Jelaskandan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila! 4. Apakah yang dimaksud ideologi terbuka? 5. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka? Baca juga: Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 1 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar dan Pandangan Hidup Bangsa
Citizen6, Jakarta Setiap Tanggal 1 Oktober masyarakat Indonesia selalu memperingati hari Kesaktian Pancasila. Hal itu di dasari peristiwa revolusi berdarah tanggal 30 September 1965 yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia PKI. Tujuannya adalah untuk merebut pemerintahan yang sah dan mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme-sosialisme. Namun, hingga kini Pancasila yang terdiri dari lima pasal tetap berdiri kokoh sebagai Ideologi masyarakat Indonesia. Ideologi dalam berfikir, bertindak dan berprilaku sesama manusia yang di pisahkan atas suku bangsa dan negara. Selain itu, Pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi peraturan perundang-undangan. Melainkan juga Pancasila dapat dikatakan sebagai sumber moralitas terutama dalam hubungan dengan legitimasi kekuasaan, hukum, serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tetapi, pertanyaan sederhananya adalah seberapa yakin dan paham masyarakat terhadap ideologi pancasila? Sebagai contoh, tawuran antar pelajat, kerusuhan antar warga, ketidakadilan dan ketimpangan sosial, berebut jabatan, perilaku asusila, hingga perilaku korupsi menjadi gambaran bahwa masyarakat tidak begitu memahami pancasila sebagai ideologi negara. Ada 5 konsep dasar dalam pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia. Pertama, Mengandung Makna Moralitas. Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung pengertian bahwa Indonesia bukanlah negara yang hanya berdasarkan kekuasaan dan penyelenggaraan negara pada legitimasi religius. Kekuasaan kepala negara tidak bersifat mutlak yang melegitimasi religius, melainkan berdasarkan hukum serta demokrasi. Oleh karenanya asas sila pertama Pancasila lebih berkaitan dengan legitimasi moralitas. Kedua, Kemanusiaan. Sila kedua mengandung makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan norma-norma baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya. Manusia merupakan asas yang bersifat fundamental dan mutlak dalam kehidupan bernegara dan hukum. Dalam kehidupan negara kemanusiaan harus mendapat jaminan hukum, biasa disebut dengan jaminan atas hak-hak dasar asas manusia. Ketiga, Keadilan. Dalam pengertian ini bahwa pada hakikatnya manusia harus adil dalam hubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, bangsa dan negara. Untuk itu, setiap pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian harus berdasarkan atas keadilan. Keempat, Persatuan. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara berupa suku, ras, kelompok, golongan, dan agama. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi tetap satu seperti slogan negara yakni Bhinneka Tunggal Ika. Kelima, Demokrasi. Indonesia merupakan negara yang berasaskan kerakyatan, "dari rakyat oleh dan untuk rakyat". Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam Pancasila adalah adanya kebebasan dalam memeluk agama dan kepercayaan atau keyakinannya, adanya kebebasan berkelompok, menyuarakan pendapat dan opininya, serta kebebasan yang secara moral dan etika harus sesuai dengan prinsip kehidupan berbangsa dan pengalaman dijajah selama 3,5 abad telah cukup menjadi pembelajaran berharga bagi para penerus bangsa Indonesia. Kita juga pernah mendapatkan pelajaran dari upaya penghegemonian bangsa ini melalui proses pembubaran pancasila oleh PKI. Mungkinkah kita akan kembali terjajah secara ekonomi, politik, budaya atas perkembangan arus globalisasi. Para penerus bangsa tentu perlu bangkit guna melanjutkan estafet kepemimpinan dalam merubah Indonesia menjadi lebih itu guna menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat. Generasi muda perlu membekali diri dengan nilai-nilai pancasila. Jiwa pancasila akan mengokohkan pondasi mental dan spritual masyarakat agar tidak mudah terpengarus atas dampak negatif globalisasi. Presiden Soekarno juga telah mengamanahkan tiga prinsip yang harus ditanamkan pada masyarakat sejak dini atau biasa disebut dengan Trisakti. Pertama adalah sakti dalam berbudaya dan berkepribadian. Hal ini dapat di artikan bahwa pendidikan yang di ajarkan haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila, sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Kepribadian dan budaya Indonesia yang luhur akan melahirkan generasi bangsa yang mempunyai kebanggaan nasional, cinta tanah air, semangat persatuan dalam pembangunan, dan harga diri sebagai bangsa Indonesia. Kedua, sakti dalam bidang ekonomi yaitu berdiri di atas kaki sendiri berdikari. Hal ini dapat di artikan bahwa bangsa Indonesia harus keluar dari ketergantungan kepada negara lain. Generasi bangsa harus belajar memahami konsep kemandirian, kekeluargaan, dan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Dengan demikian, tidak ada eksploitasi sumber daya alam, kesenjangan sosial termasuk prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme KKN. Ketiga, sakti dalam berdaulat dan menjaga keutuhan negara. Indonesia telah kehilangan Provinsi Timor Timur, pulau Sipadan dan Ligitan, belum lagi persoalan konflik perbatasan dengan negara tetangga. hingga. Oleh karena itu seluruh rakyat Indonesia harus berjuang bersama-sama mempertahankan kedaulatan NKRI. Kedaulatan NKRI adalah sumber kekayaan alam sekaligus simbol harga diri sebagai bangsa yang besar. Maka sangat di sayangkan ketika ada oknum-oknum tertentu yang menginginkan Indonesia terpecah belah melalui gerakan separatisnya. Rakyat Indonesia harus mengingat bahwa perjuangan bangsa ini untuk merdeka sangatlah panjang dan berliku. Belanda tidak rela melepaskan Indonesia sebagai negara jajahannya karena memahami kekayaan sumber daya alam Indonesia. Hal ini tentu patut kita perjuangkan secara konkrit, arif dan bijaksana. Bukan melalui sikap dan tindakan banyak pekerjaan rumah PR yang perlu diselesaikan bangsa ini. Bukan saatnya mencari-cari kesalahan atas permasalahan yang terjadi saat ini. Akan tetapi, seluruh elemen bangsa harus mampu bangkit melawan arus perkembangan zaman. Harus mampu bangkit secara ideologi, politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan. Dengan demikian bangsa ini akan di segani oleh bangsa-bangsa lain. Arman Ndupa /kwArman Ndupa, Alumni Pascasarjana KSI UI dan Analis Kajian Strategis Nusantara Bersatu adalah pewarta warga Citizen6Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6 Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berbedadengan globalisasi yang merupakan proses peningkatan saling - ketergantungan antara negara di dunia, bahwa tidak ada negara yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan negara lain. Globalisasi menurut Selo Soemardjan merupakan proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia.
Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila – Globalisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan teknologi. Globalisasi menimbulkan banyak perubahan, termasuk di dalam hal nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Hal ini menimbulkan tantangan bagi Pancasila, yaitu dasar filosofis yang dianut oleh bangsa Indonesia sebagai dasar dari semua aspek pembangunan nasional. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila diyakini sebagai dasar filosofis yang mempersatukan berbagai macam budaya, agama, dan ideologi yang ada di Indonesia. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Pertama, globalisasi menyebabkan terjadinya arus pendatang dari berbagai macam negara. Hal ini menyebabkan terjadinya masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kedua, globalisasi juga menyebabkan terjadinya arus informasi yang masuk dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Contoh dari tantangan globalisasi terhadap Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik. Dulu, ketika suatu kebijakan dibuat di Indonesia, maka kebijakan tersebut didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Namun, dengan adanya arus informasi yang masuk dari luar, maka beberapa kebijakan yang dibuat di Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari Pancasila. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Di samping itu, globalisasi juga berdampak pada aspek ekonomi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh berbagai perusahaan global telah meningkatkan mobilitas manusia secara besar-besaran. Hal ini memungkinkan perusahaan global untuk mengirim pekerjanya ke berbagai belahan dunia. Namun, karena berbagai macam belahan dunia mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda, maka hal ini berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah menimbulkan berbagai macam perubahan, termasuk perubahan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi 1. Globalisasi adalah proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan 2. Globalisasi menimbulkan banyak perubahan, termasuk nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan bagi 3. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat 4. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di 5. Globalisasi menyebabkan masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai 6. Globalisasi juga menyebabkan arus informasi yang masuk dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh 7. Contoh dari tantangan globalisasi terhadap Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik dimana kebijakan yang dibuat di Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari 8. Globalisasi juga berdampak pada aspek ekonomi dimana terjadi mobilitas manusia yang lebih besar, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai 9. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah 10. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. 1. Globalisasi adalah proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan teknologi. Globalisasi adalah proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan teknologi. Globalisasi sangat penting dalam meningkatkan perekonomian, meningkatkan produktivitas, dan membuat pemerintah lebih akuntabel di seluruh dunia. Globalisasi juga telah membawa dampak yang berbeda-beda bagi berbagai negara, tetapi itu juga telah menjadi tantangan bagi Pancasila. Pancasila adalah dasar dari semua peraturan yang diberlakukan di Indonesia sejak 1945. Pancasila adalah sistem nilai yang mengatur hubungan antara masyarakat, ekonomi, dan politik di Indonesia. Pancasila mencakup lima nilai yang berbeda, yaitu kebhinekaan, keadilan sosial, persatuan Indonesia, kesatuan Indonesia, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Peningkatan perdagangan antar negara telah meningkatkan kemakmuran di Indonesia dan juga telah menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini juga telah membawa banyak teknologi baru dan informasi yang berbeda-beda dari berbagai negara yang berbeda ke Indonesia. Namun, globalisasi juga telah menciptakan masalah baru bagi Pancasila. Globalisasi telah menciptakan masalah bagi nilai kebhinekaan, karena telah menimbulkan perbedaan antara masyarakat yang lebih kaya dan yang lebih miskin. Globalisasi juga telah mengganggu nilai persatuan Indonesia, karena telah menimbulkan perbedaan antara berbagai daerah di Indonesia. Ini juga telah menyebabkan adanya penolakan terhadap berbagai kebudayaan lokal. Globalisasi juga telah menciptakan masalah bagi nilai keadilan sosial. Globalisasi telah meningkatkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin, yang menciptakan kesenjangan antara daerah yang lebih kaya dan yang lebih miskin. Ini juga telah memicu ketidakadilan di antara masyarakat, karena telah menghancurkan keadilan sosial. Globalisasi juga telah mempengaruhi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Globalisasi telah membuat masyarakat menjadi lebih individualis, karena telah meningkatkan kesenjangan antara kelas sosial. Ini telah menyebabkan masyarakat menjadi lebih tertutup terhadap berbagai kebudayaan lokal dan mengurangi rasa saling menghormati di antara masyarakat. Secara keseluruhan, globalisasi telah menimbulkan banyak masalah bagi Pancasila. Namun, globalisasi juga telah memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Globalisasi telah membuka jalan bagi Indonesia untuk lebih terbuka terhadap dunia dan berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Dengan pengelolaan yang tepat, globalisasi dapat digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan beradab. 2. Globalisasi menimbulkan banyak perubahan, termasuk nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi merupakan proses perdagangan, investasi, kebudayaan, teknologi, dan informasi yang menghubungkan berbagai budaya dan masyarakat yang berbeda. Globalisasi telah menciptakan kondisi di mana masyarakat di seluruh dunia dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan mudah. Di satu sisi, globalisasi telah membuka jalan bagi masyarakat untuk menikmati kemajuan teknologi dan komunikasi, namun di sisi lain, ia juga menimbulkan banyak tantangan bagi Pancasila, karena globalisasi telah mengubah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Pancasila merupakan dasar ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai yang dianut oleh Pancasila mencakup kebebasan, persaudaraan, kesetaraan, keadilan, dan kemandirian. Doktrin ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya globalisasi di Indonesia, masyarakat mulai mengalami perubahan nilai-nilai yang dianutnya. Globalisasi telah mengubah bagaimana masyarakat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Hal ini telah menciptakan kondisi di mana masyarakat dapat segera mengetahui berita dan informasi dari luar negeri, serta memungkinkan mereka untuk membeli dan menjual produk dari berbagai negara. Selain itu, globalisasi juga telah memungkinkan pergerakan bebas bagi orang-orang yang ingin berwisata ke luar negeri. Dengan begitu, masyarakat dapat mempelajari budaya dan nilai-nilai yang berbeda dari negara lain. Hal ini telah menimbulkan tantangan bagi Pancasila, karena globalisasi telah mengubah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Sebagai contoh, budaya luar negeri mungkin menggambarkan kemiskinan dan pengangguran sebagai sesuatu yang normal. Nilai-nilai seperti itu akan mengalihkan masyarakat dari tujuan utama Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang mandiri. Selain itu, globalisasi juga telah membawa produk-produk dari luar negeri yang menganut standar yang berbeda dari yang dianut oleh Pancasila. Kesimpulannya, globalisasi telah menimbulkan banyak perubahan, termasuk nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah mengubah bagaimana masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain, serta memungkinkan mereka untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai yang berbeda dari luar negeri. Namun, nilai-nilai baru tersebut mungkin mengalihkan masyarakat dari tujuan utama Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan adil. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila dan menyadari bahwa globalisasi dapat menjadi tantangan bagi Pancasila. 3. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Globalisasi merupakan suatu proses yang mengintegrasikan seluruh perekonomian, politik, dan budaya dunia menjadi satu kesatuan. Proses ini mengubah cara pandang dan pola berpikir masyarakat global. Globalisasi menciptakan lingkungan yang kompetitif dan menantang bagi semua pihak, termasuk Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang diperkenalkan oleh Bung Karno pada tahun 1945. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, konsep Pancasila telah terkena dampak dari globalisasi. Globalisasi menawarkan tantangan bagi Pancasila karena masyarakat global yang beragam dan kompleks. Globalisasi menciptakan dunia yang kompetitif dan memaksa masyarakat untuk terbuka terhadap pemikiran baru dan ide-ide yang berasal dari luar negeri. Hal ini menyebabkan Pancasila mengalami tekanan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan global. Selain itu, globalisasi juga telah mengubah cara pandang masyarakat Indonesia terhadap Pancasila. Masyarakat yang terbiasa dengan kebiasaan dan budaya asing kadang menganggap bahwa nilai-nilai Pancasila tidak relevan dengan kehidupan modern. Akibatnya, masyarakat lebih cenderung berpikir secara individual dan melupakan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Globalisasi juga memicu pertumbuhan ekonomi di negara-negara di seluruh dunia. Hal ini telah mengubah struktur ekonomi Indonesia dan menyebabkan adanya ketimpangan antara kota dan desa. Pertumbuhan ekonomi di kota-kota besar telah menciptakan kemiskinan dan ketidakadilan di desa-desa. Ini merupakan tantangan bagi Pancasila karena nilai keadilan sosial dirasakan tidak lagi relevan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, menciptakan dunia yang kompetitif, dan memicu pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Oleh karena itu, Indonesia harus mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan global. 4. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Globalisasi merupakan sebuah proses perubahan yang menyebabkan berbagai kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di berbagai negara menjadi saling terkait satu dengan yang lainnya. Globalisasi membuat dunia menjadi satu dan memungkinkan orang dari berbagai belahan dunia untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dengan lebih mudah. Namun, globalisasi juga membawa tantangan bagi Pancasila, yaitu sistem nilai yang menjadi dasar bagi pemerintah Indonesia. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah munculnya akses terhadap berbagai media dan budaya asing, yang dapat menyebabkan kebingungan akan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Akses terhadap informasi asing ini dapat mengancam keutuhan Pancasila. Misalnya, orang dapat terpengaruh oleh budaya dan nilai-nilai asing dan kemudian menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Selain itu, globalisasi juga dapat menyebabkan ancaman bagi agama yang ada di Indonesia. Dengan informasi asing yang mudah diakses, masyarakat dapat terpengaruh oleh agama lain. Hal ini dapat menyebabkan orang menyimpang dari nilai-nilai agama dan Pancasila. Ini menyebabkan munculnya perbedaan pandangan antar masyarakat dan bahkan konflik. Kemudian, globalisasi juga dapat mengancam nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Globalisasi menyebabkan terjadinya budaya arus utama di mana budaya asing dianggap lebih menarik dan lebih baik daripada budaya asli Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan orang melupakan nilai-nilai budaya Indonesia yang menjadi dasar Pancasila. Oleh karena itu, globalisasi dapat dianggap sebagai tantangan bagi Pancasila. Dengan berbagai dampak yang disebabkan oleh globalisasi, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah tertentu untuk melindungi nilai-nilai Pancasila. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat dan mempromosikan budaya asli Indonesia dengan cara yang tepat. 5. Globalisasi menyebabkan masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Globalisasi adalah fenomena masyarakat modern yang berusaha untuk menciptakan masyarakat yang terhubung secara global. Hal ini telah mengubah cara orang-orang berinteraksi, berbisnis, dan mengkonsumsi. Globalisasi telah menciptakan sebuah dunia yang terhubung secara virtual dan fisik, sehingga informasi, produk, dan jasa dapat dikirimkan dan diterima dengan mudah. Dalam konteks Indonesia, globalisasi telah berdampak pada keterbukaan yang lebih besar terhadap teknologi dan informasi dari luar negeri, sehingga kebudayaan asing dapat berkembang di Indonesia. Hal ini telah memungkinkan globalisasi untuk memberikan kontribusi yang signifikan untuk perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan budaya Indonesia. Namun, globalisasi juga membawa banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai-nilai agama, nilai-nilai politik, dan nilai-nilai ekonomi. Sebagai contoh, beberapa nilai-nilai agama, seperti liberalisme dan kapitalisme, telah menjadi lebih umum di Indonesia. Meskipun nilai-nilai tersebut mungkin memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat Indonesia, nilai-nilai ini juga dapat mengganggu komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia harus terus mengembangkan strategi untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat, serta menetapkan aturan yang lebih ketat untuk menghindari masuknya nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan Pancasila. Pemerintah juga harus menciptakan budaya yang lebih toleran terhadap nilai-nilai yang berbeda dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Dalam menghadapi tantangan globalisasi, Indonesia harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Indonesia harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai Pancasila, serta memastikan bahwa nilai-nilai asing yang masuk tidak mengganggu nilai-nilai tersebut. Dengan cara ini, Indonesia dapat terus menjaga komitmennya terhadap nilai-nilai Pancasila, serta menghadapi tantangan globalisasi dengan sukses. 6. Globalisasi juga menyebabkan arus informasi yang masuk dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Globalisasi adalah proses di mana nilai-nilai, norma, dan budaya yang berbeda-beda antarnegara dan antarkebudayaan mulai bercampur dan bersatu. Globalisasi berdampak besar bagi Indonesia karena telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat, termasuk mengubah nilai dan norma yang ada. Dengan meningkatnya arus informasi yang masuk dari luar, globalisasi dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Pertama, globalisasi telah menyebabkan masuknya nilai-nilai baru yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti materialisme, hedonisme, dan individualisme dapat bertentangan dengan nilai-nilai pancasila seperti kesatuan, kejujuran, dan keadilan. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai materialisme dan individualisme yang menghasilkan perilaku konsumtif dan egois. Masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai baru dari globalisasi dapat menyebabkan nilai-nilai Pancasila seperti kesatuan dan kejujuran tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Kedua, globalisasi juga menyebabkan masuknya budaya asing yang dapat bertentangan dengan budaya dan nilai-nilai Pancasila. Budaya global seperti budaya individualisme, budaya konsumerisme, dan budaya hedonisme dapat bertentangan dengan budaya dan nilai-nilai Pancasila seperti budaya gotong-royong, budaya saling membantu, dan budaya religius. Sebagai contoh, dengan globalisasi, budaya materialisme yang menekankan pada konsumsi dan individualisme yang menekankan pada pemenuhan hawa nafsu telah menggantikan budaya gotong-royong dan saling membantu. Budaya baru ini dapat menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi lebih egois dan menghilangkan semangat saling membantu dan persaudaraan yang ada di dalam budaya Pancasila. Ketiga, globalisasi telah membawa pengaruh dari luar yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai agama Pancasila. Nilai-nilai agama seperti ketakwaan, kesalehan, dan kebersihan dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti hedonisme dan materialisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai hedonisme dan materialisme yang menekankan pada pemenuhan hawa nafsu dan konsumsi berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai agama Pancasila seperti ketakwaan terhadap Tuhan, kesalehan, dan kebersihan tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Keempat, globalisasi telah membawa pengaruh dari luar yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai sosial Pancasila. Nilai-nilai sosial seperti kebersamaan, kejujuran, dan keadilan dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti keserakahan dan individualisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai keserakahan dan individualisme. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai sosial Pancasila seperti kebersamaan, kejujuran, dan keadilan tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Kelima, globalisasi juga telah membawa masuknya nilai-nilai politik yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai politik Pancasila. Nilai-nilai politik seperti demokrasi, kedaulatan rakyat, dan kesejahteraan sosial dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti neoliberalisme dan kapitalisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai neoliberalisme dan kapitalisme yang menekankan pada konsumsi dan produksi yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai politik Pancasila seperti demokrasi, kedaulatan rakyat, dan kesejahteraan sosial tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Keenam, globalisasi telah membawa masuknya nilai-nilai ekonomi yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai ekonomi Pancasila. Nilai-nilai ekonomi seperti kemandirian ekonomi, keadilan ekonomi, dan kesejahteraan sosial ekonomi dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti konsumerisme dan kapitalisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai konsumerisme dan kapitalisme yang menekankan pada konsumsi dan produksi berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai ekonomi Pancasila seperti kemandirian ekonomi, keadilan ekonomi, dan kesejahteraan sosial ekonomi tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah membawa masuk nilai-nilai, budaya, dan norma yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti materialisme, hedonisme, individualisme, keserakahan, dan kapitalisme dapat menyebabkan nilai-nilai Pancasila seperti kesatuan, kejujuran, keadilan, ketakwaan, kesalehan, dan kebersihan tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus tetap menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai landasan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat. 7. Contoh dari tantangan globalisasi terhadap Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik dimana kebijakan yang dibuat di Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari Pancasila. Globalisasi merupakan suatu istilah yang menggambarkan proses keterkaitan antara negara di seluruh dunia. Globalisasi dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya ekonomi, politik, budaya, sosial dan lainnya. Globalisasi telah mengubah cara orang berinteraksi dan berbagai aspek kehidupan. Namun, secara umum, globalisasi dapat didefinisikan sebagai proses meningkatnya hubungan interdependent antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi telah mendatangkan tantangan bagi Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan satu konsep yang mencakup nilai-nilai dasar yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tantangan globalisasi bagi Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik. Kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini terjadi karena pemerintah Indonesia mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan yang ditentukan oleh Pancasila. Misalnya, pemerintah Indonesia mungkin berusaha untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya melalui globalisasi, meskipun tujuan ini tidak dapat dianggap sebagai tujuan yang ditentukan oleh Pancasila. Di sisi lain, globalisasi juga telah membawa ancaman bagi Pancasila dari aspek lain. Contohnya, globalisasi telah memungkinkan terjadinya arus masuk budaya asing ke Indonesia. Budaya asing ini membawa berbagai norma dan nilai-nilai yang berbeda dari apa yang ditentukan oleh Pancasila. Hal ini telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Kesimpulannya, globalisasi telah menjadi tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah membawa berbagai masalah dan ancaman bagi Pancasila, di antaranya adalah masalah kebijakan politik dan arus masuk budaya asing yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus berhati-hati dalam menerapkan kebijakan globalisasi, agar Pancasila selalu dihormati dan dijunjung tinggi di Indonesia. 8. Globalisasi juga berdampak pada aspek ekonomi dimana terjadi mobilitas manusia yang lebih besar, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Globalisasi adalah proses yang menyebabkan berbagai macam aspek kehidupan manusia menjadi lebih terkoneksi satu sama lain. Ini mencakup perdagangan, budaya, politik, teknologi, dan ekonomi. Hal ini juga berimplikasi pada nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. Di Indonesia, nilai-nilai dan norma-norma masyarakat diatur oleh Pancasila. Pancasila adalah dasar filsafat dan politik yang telah diterima oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai dasar konstitusi negara. Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing melambangkan tujuan, nilai, dan sikap yang dianggap penting untuk peradaban Indonesia. Salah satu tujuan utama Pancasila adalah untuk menciptakan kesatuan bangsa yang berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan, persatuan, dan kesetaraan. Globalisasi berdampak pada aspek ekonomi dimana terjadi mobilitas manusia yang lebih besar, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, globalisasi telah menyebabkan banyak orang yang pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan atau peluang bisnis yang lebih baik. Ini berarti bahwa banyak orang yang berpindah dari daerah yang berbeda dan kemungkinan besar mereka tidak sependapat dengan nilai-nilai yang dianut rakyat lokal. Selain itu, globalisasi juga menyebabkan arus modal yang lebih besar dari satu negara ke negara lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar bangsa karena adanya ketidakseimbangan antara nilai-nilai yang berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ini bisa berakibat pada terjadinya ketegangan antara budaya dan nilai-nilai yang berbeda. Konflik antar budaya ini juga dapat menyebabkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, globalisasi telah menyebabkan masyarakat Indonesia mengalami keragaman budaya yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat Indonesia saling bertentangan karena adanya perbedaan nilai dan norma yang telah dianut oleh Pancasila. Globalisasi juga menyebabkan terjadinya persaingan ekonomi antar negara. Ini berarti bahwa negara-negara harus berlomba untuk menarik investasi asing. Ini berarti bahwa negara-negara harus melakukan perubahan untuk menyesuaikan nilai-nilai yang dianut oleh investor asing. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai Pancasila yang telah lama ada. Globalisasi telah mengubah seluruh aspek kehidupan manusia. Namun, dampak globalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, Indonesia harus memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap dihormati dan diakui di tengah-tengah globalisasi. Hal ini penting agar Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan, persatuan, dan kesetaraan. 9. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Pancasila merupakan dasar filosofis dan dasar pemikiran bagi bangsa Indonesia. Ini diakui sebagai dasar hukum, sosial dan politik yang mengatur masyarakat Indonesia. Ideologi ini mengandung nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimanapun juga, Pancasila sebagai ideologi negara, tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi adalah proses dimana terjadi perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya dan teknologi yang terjadi karena adanya kemajuan teknologi dan perdagangan internasional yang semakin intensif. Globalisasi telah mengubah cara pandang manusia tentang dunia. Ini juga berdampak pada bagaimana masyarakat berinteraksi satu sama lain. Globalisasi telah menyebabkan fenomena migrasi, pertukaran budaya, dan perubahan gaya hidup. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Konflik ini terjadi jika nilai-nilai Pancasila yang berasal dari budaya lokal Indonesia bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Contohnya, Pancasila menekankan hak asasi manusia sebagai hak yang diakui dan dihormati. Namun, globalisasi telah meningkatkan mobilitas tenaga kerja, yang berdampak pada penurunan upah dan perlakuan buruk terhadap buruh migran. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Konflik lainnya antara Pancasila dan globalisasi adalah bahwa Pancasila menekankan pentingnya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Namun, globalisasi telah memperkenalkan peraturan dan regulasi internasional yang ditetapkan oleh negara-negara yang berbeda. Ini telah mengurangi kekuasaan pemerintah Indonesia untuk mengatur aktivitas di negaranya sendiri. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tentang kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Selain itu, globalisasi juga berdampak pada budaya Indonesia. Negara-negara yang terkena dampak globalisasi cenderung mengadopsi budaya luar, seperti gaya hidup Barat. Ini menyebabkan terjadinya pelestarian budaya Indonesia yang terancam. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tentang persatuan Indonesia. Secara keseluruhan, globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Konflik tersebut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada nilai-nilai Pancasila dan menurunkan martabat dan kekuatan Pancasila sebagai ideologi negara. Oleh karena itu, penting bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk mempertimbangkan dampak globalisasi terhadap Pancasila. Mereka harus menemukan cara untuk menemukan keseimbangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang dibawa oleh globalisasi. Dengan demikian, Pancasila akan terus menjadi ideologi yang kuat dan kokoh bagi bangsa Indonesia. 10. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. Globalisasi adalah proses yang menghubungkan berbagai negara di seluruh dunia melalui pertukaran informasi, teknologi, dan barang. Ini menciptakan lingkungan yang lebih terbuka di mana orang dapat dengan mudah berhubungan dengan orang lain di seluruh dunia. Namun, globalisasi juga dapat menjadi tantangan bagi Pancasila, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, konsep Pancasila telah dianut oleh negara sebagai dasar filosofi dan politik yang dianggap sebagai landasan untuk mencapai stabilitas dan kesatuan. Nilai-nilai Pancasila yang menekankan kesetaraan, kesetiaan, dan kasih sayang antar sesama menghadapi banyak ancaman terkait dengan globalisasi. Globalisasi memungkinkan orang untuk berbagi informasi, kebudayaan, dan nilai-nilai dengan orang di seluruh dunia, tapi juga memungkinkan orang untuk berbagi pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan globalisasi datang berbagai perkembangan dalam budaya dan teknologi, yang dapat mengganggu nilai-nilai dasar Pancasila. Contohnya, globalisasi telah membantu meningkatkan mobilitas orang dan memungkinkan orang untuk menemukan berbagai budaya dan pandangan baru, yang dapat mengganggu nilai-nilai dasar Pancasila. Orang dapat dengan mudah mengakses informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial, situs web, dan aplikasi. Hal ini dapat mengarahkan orang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, globalisasi telah membuka jalan bagi penyebaran ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ideologi seperti ekonomi neoliberalisme, kapitalisme, dan komunisme bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, yang menekankan keadilan dan kasih sayang antar sesama. Globalisasi juga telah memicu pertumbuhan ekonomi yang cepat di Indonesia, yang telah menyebabkan banyak masalah sosial dan ekonomi, yang juga bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan edukasi tentang nilai-nilai Pancasila di sekolah-sekolah dan tempat lain di Indonesia. Pemerintah juga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan membentuk kebijakan yang menjamin hak-hak manusia dan keadilan sosial untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak terancam. Pemerintah juga dapat mengorganisir berbagai program dan kegiatan yang menghormati nilai-nilai Pancasila. Dengan melakukan hal ini, pemerintah dapat membangun budaya yang menghormati nilai-nilai Pancasila dan memastikan bahwa nilai-nilai ini tetap dianut di masa depan. Denganmunculnya beberapa kasus pelanggaran hak-hak asasi manusia seperti kasus tanjung priok, kasus Marsinah, Kasus wartawan Udin dari Harian Bernas Yogyakarta, dan kasus-kasus lainnya maka kita bisa menyimpulkan bahwa perwujudan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen didalam kehidupan bernegara selalu mengalami pasang surut didalam Globalisasi tentu menjadi salah satu tantangan yang cukup besar apabila disikapi secaca optimis. Tantangan globalisasi bukan hanya berasal dari satu bidang, melaikan ada berbagai bidang tantangan yang akan dialami, baik dalam politik, unsur budaya, ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Oleh karena itulah tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai masa depan bangsa Indonesia dalam menghadapi adanya beragam contoh tantangan globalisasi yang akan dialami. GlobalisasiTantangan GlobalisasiPolitikBudayaEkonomiLingkunganPendidikanSumber Daya Alam SDA yang EksploitasiKetenagakerjaanPembangunanContoh Tantangan GlobalisasiBerdirinya Perusahaan AsingSebarkan iniPosting terkait Pengertian globalisasi secara singkatnya adalah era kamajuan dunia yang dialami suatu bangsa tanpa sekat. Artinya dalam globalisasi ini menciptakan hubungan sosial dan interaksi sosial manusia tidak terbas dengan wilayah dan batas negara. Adanya kondisini ini menjadi globalisasi sangat diperlukan untuk kamajuan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Kemajuan di Indonesia dalam menghadapi globalisasi tidak terlepas dari status Indonesia yang pada saat ini masih menjadi negara berkembang di dunia, padahal Indonesia memiliki potensi sebagai negara maju, lantaran banyak memiliki SDA Sumber Daya Alam yang mendai,seperti emas, perak, minyak bumi, batu bara, ataupun SDA lainnya. Syarat mutlak menjadikan Indonesia sebagai negara maju di dunia, ialah harus mampu menahlukan tantangan yang ada. Tantangan globalisasi yang harus di tahlukan, antara lain adalah tantanga politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan lingkungan. Tantangan Globalisasi Penjelasan mengenai tantangan globalisasi yang ada di Indonesia sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan juga kedamaian bagi masyarakat. Antara lain; Politik Kegiatan ekonomi yang didominasi oleh negara-negara maju berpengaruh terhadap kondisi politik di negara berkembang, seperti di Indonesia. Sebagai contoh, adanya intervensi dan negara maju mengenai kebijakan politik di negara berkembang dalam upaya menciptakan rasa ketergantungan kepada negara maju, agar lebih di untungkan. Budaya Globalisasi menyebabkan pertukaran budaya semakin mudah. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa ramah dan terbuka dengan budaya lain. Akan tetapi, sikap yang kurang bijak dan selektif terhadap budaya lain dapat menyebabkan lunturnya budaya Indonesia. Ekonomi Tantangan pada sistem pasar bebas yang dialami menuntut adanya persaingan produk-produk agar mampu diterima pasar dunia. Oleh karena itu, globalisasi mendorong persaingan agar setiap pihak mampu menunjukkan potensi terbaik yang dimiliki. Lingkungan Globalisasi mendorong perkembangan banyak perusahaan multinasional. Kegiatan produksi perusahaan multinasional yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dapat menyebabkan kerusakan iingkungan, misalnya terjadi banjir dan tanah longsor karena banyaknya pembukaan tahan hijau untuk dijadikan kawasan industri. Pendidikan Pendidikan menjadi segmen penting dalam kamajuan bansa-bangsa di dunia. Bahkan dengan sistem sosiologi pendidikan yang bagus suatu masyarakat akan bisa lebih mudah mengendalikan atau melakukan filtrasi kepada budaya-budaya yang tidak baik akibat globalisasi. Sumber Daya Alam SDA yang Eksploitasi Tantangan adanya globalisasi di Indonesia lainnya ialah adanya eksploitasi sumber daya hal ini terjadi lantaran globalisasi dapat memicu eksploitasi sumber daya alam oleh adanya kerjasama dengan perusahaan asing. Apalagi ketika ditemukan berbagai aktivitas ekstraktif yang tidak berkelanjutan dapat merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat lokal. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan juga menjadi salah satu element penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, maksud ketenagakerjaan disini tidak terlepas daripada perubahan struktur pekerjaan dan ketidakpastian kerja bagi pekerja ketika mendapatkan pendidikan formal. Bahkan bukanlah jaminan seseorang dengan pendidikan tinggi memperoleh pekerjaan yang memadai. Pembangunan Prihal pembangunan adanya tantangan globalisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila ialah melihat ketimpangan pembangunan antara wilayah dan perwilayahan perkotaan dan pedesaan serta antara pulau-pulau di Indonesia. Wilayah perkotaan seperti halnya dengan DKI Jakarta cenderung mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar, sementara pedesaan sering kali tertinggal dalam pembangunan. Padahal amanat yang ada dalam Pancasila mengharuskan adanya keadilan sosial bagi seluruh Indonesia lebih tepatnya ada dalam bunyi Sila-5 dalam Pancasila. Contoh Tantangan Globalisasi Perwujutan atas adanya tantangan globalisasi di Indonesia yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain; Berdirinya Perusahaan Asing Banyak berdirinya berbagai perusahaan asing di Indonesia merupakan fenomena sosial yang terjadi pada era globalisasi saat ini. Dampak positif dan negatif globalisasi dari fenomena ini daopt dikatakan jikalau globalisasi seperti dua mata pisau, yang satu adalah negatif dengan tidak memberdayakan dan pengoptimalkan kemampuan SDM Sumber Daya Manusia sehingga tidak bisa berkembang. Dan dampak postif globalisasi ini bagi perusahaan asing di Indonesia menunjukkan Indonesia dilirik untuk dijadikan tempat produksi dan target pemasaran baru. Dalam hal melaksanakan kegiatannya perusahaan asing tersebut membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, masuknya perusahaan asing di Indonesia dapat menambah jumlah lapangan pekerjaan. Oleh karena itulah sebagai negara berkembang Indonesia memeiliki tantangan dalam menciptakan nunasa pendidikan khas Indonesia dengan kelas internasional. Tujuannya selain bisa meningkatkan intelektulias juga bisa menjadi metode peningkatan moralitas yang sesuai dengan khazanah di Indonesia. Oleh karena itulah dalam menghdapi globalisasi sangatlah diperlukan Sikap Kritis. Sikap ini diartikan sebagai tantangan dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat apabila. Adapun sikap kritis dapat menghadapi globalisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut; Meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM. Berpegang teguh pada nilai dan norma sosial. Menumbuhkan sikap bangga terhadap identitas bangsa Indonesia. Meningkatkan rasa peduli terhadap Iingkungan terkait permasalahan kerusakan lingkungan Demikianlah penjelasan mengenai tantangan globalisasi di Indonesia dan contohnya di masyarakat. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga mempu memberikan pengetahuan bagi setiap pembaca yang pada saat ini sedang membutuhkan referensinya. .