin aku sampaikan. Dari perasaan yang terdalam. Yakin ini cinta dalam hati yang kunyatakan. *** Itulah kumpulan puisi hujan singkat yang penuh makna. Temukan juga ulasan lainnya seputar kumpulan puisi hanya di Agar tak ketinggalan berita terbaru, ikuti terus Google News kami, ya. Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama karena kami selalu AdaBuatKamu.
Kekagumanatas keberadaan sang kekasih, dinyatakan dengan puisi indah yang saling sahut menyahut. " Jika ada tempat paling liar di muka bumi maka itu adalah kemilau hitam pada bola matamu, ia mampu menelan malam juga kesedihan, dan menggantinya dengan bintang." Baca juga: Theo dan Weslly Tuliskan Kumpulan Puisi dalam Tempat Paling Liar di Muka Bumi
Terkadang hujan itu menyejukkan, tapi sesekali juga menghadirkan sepi di tengah dingin. Di sisi lain, hujan pula berkisah tentang kehidupan, bahwa hidup tidak selalu cerah dan dan gelapnya kehidupan. Foto Henryk Niestrój dari PixabayAduhai hujan! Engkau tidak salah, bahkan aku ingin menghadirkan segenap diksi untuk hujan dan gelapnya 1 Hujan di SoreHujan di soreMembasahi dedaunanMengguyurkan airTurun ke permukaanHujanMengembunkan perlahan kacaMengaburkan pandanganSaat kau hadirAwan menjelma lirihNamun dataran tumbuh menghijauBurung-burung menariSembari melupakan badai ituWahai hujanSampaikan salamkuPada mentari yang bersedihTertutup awan gelapSaat kau redaKembali pergi dibawa anginBunga-bunga bermekaranPelangi tampak hadirMemberikan sercecah harapanHujan di soreKau datang ketika panasMeneduhkan hingga sejukTeranggap duriDisisikan pandanganTak sadar engkau hadiahkan pelangiUntuk hati yang laraHujan hadir dalam kehidupanMembawa diri memahamiDi balik gelapnya dirimuMembanjiri kehidupanAkan ada kebahagiaanHidup ini seperti hujanDatangnya tak terdugaSaat terlena pada kenyamananEngkau datang meminjamnyaMengubah sementara keadaanSeperti halnyaKetika hidup terlenaDiterpa badai kencangAkan terasa begitu sulitNamunAkan ada sinar terang yang menjelmaGoresan Tangan Mawar SartikaPuisi 2 Malam IndahAku menulis sebuah kisahCerita malam bersamamuBertaburan kesayuanSaat malam tibaDinginnya suasanaSembari angin meniup halusSuara sayu terdengarAir membasuhi kaki dan tanganSajadah terbentangBersujud memohonSaatku merayuLangit seakan tundukSeolah tahu tujuankuMenangis dan berkata jujurPerbuatan penuh nodaKasihku yang suciKebesaranmu tak diragukanLewatmu pesanku tersampaikanAkan kerinduan padamuAkan cintaku padamuKasihkuEngkau memahamiDiriku rapuh dan hancurJiwaku hampaKarena tertipu duniaKasihku engkau kekuatankuEngkau maha pembuka hatiMaha mengembalikan keadaanHubungan yang rapuhTelah kembali baikMelewati malam indahPenuh dengan ketaatanKasihku mendengar rayuankuUntuk menjadi nyataSujud syukurKumohonkan padamuTerima kasih atas rahmatmuSelalu menerangi langkah kakikuMalam ini kumenyadariKasihku adalah cinta terindahYang hadir di setiap langkahMenemaniku hingga akhir hayatGoresan Tangan Mawar SartikaPuisi 3 Lentera KehidupanSaat gelap gulitaTak ada rembulanTak ada bintangYang menerangiHanya gelap yang terbitMenyusuri jalan terasa begitu sulitMelihat situasi begitu hampaBegitu sukar memahami jiwaSaat aku berjalanBerpegang pada sebuah lenteraSembari berharap cahaya ituMampu tegar menjalani hidupSaat lentera itu datangTerasa dekat dengan kekasihKekasih tak berwujudNamun sentuhnya dapat dirasaLentera menyalaMemberikan cahaya baruMengubah ketakutanMenjadi keheninganMengajak merenung kan ketertinggalanLenteraEngkau memberi hingga tak tersadariEngkau mampu menerangiJiwa hampa terisi harapanRaga yang rapuh dipenuhi kekuatanKotor tersinari kejernihanHati yang terpinggirkanTerobati dengan doaMemang benarHakikatmu lenteraMenyinari sebuah kegelapanMenjadi guru di setiap bidangMemahami di sebalik kejadianMengubah alur kehidupanDari awal hingga akhirGoresan Tangan Mawar SartikaPuisi 4 Topeng KehidupanKusangkaLangit terang-benderangTak akan pernah tertutupi kabutTernyata sang kabut selalu mengitariKukira pelangiAkan mewarnai langit nan senduKukira awan akanBercerita sebuah kisahKukira lautan akanMenghampirikuTernyata hanya badaiMenerpa silih bergantiHanya senja menjelmaJadi senduHanya hujan yangTurun membasahi kalbuKukiraRupa yang indahKata yang memujiAkan mengandung budi muliaKukiraRupa yang burukKata yang merintihAkan mengandung kesedihanTernyataKehidupan manusia sukar diterkaSeperti topeng sering berubah-ubahMenunjukkan kebenaranMenutup kebohonganMempertontonkan kebahagianMenyembunyikan luka yang berdarahSegala tipu dayaDitunjukkan kepada sesama insanSaling menyakitiSaling menghancurkanSaling memuji walau berduriUntuk menggapai maksudKehidupan manusiaSelayaknya topengManusia hidup berpura-puraRela terkorban hati dan pikiranEntahSampai kapan harus hidupBersembunyi di balik topeng hitamMungkinkah sampai tiba di akhir masa?Goresan Tangan Mawar SartikaBaca juga Puisi Tentang Alam dan Keindahannya
Berwarnaputih, kelabu, dan terkadang hitam. Warna-warna yang membuat menawan. Lapisan tanah senantiasa becek dan berwarna coklat setiap hujan reda. Tanahku sekarang menjadi abu. Apakah anda sudah memahami pengertian puisi yang sudah disampaikan di atas? Untuk lebih memahami, berikut adalah beberapa contoh puisi tentang alam:

Puisi Hujan – Turunnya air dari langit yang kita namai hujan merupakan salah satu rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang membawa banyak manfaat bagi kehidupan dan patut kita syukuri. Dengan hujan, kehidupan di muka bumi senantiasa tercukupi. Di kalangan kawula muda, hujan menyimpan kesan tersendiri. Dari fenomena alam ini puisi hujan akan tercipta, memori kenangan masa lalu akan dikenang. Yah, dengannya puisi hujan yang menggambarkan suasana hati akan tercurah segalanya di sana. Buat kamu yang ingin melukiskan suasana hatimu dengan puisi hujan, berikut di bawah kami berikan kumpulan puisi tentang hujan. Hujan Bersamamu Oleh Handiyani Aroma itu, waktu itu dalam senja terbenam Hujan memihak dirimu bersemayam Rintiknya menjelaskan wajah bergumam Tanah basah menutupi jejak yang dalam Jelas benar rintik hujan bersamamu Menjadi pemisah saat temu Bertukar air mata semu Hujan menyelimutimu. [*] Kisah Hujan Oleh Rieneke Cahyani Aku menanti dirimu Seperti air menghujam sendu Terus jatuh mengalir kelu Hujan berteriak pilu Tak kudengar dalam surau Jiwaku termenung kelabu Menunggu cinta semanis madu Hingga usai balutan waktu Hujan seminggu berlalu Tersisa petrichor syahdu. [*] Setetes Kenangan dalam Hujan Oleh Tarisya Widya Safitria Dulu Saat semburat merah jingga nan elok Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala Tetes kehidupan jatuh serentak Membombardir ribuan kilometer lahan Impresi menguap di atas tanah Larut bersama wewangian hujan Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan Tersemat manis indahnya janji masa depan Penuai kebahagiaan semu berselimut basah Kini Harus beradu dengan nestapa Menatap seruan hina yang menyayat jiwa Menusuk hingga rindu menyeruak keluar Dengan satu tarikan napas gusar. [*] Hujan dan Namamu Oleh E. Natasha Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam Dalam lautan mimpi sang penghirup malam Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia Dia yang mencoba membaca arah Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan Kemana kau akan berlari Melepas pagi dan mencoba memutar mentari Apalah kau masih terlelap dan terus bermimpi Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi Kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggil namamu Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu Bulan di sana masih merindukanmu Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu. [*] Jadikan Aku Hujan Oleh Afifatur Rohman Jadikan aku hujan Akan kulukis kisah dengan muara air Akan kubuatkan bendungan yang dipenuhi cinta Akan kupenuhi jiwamu dengan rintiknya rindu Ajari aku menjadi hujan Agar aku bisa mengobati hausmu Haus akan dentuman rindu Mengalirkan kesejukan pada tubuhmu yang basah Ijinkan aku menjadi hujan Aku ingin persembahkan musik dengan jatuhnya aku Membuat alunan pada dinginnya cintamu Tapi, ini janjiku Tak ada petir yang membuatmu benci akan diriku. [*] Memori Tetesan Hujan Oleh Setia Erliza Sehelai daun hijau panjang Menutupi mahkota dari derasnya hujan Menuju tempat lautan ilmu Beberapa tahun yang silam Saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar Memori daun pisang menjadi bait kisah haru Menempa kisah di musim penghujan Basah? Ayah, derasnya hujan menerpa tubuhmu Sambil menggigil kau genggam tanganku Jelas terlihat dari tangan keriputmu Menuntunku di bawah derasnya hujan Daun pisang mengukir kisah haru Ciptakan kenangan indah tak terhingga Antara aku, ayah, dan hujan. [*] Musim Hujan Berselimut Duka Oleh Fakhri Fikri Rangkaian kata kususun menjadi aksara Bercerita tentang musim hujan berselimut duka Di mana senja tak lagi jingga DI mana mentari enggan menampakkan muka Kala itu, langit menangis berlinang air mata Guntur beretorika tanpa bisa mengucapkan sepatah kata Indonesia berduka Bapak pluralisme bangsa telah tiada. Karawang, 10 November 2017 [*] Hujan di Ternate Oleh Abi N. Bayan Kau tumpah lagi di gelasku dan aku mesti menyeduh sisa-sisa teh dari cangkirmu. Malam ini, aku kembali memelukmu dalam diam sebelum asap rokok mati dari tanganku. Ada gigil tiba-tiba renyah di ruangan ini melesat keluar jendela dan kau sibuk merapikan sesak. [*] Rintik Rindu Novena Oleh Dikha Nawa Lembar keenam, kumulai lagi dengan mengingatmu Tentang rinduku yang belum tersampaikan Kala percik-percik gerimis menyapaku Di antara aroma remahan tanah yang basah Betapa sulitnya itu Begitu berat menahan lajunya… Entah, di rintik keberapa Ku kan mengeja bayangmu Membahasakan senyummu saat itu Di sini pun masih terasa sama Hampa, serupa kesendirian ini Hingga tak sanggup lagi, hatiku menahan keingkaran ini… Andai saja mampu Menghalau lajunya waktu Andai saja saat itu Tak bersumpah untuk membencimu. [*] Seperti Hujan Oleh Michra Fahmi Mereka bilang aku aneh… Karena aku selalu menunggu air turun dari langit Mereka juga bilang aku gila Karena senang bercerita pada hujan Mereka selalu menjauh ketika rintik menyapa Sementara aku selalu menyambutnya dengan riang Kau benar tentang hujan, ada aroma tanah yang terjamah Dan selalu menggugah rasa rindu antara kita Aku harap kau tau pernah lupa pada hujan yang mempertemukan kita Saat bersama tersenyum memandang langit hitam dan derasnya hujan Kau ajarkan aku menjadi seperti hujan di malam hari Atas harapan dan rinduku pada seseorang Yaaah… Hujan tak pernah lelah turun meski malam Dan tak pula mengharapkan datangnya pelangi. [*] Kisahku dan Hujan Oleh Ghivan Christine Dalam ayunan langkah, yang semakin lambat Dalam helaan napas, yang semakin dalam Dalam desir angan, yang kian menjauh Dalam desah hati, yang kian membiru Entah harap, entah khayal yang digenggam Entah duka, entah suka yang dikecap Hanya tetes hujan yang paham Hanya tetes hujan yang menjawab Dalam biru yang kian menyatu Di derasnya tetes hujan Tak ada kata yang terucap Tapi selaksa makna terjawab Kisahku sama dengan hujan Datang dan pergi tanpa pamit menghembuskan asa dan juga nestapa Hingga hanya dingin yang tersisa. [*] Secercah Hujan di Ujung Senja Oleh Reni Triasa Masih seputar rindu, Tergeletak tak berdaya di antara sendu Isak tangis semakin memekik kalbu Terbata-bata melisankan ingin bertemu Masih seputar rindu, Di ujung senja semakin rapuh Di cercah hujan ingin tetap tinggal Menanggung pedih serpihan rindu di atas bahu Masih seputar rindu, Menyeret paksa jiwaku penuh bisu Menahan jengkal langkahku dengan tangis Suara hati yang berteriak histeris, berkata tetaplah di sini Di atas rinai hujan yang jatuh tanpa jeda Rindu ini belum selesai, katanya. [*] Rinai Memberai Oleh Peti Rahmalina Rinai datang padaku pada saat diri tengah menepi Renyai senyawa hidrat memecah sunyi Segala impresi tentangnya menguar memenuhi imaji Kembali pada ilusi tuk berpuisi Rangkaian asa yang kucipta terverai Dia pergi ketika rinai datang memenuhi semesta tak berisi Serenada pilu mencipta elegi Nyeri yang kau berikan, kuresapi dalam-dalam saat hujan Sembilu menjalar setiap kali rinai berjatuhan Sembunyikan air mata redam jerit kekecewaan Dalam cinta yang tiada berupa Rinai memberai Rinai memberai asa Dalam rindu yang membuat tiada Rinai memberi asa Jadi tiada yang membuat rindu. [*] Sajak Pertemuan Hujan dan Senja Oleh Windarsih Guguran air menyelubungi rona pipi senja Mengembang senyum sepasang insan bertudung payung jingga Bumi sudah dijamah resapan manis hujan senja Usapan tangan di kala pintu-pintu langit terbuka Magis hujan meniduri relung-relung kerinduan Pertemuan perpisahan silih berganti tanpa salam Bagai sebujur kilat membelah angkasa tak pedulikan masa Setara air hujan kala rasa menjatuhkan lara Menatap hitam pemegang gagang payung jingga Kularang melangkah sebelum tangis hujan reda Mencari bening di antara helai rambut legammu Mendaratkan rindu semasa kemarau bertahta padaku Sajak pertemuan di bawah kembang payung hujan Teduhkan jiwa dua insan pemuja ritme tetesan Memori penghujung Desember pelukan batas senja Engkau dan aku meniduri rasa manis air dirgantara. [*] Titisan Hujan Bersama Nyanyian Syahdu Oleh Jannatul Ula Kilau mentari menyinari bumi dengan tandus alam yang menerjang Seketika awan berubah wujud menjadi mangsa kegelapan Mengharapkan curahan air yang menabur Rintihan suci menghidupkan dunia indah nan syahdu Memanggil cinta bagai akar menjalar untuk tetap bersemi Menghias bunga mekar diiringi musik gemercikanmu dari kelayuan Menghias alam dengan biasan mentari Sebagai tangga cinta sang bidadari Butiran embun menempel di ujung dedaunan Membentuk indah bagai mutiara bening Rintihan hujan butir suaramu menyejukkan imajiku Dalam keheningan anganku terbang entah kemana bersama angin Membuat tubuh ini membeku Dengan hawa yang kau curahkan. [*] Kenyataan di Balik Hujan Oleh Tista Apriyandani Pergilah….! Ujarku membara laksana petir membelah sunyi Kian dusta terlanjur kau hembas melukai hati Ku tak pikir sejauh apa langkah kaki pergi Melambai pergi raga tenggelam tak peduli Surat terbuang… Secarik kertas teruntai menari di atas pena Hujan bersaksi dikau menusuk jantung mata Sedih di kala duka hamba menyapa relung raga Berpaling kau pergi silakan saja hatiku rela Bersabar… Insan hati terkelupas Sang sarang perih terluka Tinggalkan dikau bagai telur pecah tak berguna mencintaimu laksana jasad di balik keranda Relung menangis kian terpecah sakit merana Tak peduli… Berlarilah sebahagia kau kejar kapas berkabur Enggan ku lari melangkah menggapai gerimis cinta Sesak hati mengema kaku tenggelam dalam kubur Bibir tak sudi berampun dikau kejam seribu dusta. [*] Aku rindu hujan di tiap-tiap tetesan; pada matamu langit kesunyian aku rindu hujan di tiap-tiap percikan; pada detakmu gemuruh keheningan aku rindu dirimu di tiap-tiap hujan; pada namamu menderas kerinduan [**] Kisahku Tak Merindu Hujan Oleh Bukamaruddin Aku adalah tanah kota kemarau abadi yang dihampiri aspal dan beton Aku tak bisa lagi menjadi laki-laki peneduh seperti pohon di pinggir jalan yang sekarang enggan berdaun Aku tak bisa lagi menjadi laki-laki lumpur seperti kesederhanaan tanah dan kenangannya Di sini kisah kasih membantu tunggu tak lagi patuh rindu tak lagi butuh Jika engkau memang tiba maka kuminta gerimismu karena hanya itu yang membuatku tak meluap Jika engkau tetap datang maka kucinta pelangimu karena hanya itu yang tak membuatku mengeluh. [*] Kita Kepada Aku dan kamu Saja Oleh Riris Ariska Dulu ratusan sajak kutulis karenamu Ribuan kata kusampaikan padamu Milyaran mimpi terangkai atas kamu Dulu sebelum kita kepada aku dan kamu saja Aku tak ingin melupa Rasa penuh yang masih menyenja Meski gelap akan datang, dan badai menentang akan menghempaskan, dan pada hujan kau akan kuleburkan Aku tetap mempersilakan dingin memluk, biar dibasah memori terangkut, biar hujan jatuh dan banjir tak kunjung surut, aku tak akan larut seperti gula yang kau aduk. [*] Anggap Saja Hujan ini Adalah Aku Anggap saja hujan ini adalah kenangan, meski rintik yang sedetik, tapi mampu mengingatkan anggap saja hujan ini adalah kerinduan, meski rintik yang setitik, tapi mampu mempertemukan anggap saja hujan ini adalah aku, meski sudah tak lagi deras, tapi tetap membekas. [**] Halte Persimpangan Oleh Rizqi Amalia Di bawah rintik hujan Berpayung langit hitam Aku berjalan memungut puing-puing kenangan Sebuah pertemuan di halte perpisahan Seulas senyum tercipta oleh tatapan mata tanpa sengaja Sepatah sapa memecah keheningan yang ada Berharap hujan enggan tuk reda Tanpa terasa detak dada berdecak tak semestinya Semusim telah berlalu, menelan detik yang melaju Tentangmu, membingkai sisi kalbu Siluet senyum memahat rindu Namun kehilangan mendahului temu Selepas engkau tiada Hujan tak lagi sama Rintiknya membawa aroma kamboja Segenggam ikhlas melepas langkahmu di alam sana. [*] Hujan ini Turun Lagi Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanmu mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik hujan ini turun lagi menetesi kedua pipi membasahimu membasahiku tentang kenang soal airmata yang berlinang hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi namamu namaku tentang cinta soal rasa yang pernah singgah hujan ini turun lagi membekas di lubuk hati. [**] Menikmati Tamparan Hujan Oleh Nani Andriani Saat hujan melanda negeriku Seolah candu aku berlari tanpa malu Menikmati indahnya penorama alamiah Derasnya hujan membasahi tubuhku Membelenggu memikat rindu Kutelentangkan kedua sudut tanganku Menari-nari layaknya bocah kerdil Di bawah guyuran air bah langit Kuterdiam di jalanan sepi Menikmati setiap jengkal tamparan mega Menyentuh pori-pori Kutengadahkan wajah polosku Menyambut datangnya air kehidupan Kupejamkan mata lentikku Meresapi rintikan air yang menjatuhiku Dengan berpayung awan mendung Kulangkahkan kaki menjelajahi pertiwi Bersama hujan yang menemani Hingga reda tak jatuh lagi. [*] Senja Basah Oleh Putry Kata Jingga itu menggoda Jejak kita yang tanpa sisa Pada hujan senja itu Kugantung harap tanpa semu “Jika kita adalah takdir Datanglah dengan cinta tanpa khawatir.” Dahulu, rapal cinta di senja basah Adalah kita saling menyapa Lewat tatap mata Lalui kata tanpa suara Rintik yang jatuh di senyummu Membuatku cemburu “Ingin sekali mendekap lesung pipi Yang begitu tampan itu” Kini, senja itu masih basah Namun cinta kita, yang tertinggal hanya kisah. [*] Hujan Kematian Oleh Lulu’atul Puadiya Tanduk merunduk menguntai zikir kematian Tertunduk di barisan para prajurit untaian deru hujan membasahi tubuh kumalnya Simbahan lumpur mulai menjalar baik sungai tanpa jejak Sajak tangisan terdengar dari lubang tak bertulangnya Miris… Sebuah penantian di tengah tangis hujan Penantian yang terpaksa menanti Zikir kematian semakin dekat Kala sang jubah kebesaran berdiri Bak cagak mencagak tubuh tak berdaya itu Tangisan itu hancur lebur Lidah tak bertulang itu bergetar…. Menahan perihnya gejolak kematian. [*] Saat Merindumu Merindumu adalah menemu sunyi seperti gerimis menjumpai tangis serupa puisi; sebait kata pada tubuh sepi dirinya sendiri merindumu adalah menemu sunyi seperti detak dalam tubuh sajak serupa bunyi; rima yang tak henti-henti menyeru namanya sendiri. [**] Mutiara Kecil Oleh Endang Kurniawan Lihatlah rintikan hujan yang berirama Mengantarkan sebuah kisah dalam drama Kesejukannya menghapus segala bentuk kesedihan butiran-butirannya melukiskan bait yang sedang berjajar Kebahagiaan ini takkan pernah lepas rindu Saat mutiara kecil mengalir indah di wajahmu Hingga jari-jari mungil ini berpijak seraya bertumpu mengusap lembutnya lapisan permukaan nan sejuk Langit pun menangis di saat wajahmu mengalirkan air mata Kisahnya seolah tampak, namun tak terlihat Mutiara kecilnya mengalir mengantarkan sejuta harapan Harapan yang dahulu kutuliskan dalam bait kisah Mutiara kecil di wajahmu Bercahaya layaknya mentari di siang kelabu Kisahnya penuh kenangan manis seperti madu Hingga tak disadari jiwa kehilangan rindu. [*] Kusambut Hujan Oleh Ely Widayati Detik waktu berlalu meninggalkan kawan Kemarau yang mendera mulai bosan Tanaman rimpang menyembunyikan dahan Rumput kering menahan lapar Bilakah hujan datang menghampiri Walau turunnya rinai kecil Mereka senang akan harum hujanmu Membawa kesejukan riang dalam kalbu Rintik tawamu menyuburkan tanah Meski di sini ada air dalam kulah Namun aliran hujan lebih berkah Air alam ciptaan Alloh Kusambut musim hujan ini Dengan senyuman tulus dari dasar hati Agar alam tidak ternodai Agar hujan tidak dicaci. [*] Di Saat Hujan di Suatu Sore /1/ Ditabur hujan kesunyian sore ini menderas pada getar kata sajak-sajak ditulis menepis sepi melebur jarak dirinya bunga-bunga tumbuh di antara jendela, kursi, dan meja pasti dikenalnya rindu merekah pada nafasmu ujung-ujung jari yang sedari dulu –menyentuhnya melebur pada detak waktu /2/ hujan kesunyian, tidakkah kau dengar puisi suara sepi pada pertemuan ini sajak yang ditulis tak pernah terbaca sebab rindu selalu membuat kita lupa lalu, kembali hujan menulis puisi –lagi di setiap rintiknya di antara jendela, kursi dan meja – tentang bunga-bunga /3/ dan begitu saja pada suatu sore ini hujan yang menderas sajak-sajak yang tak terbaca hingga sampai pada sunyi aku masih sendiri di kursi ini berteduh pada puisi dari hujan sore ini. [**] Kau Pikir Hujannya Telah Reda Oleh Mohammad Roni Sianturi Kau pikir hujannya telah reda begitu saja, kawan? Kau pikir tidak ada sisa? Ah, Menyisakan genangan di hati. Esok, lusa, dan akan kuingat genangan air ini Betapa basah hatinya; tergenang sedih kata Yang kau katakan sendiri Di depan mata dan telinga. Kawan, Kau pikir hujannya telah reda, kau tak sadar; airnya menggenang di hati Kata yang kau kata; badi Dan kini; kau hanya menatap Pura-pura lupa dan suka berbasa-basi Perih dan pedih… Kata-katamu menggenang; menyayat hati. [*] Hujan Malam Ini Hujan malam ini menetes dari pipimu mengalir di pelupuk sunyi membasahi detak waktu Jejak-jejak menulis sajak di hujan malam ini air matanya sendiri Barangkali matamu dan mata hujan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan serupa api kepada abu seperti aku kepada kamu. [**] Keterangan *Diambil dan ditulis ulang dari buku Bait Kisah di Musim Hujan Antalogi Puisi. CBK Publishing, Banda Aceh, 2017 **Puisi hujan dengan judul Aku Rindu Hujan, Anggap Saja Hujan ini Adalah Aku, Hujan ini Turun Lagi, Saat Merindumu, Di Saat Hujan di Suatu Sore, dan Hujan Malam Ini sudah dipost sebelumnya oleh Moh. Faiz Maulana di

PuisiSenja Karangan Fie Asyura Ini sudah senja yang keseribu sayang Begitu usang kutanggung sebuah penantian Diam di sela angin yang bungkam Alam mematung menadah hujan Luka ini takkan sembuh sayang Terlalu dalam kau goreskan di hati kelam Membisu menatap hari semakin temaram Jingga bergeser memeluk malam Aku hanya bisa menuliskan beberapa aksara
Puisi Hujan – Puisi adalah kalimat yang dilontarkan oleh seseorang untuk menyampaikan perasaannya kepada publik. Puisi hujan banyak sekali mewakili perasaan seseorang tentang rindu, kenangan dan hal menyedihkan lainnya. Dalam puisi hujan ini kerap sekali di tulis oleh penulis yang terkenal sehingga karyanya mudah dikenal oleh masyarakat. Seorang yang pandai merangkai kalimat sederhana menjadi puisi yang indah adalah orang yang memiliki cerita pribadi dibalik canda tawanya. Beberapa contoh puisi hujan berikut akan mewakili sensitivitas hati saat hujan mengguyur. Menguatkan diri sendiri menjadi penolong, apapun yang hujan ciptakan, kenangan indah ataupun buruk yang terjadi adalah terbaik. Kamu Dan Hujan Aku kira, senja tak akan menjadi indah karena aku tak melihatnya Aku kira, pelangipun tak akan berwarna karena aku tahu hanyalah tinta hitam legam dalam pandangan Dan aku mengira, dawai hujan akan selalu ternada Apakah kau tahu, apa itu hujan? Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya Yang begitu menenangkan dan mengalirkan melodi dalam nadi ini entah bagaimana caranya Yang aku tahu bahwa tanpamu, hujanpun enggan menjatuhkan rintiknya Kekasihku, apa benar namamu yang dibawa rintik hujan kala itu? Jika iya, maka kedatanganmulah yang memecahkan segala perkiraan yang merisaukan Yang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indah Menjadikanku dapat mengganti tinta hitam yang legam itu, yang membuatnya menjadi berwarna hingga membuatku candu Karena itulah aku hanya mau engkau tetap memberikanku melodi anggun ini Janganlah engkau memberi melodi angkuh kepadaku karena aku mencintaimu Tentang Hujan Lalu, apa katamu tentang hujan? Bagiku hujan itu suatu anugerah dimana kita bisa merasakan satu kehangatan tersembunyi Hujan itu suatu rasa syukur atas segala deraan air yang menyeka panas Merupakan nikmat tak berujung dari sang pencipta Hujan itu sebuah penjaga rahasia dimana kita bisa menangis dibalik hujan Berteriak dibalik semua gemuruh hujan terka Hujan itu sebuah simphoni dimana nada-nada yang berkesinambungan selalu terkait Dan selalu berirama untuk menjadikannya sebuah lagu diantara titik-titiknya Hujan itu sebuah lukisan dimana bumi menjadi kanvasnya dengan tetes demi tetes air hujan yang terus mengalir menjadikan suatu bekas di antara tanah-tanah yang tertindih Hujan itu juga sebuah kenangan dimana tiap air demi air yang mengalir Selalu menimbulkan bekas dan terkadang bekas itu menjadi sebuah kubangan atau hilang begitu saja Hujan itu juga sebuah keharmonisan dimana saat kemarau datang, kemudian hujan yang menerka akan menyejukkan kembali Hujan juga sebuah percintaan dimana dua sejoli yang tengah basah di derasnya hujan menjadikan payung mereka untuk berteduh diantara tetesannya Itulah hujan,,, Dimana setiap insan bisa merasakan arti cintanya Baca Juga Puisi Tentang Ibu Saat Hujan Berteriaklah di depan air terjun tinggi debam suaranya memekakan telinga Agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari Termenunglah di tengah senyapnya pagi Yang kicau burungpun hilang entah kemana agar tidak tahu kau sedang termangu Dan menangislah di tengah hujan yang lebat Agar tidak ada orang tahu bahwa kau sedang menangis Perasaan adalah perasaan Tidak dibagikan, tidak diceritakan, tidak disampaikan dia tetap perasaan Menjadi Hujan Orang-orang dewasa itu aneh Mereka bilang menyukai hujan tetapi berlindung di bawah payung Berlindung di bawah atap bahkan dari mereka memaki hujan karena telah membasahi baju mereka Mereka tidak benar-benar menyukai hujan, hanya mulutnya saja tetapi tindakannya tidak Mereka hanya mencari sensasi atau hanya sedang menjual romantisme Nyatanya, mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda dan membuat mendung suasana sekitar Sayangnya, rasa cinta mereka terhadap hujan hanya sebatas kata Mencintai hujan hanya sebatas kalimat di status media sosial Hanya menjadi foto untuk mendukung kesenduannya Aku rasa, kita tidak akan mengerti hujan kecuali menjadi hujan itu sendiri Bagaimana jika sesekali kita mendengar kata orang bahwa mereka menyukai kita Padahal di belakang kita, mereka semua tidak demikian Jika hujan memiliki perasaan, mungkinkan hujan akan merasakan apa yang sudah kita rasakan Hujan Hari Ini Bagi banyak orang, mungkin hujan sekumpulan pasukan air yang jatuh dari langit Tapi bagiku, hujan adalah sepotong kisah yang mengikatku pada sebuah kenangan masa lalu dan membawaku pada keindahan hari ini Hatiku memang terikat kepada hujan meski dalam terang aku bisa merasa dapat lebih jelas saat memandang indahnya kota yang nasibnya sama sepertiku Ya, terikat pada hujan karena tak selamanya hujan membawa sendu dibawah gelapnya mendung Bagiku, hujan selalu datang bersama keberkahan Dia pergi mewarisi teduh dan menjadikan kehangatan sebagai perasaan sempurna bersama dia yang tuhan pilihkan sebagai kekasih Hujan Dan Kenangan Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik Ketika hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi Namamu, namaku, tentang cinta yang pernah singgah Anggap saja hujan ini adalah kenangan Meski rintik yang sedetik tapi mampu mengingatkan Rindu Bersama Hujan Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu Disini aku merindu, Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yang sangat berat karena hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu Hujan Aku suka hujan Meskipun riyuh tetapi menenangkan Baunya yang khas seringkali aku rindukan Namun hujan suka sekali membawa kenangan melintas dipikiran Hujan menyuguhkan kenangan pada kediaman dan itu seringkali Memang menyebalkan, aku harus menelan kenangan berulang-ulang Aku sangat lelah jika harus mengingatkan kenangan dengan suasana yang sedu Jika saja kenangan bisa dipilih untuk bertemu, maka aku akan memilih kenangan yang akan membahagiakanku Bukan kenangan yang datang untuk membuatku teringat dengan luka Puisi Hujan Hujan, apa kabar? Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu? Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak Terima kasih untuk selalu menyejukan hatiku Hujan Hadirkan Cinta Awalnya, hujan bagiku sekedar cerita sendu Lalu ada tangis yang sama-sama mengguyur Terasa melodi yang dimainkannya begitu menyayat hati Mengundang kepedihan akan masa laluku yang pilu Namun, ternyata hujan menghadirkan cinta Seperti bulirnya yang jatuh ke kepala tanaman dengan kasih sayang, tapi juga menghantam Kini aku belajar, bahwa cinta datang dengan cara unik dan klasik Tiba-tiba datang tanpa aba-aba untuk siapa dan tanpa alasan untuk mengungkapkan Yang jelas, cinta hadir dengan cara yang berbeda dan lebih sempurna karenanya Terjebak Hujan Pada dasarnya dia datang untuk memberi kabar Padahal nyatanya hanya memberi hati yang sukar Aku terjebak dalam hujan yang tidak diharapkan Meminta rindu tetapi hanya diberi sendu dan pilu Melabuhkan karang hingga terbengkalai Seolah tidak ada sebatang kayu yang aku gapai Terima kasih atas kehanyutannya yang kau timpakan Menghempaskanku sampai terlempar ke dasar jurang Dan hujan kali ini ada yang berbeda Dimana kedinginan adalah selimut terhangat untuk jiwaku yang tersesat Hujan Dan Pelangi Hari ini hujan datang sangat deras Tapi tidak ada pelangi Mengapa akhir-akhir ini aku sering membayangkan diriku adalah hujan Dan kamu adalah pelangi Iya, aku adalah hujan yang deras yang selalu jatuh berkali-kali tanpa peduli seberapa sakitnya yang ku alami Sedangkan kamu sebagai pelangi yang selalu ditunggu saat hujan reda Pelangi memang indah, tetapi datangnya hanya sementara waktu saja Seperti itulah aku dan kamu bagaikan hujan dan pelangi yang selalu berkaitan tanpa adanya kejelasan Namaku Hujan, Bukan Air Mata Namaku hujan, bukan air mata Menjauh bukanlah perkara kekalahan Menjatuhkan diri pada hati yang gundah Bukanku bersikeras berpindah takluk angan Namun, afeksi masa lalu membalut terjal langkah Jujur saja, aku tak mau berpura-pura Aku tak lagi menangis karena aku bukan hujan Meski halus membasahi jagat semesta Tapi mengapa hujan terdefinisikan kesedihan Terjebak kenangan dalam salju memori mesra Dan entah mengapa muka ceriaku seolah lupa cara bahagia Nyatanya memang benar bahwa cinta itu buta Pergolakan hati menentang pikiran Seperti berseteruh mempertahankan diri Tapi bukankan kini bahasa cinta yang berperan? Sebab jauh setelahnya rasa itu telah sirna abadi Puisi Hujan Pembawa Kesedihan Banyak hal yang dapat dirasakan ketika hujan turun. Salah satunya ialah kesedihan. Seperti contoh puisi hujan berikut ini yang mengungkapkan perasaan kesedihan saat hujan turun. Air Mata Langit Duka semesta tak mampu lagi menahan tangis Raungan pecah mengagetkan pertiwi terlelap Teramat dalam kesedihan ia tanggung tak terbagi Begitu mengerti tentang cerminan hati Kenangan hadir bagai potongan film yang datang acak Sesekali senyum tersungging Berganti air mata deras mengalir Mengagetkan lamunan meremas dada terkoyak Satu massa tumbuh cepat menyumbat aliran udara Sesak dan sakit seperti ingin memecahkan paru-paru Dingin hujan sebeku perasaanku Memori datang silih berganti tak ijinkan beristirahat Semampu apa aku menahan? Selama hujan turun di bulan Juli Air langit tak menyentuh bumi, kurasa Jatuh berhamburan menghujan lurus ke hatiku Kenangan dipaksa masuk tanpa filtrasi Temparan-tamparan kesedihan memusnahkan keteguhan Kuat, hatiku kuat Air hujan memberi penghidupan Bisikku menenangkan Pengingat Perih Terpenjara dalam sunyi hujan tak ijinkan aku pergi Sendiri kuamati setiap inchi sarang persingahan dalam pengasingan Membiarkan angganku liar mencari bagian asik untuk dikenang lagi Mempercepat langkah saat kenangan buruk menyapa Tak aku ijinkan dia ganggu damaiku saat ini Indah sendiri menjadi bagian menarik hidup untuk ku rasakan sendiri Tanpa mengenakan topeng kepura-puraan hujan aku jatuh hati Tergantung memori terabaikan memenuhi dinding pemisah aku dan hujan Dingin hujan ia tanggung tanpa berbisik mengiba Berkas-berkas ingatan berseliweran tanpa bisa kuatur Meminta didahulukan untuk dipikirkan Siapa dia yang menyapa? Bagian masa lalu nomor 77 Cincin logam mulia terjatuh menyentuh ujung sepatu Dilempang pangeran kodok yang pernah aku cium Bersama hujan dia usaikan Istana berputri jelita telah kutemukan, katanya Baca Juga Puisi Roman Picisan Tenggelam Ariel apakah namaku kini? Hanyut dalam dasar laut nestapa semalam Ekor duyung tak membuat aku mampu berjalan jauh Hujan tenggelamkan hidupku terpisah, asing Hari lalu aku burung bersayap lebar Terbang rendah ciutkan nyali penduduk bawah Awan bersih tempat aku singgah Menatap kerdil bumi aku jauh diatasmu Duduk diatas singgasana bersama raja Elang Kami berkuasa atas langit luas Baginya aku madu kembang baru mekar Dia yang pertama merasa manisnya, katanya Baginya aku benteng tinggi Kedamaian berdima bersama Aku miliknya selamanya Ranting rapuh elang mendorong jatuh Hujan turun elang ucapkan selamat tinggal Puisi Hujan Suka Cita Turunnya hujan juga dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seseorang. Keadaan tersebut tentunya sangat bisa dituangkan dalam sebuah karya puisi. Seperti contoh puisi hujan suka cita berikut ini. Terlampau Indah Tidak kusuka sebelumnya, tapi kini berbeda Mensyukuri setiap bagian yang takdir sajikan Penerimaan menjadikan lebih dewasa, ku rasa Hujan… bertahanlah lebih lama Pintaku memohon langit Deras hujan terkadang memancing petir menyambar memarahi Saling beradu saing tunjukkan taring Ganas memanas dalam dingin guyuran hujan Hujan hanyutkan 100 hari kenangan dalam diam Datangkan jiwa baru penebus kelam masa lalu ku Pesona lain tak pernah tersentuh Mata harapan akulah tujuan Menari Ajakan itu tak pernah bisa aku menolak Gejolak hati, bersorak senang Anggukan kepala lagi perlu, tanda kesepakatan Sambaran tangkas mengajak jemari beradu Menyusuri rintik hujan selalu indah bersamamu Senyum adalah bagian langit yang selalu biru Langkahku langkahmu Hujan kabarkan kasih kita berseru Subur tersiram berkah langit Gemulai seirama dengan tabuhan alam Basah tubuh riasan keindahan untukku Mata-mata penuh heran menjadi tepuk tangan ditelinga bebal kita Kenapa harus aku pikirkan soal mereka Senang, hujan satukan langit dan bumi terpisah jauh Merayakan kedamaian mereka Aku dan kamu menari dibawah hujan Dunia Baru Hujan Hebat retakkan kulit bumi begitu kokoh Membuka gerbang besi setebal lengan kami penuh penjagaan Keajaiban datang untuk mereka yang pantang menyerah Mengikis perlahan menghancurkan pertahanan Dia tersembunyi aku temukan Hadir membius, putri menawan molek rupa Rambutnya aliran sungai tenang berkilau Terbalut hijau sejukkan gerah jiwa Lembut dunia baru berterimakasih Misteri surga baru kepulauan negeriku Puisi Hujan Bencana Alam Datangnya hujan terkadang menimbulkan bencana alam. Pada saat itu tentunya sebagai korban bencana alam merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Sama halnya seperti contoh puisi hujan berikut ini yang bertemakan datangnya hujan sebagai bencana alam. Amukan Peniup Kehidupan Paket kenangan menari terapung menghantam keras Deras, kotor membawa mereka tanpa ampun Entah kenangan siapa saja bercampur menjadi samar dalam aliran takdir Keruh tak terlihat kesucian berdiam Pagiku tak mampu menemukan siang Kapak besar memutus leher kehidupanku Mendiami rumah-rumah asing sekejap waktu Amukan bah tidak mengijinkan aku lengah Deras, cepat dan kasar Tanpa belas kasihan raga kosong kehilangan penghuninya Jerit mengiba tak lagi jelas terdengar Kehidupan, aku mungkin telah berubah menjadi ikan Membenamkan dalam pergilah pemilik raga Sampai disini aku mengalah sudah Menyisakan Tak berbekas mungkin akan lebih baik Memandang sisa sapuan dingin gelombang penuh ratapan Tanda tanya besar aku tak paham Penjelasan sebanyak apapun tak buat aku mengerti Aku bayi baru tanpa tanda kehidupan Darah tak lagi keluar dari sayatan Hembusan nafasku adalah duka cita Kehidupan baruku tanpa saudara Aku terlahir dari rahim gelombang mengamuk kejam Kesedihan menjadi bumiku setelah reinkarnasi Terlahir sebagai duyung namun dengan kaki Keliru Kemarin, Moyangku bukan pelaut Petani pandai yang aku dengar dari dongeng masa kecilku Kampung kami bukan pesisir, air sejauh mata memandang tampak membosankan Pegunungan hijau makmur dan indah Aku tidak suka bau ikan, kapal-kapal dan terik matahari menghitamkan kulit Beruntung terlahir dalam aroma rumput hutan Kemarin, Besar dengan buai sawah Ditimang pepohonan kuat dan udara segar Hari ini hidupku tertukar Tak tampak hijau alam kelahiranku Hilang sudah kerbau-kerbau tunggangan Kapal-kapal terapung sisa kayu tembok rumahku Musnah lahan tenggelam air mata Lereng gunung menjadi palung Damai Saudaraku Tatap nanar, saudaraku menangis Derita hidup tak lagi mau bersabar Datang bagai amukan badai Sisakan kekacauan Dimana rumah kami? tidak ada lagi rumah kami Dimana anak kami Kerusuhan, pilu, rasa lapar membuntuti menukar mereka Tanah liat, batu keras dan pasir terlihat sama Lumpur menjijikkan lenyapkan semua yang kami punya Sama rata, tenggelam dalam nestapa Pemakaman Kutemukan kau terbaring lemah Ketabahan masih tersirat jelas meski kau tidak menyuarakannya Keajaiban tak selamatkan jiwa patriotmu Menyatu dengan bumi Kau lebih memilihnya Menumbuhkan keajaiban baru untuk kami tetap tegar, begitukah? Kumohon bicaralah Senyum kemenangan tak hilang dari wajah damaimu Menang untuk apa sedang kau kini mati, Damai yang bagaimana saudaramu terjajah kekhawatiran Hujan tenggelamkan mengambil nyawa Apa kau berpesiar bersama mereka Hentikan cukup bangunlah Aku tak punya kafan untuk selimutmu di pembaringan Baca Juga Puisi Anak Puisi Hujan Pencipta Kedamaian Tak jarang pula datangnya guyuran hujan membuat seseorang merasa damai. Di dalam keadaan tersebut tak jarang pula orang mengungkapkanya dengan membuat karya puisi. Berikut ini contoh karya puisi hujan yang bertemakan hujan pencipta kedamaian. Dibalik Jendela Kedamaian hadir penuh didalam guyuran hujan Merangkai mimpi, memastikan masa depan Dialog dengan hati terkadang menegang Masa depan menjadi kekhawatiran Untukku dan untukmu tak terhindarkan Gesekan hati dan logika peperangan tanpa damai Datanglah kepadaku bersama hujan Dibalik jendela semua kan baik-baik saja Masa depan menjadi pasti, senyumlah Buang khawatir, tataplah langit tinggi Air hujan menyentuh bumi tanpa kesombongan Penuh kehidupan penebar cinta kasih Datanglah padaku di saat hujan Aroma tanah basah damaikan perselisihan Padam Api Bersahabatlah meski kita pernah bertikai Panas mari sejukkan dengan permohonan pada hujan Sekam habis gersanglah lahan Asap mengepul bendera putih berkibar Angkuhku angkuhmu lupakanlah Darah jangan lagi tertumpah Pelajaran kedamaian tercipta bersama rintik hujan Kristal kecil pencetus senyum lebar Salahku, salahmu maafkanlah Lembar hidup dicuci bersih bersama guyuran hujan Putihku, putihmu bersenanglah Kelahiran Tetesan hujan berperan sebagai bidan Benih-benih terlahir menangis kencang Latihan panjang menjadikan mereka jenderal Dunia baru menjadi lebih semarak Alam bersorak sorai riuh memecah sepi Bumi tersenyum, damai lahirlah pahlawannya Bayi itu seakan menggeliat Dibawah ketiak induknya kisah baru dimulai Rangkaian pertempuran seakan sudah nyata Dewa kehidupan menunjuk Bayi-bayi merah belum mampu membuka mata Sekuat tenaga tegakkan kepala Sombong akan takdir yang mereka bawa Banyak kenangan bersama hujan yang dapat dituangkan menjadi sebuah karya puisi tentang hujan. Selain itu puisi hujan juga dapat menjadi pelajaran bermakna positif pada setiap diri. Kesedihan dan kebahagiaan anggaplah menjadi pelajaran berharga. Apapun yang diberikan hujan kepada kita, hargailah sebagai proses pembelajaran diri menjadi dewasa. Hujan Kenangan Hujan,,, Rintikmu telah sukses membawa rindu Rinduku yang tak terarah Rinduku yang tak pernah berujung Aku rasa baru kemarin kita bercanda tawa Aku rasa baru kemarin kita menatap rintik hujan yang sama Ku rasa baru kemarin aku lihat senyum manismu Ku rasa baru kemarin kita pernah sedekat nadi hingga akhirnya kita sejauh matahari Terlalu cepat kau melangkah menjauhiku Jejakmu terhapus oleh rintik hujan Dan aku akan tetap disini dengan rintik di senja yang sama Puisi Hujan Ku Hentikan Hujan Kini matahari merindukanku Perlahan mengangkat kabut pagi Ada yang berdenyut di dalam diriku Menempuh tanah basah dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari Tak bisa ku tolak matahari memasaku menciptakan bunga-bunga Ku hentikan hujan demi matahari untuk menciptakan suasana bahagia Sengaja ku meminta hujan agar berhenti karena aku tahu Semua di dalam dunia tidak harus disertai dengan kesedihan Adakalanya kita semua juga berhak memiliki hari yang indah nan bahagia Jangan biarkan ada air mata yang jatuh membasahi pipi layaknya hujan Aku Adalah Hujan Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara Yang sempat menenangkan angin yang kering Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu Sampai angin itu menemukan pelangi Yang lebih indah dari sekedar hujan Yang lama-lama terasa menjemukan Hujan tetap tidak mau pergi Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara Tetapi suatu saat dia tersadar Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan Ada banyak angan yang terbunuh dibalik derasnya hujan Dan ada banyak kepingan hati yang berserakan di balik hujan yang berhenti tiba-tiba itu Dengan matahari yang membawanya hilang, membuatnya semakin terlupakan Mungkin hujan itu belajar Banyak hal di dunia yang tidak bisa sekeras apapun dia mencoba Yang harus dia lakukan adalah menerima Kau siapa? Hujan? Angin? atau Pelangi? Hujan Bulan Juni Tak ada yang lebih tabah dari hujan Bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tidak ada yang lebih bijak dari hujan Bulan Juni Dihapusnya jejak kaki yang ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan Bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu Puisi Hujan Pada hujan yang datangnya riuh Aku disini mengamati setiap bulirnya Dulu aku membicarakan hujan tanpa tau rasanya kehujanan Dulu aku mengagungkan hujan tanpa tau gigilnya seperti apa Dan dulu aku menyukai hujan tanpa tau ada rindu sisipan di dalamnya Sekarang aku hampir mengerti bahwa hujan untuk dirasakan Bukan sekedar dilihat lalu dikomentari atas nama cinta Sekarang aku berani membawa payung yang katanya melindungi dari hujan Sekarang aku suka berlari dan menyanyi di bawah hujan Biar begini saja Biar aku menyanyi, berlari sampai hujan menjadi reda Hujan Terakhir Dalam Ingatan Aku sebenarnya tak pernah rela membiarkan tubuhmu dipeluk kemarau Debu-debu beterbangan bermimpi menjadi burung Burung mengepakkan sayapnya menanti cahaya lindap Seringkali aku gagal mendekap bayangan yang bosan berjalan di belakang Ku pandangi dia, tak ada balasan hidup seperti bertepuk sebelah tangan Suara Hujan Aku selalu menyukai mata kecilmu Menenggelamkan diriku berlama-lama Berkaca-kaca dalam berbicara Begitu manis dan menguatkan jiwa Aku terlalu dalam menginginkanmu Masih sama seperti dulu Kamu bagian hujan terindahku Dalam ingatan tahun-tahun itu Kau adalah bintang terindahku Yang aku rindukan saat hujan datang Kau adalah mimpi terindahku di saat aku lelah setelah menghadapi dunia Setiap hal kecil di diri ini adalah semuanya tentangmu Kamu yang ku perjuangkan dengan utuh Meski dirimu lewat sangat datar Hujan masih tetap saja sama menjadi kisah sedih meninggalkan pedih Tetap membekas mengenang dalam hati Aku teriak sangat keras di sepanjang jalanan kota Berharap agar kau kembali disini Menahanmu lebih lama sebelum hujan pergi Sebagai sandaranmu kala berteduh Waktu gerimis semakin menderas Mengusap air mata bercampur dengan hujan Sengaja kau sembunyikan semuanya dalam hati Ternyata aku sangat bodoh Aku adalah orang bodoh yang mengerjarmu selama itu Ternyata aku tetap kekanak-kanan tidak mau berusaha mengerti tentang dirimu Kurasa aku sangat aneh karena menyukaimu Jujur saja aku sangat sulit merasakan cinta orang lain selain dirimu Sampai saat ini kau adalah kau adalah alasan duniaku menjadi lebih indah Biarkanlah aku terus menyukaimu sampai kau benar-benar menjadi milikku Hujan Malam Ini Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu Lalu dengan tenang kamu buang ke hamparan biru Ya, sebuah tempat yang tak mungkin aku tuju Bila mungkin, aku ingin kembali ke masa kita dulu Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu Daripada harus cumbu mesra tanpa miliki ragamu, aku bisa apa? Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku Saat hujan seperti malam ini, sendiriku semakin pekat saja Dia seperti kamu dulu, semakin erat bila hujan tiba Sendiriku di antara rindu dan benci, mengambang tenang di antara keduanya Begitu tenang, hingga rekan bibir perempuan lain seakan tak bermakna Hujan Hujan hadir di tengah perjalananku Ia turun layaknya papan seluncur di musim salju Kedinginanku menyeruak di antara derasnya Aku bertahan menunggu payungmu Aku masih menunggu payungmu Hingga saat pelangi mulai tersenyum Hujanpun menjauh,,, Dan akan ku lanjutkan perjalanan ini tanpa butuh sebuah payung Rintik Hujan Di bawah rintik hujan aku dengan puas meneteskan air mata Air mata yang terus mengalir menangisi hal yang tidak wajar Entah mengapa aku nyaman sekali dengan hujan Hujan adalah waktu yang tepat untuk mengadukan masalah Rintik hujanpun mampu membuat sejuk hati Hingga tak terasa air hujanpun ikut berhenti ketikan aku berhenti meneteskan air mata Apakah hujan ditakdirkan datang untuk mengerti perasaan orang? Semoga saat khayalanku yang konyol ini benar-benar kenyataan Sehingga aku bisa terus mengadu perasaan kepada hujan Aku juga berharap, ketika puisi hujan ini aku lontarkan semoga hujan mau menjadi temanku Hujan memang membawa mendung dan membuatku susah bepergian Tapi aku senang dengan hujan, air yang membasahi selain membuat bahagia tetapi juga membuat aku lupa dengan masalah Masalah yang sepele sampai dengan masalah yang besar sekalipun Hingga aku dewasa, aku akan tetap menjadi teman hujan Itulah beberapa contoh puisi hujan yang setiap tetes air hujannya membawa keberkahan bagi seseorang. Dan setelah hujan pergi, akan datang waktunya bahagia yang digambarkan oleh sang pelangi. Puisi Hujan
.
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/352
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/425
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/162
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/921
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/430
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/899
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/14
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/549
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/680
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/875
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/570
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/660
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/585
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/75
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/870
  • puisi hujan yang berwarna hitam