Pancasilasebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut: 1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. 2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945. 3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara. 4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945,

Eren Li/pexels Globalisasi bisa memberi dampak negatif sehingga menjadi tantangan dalam penerapan Pancasila. - Sebagai pelajar, kita wajib menerapkan Pancasila dalam kehidupan di sekolah, lingkungan rumah, masyarakat, dan menyesuaikannya dengan era digital. Era digital merupakan zaman yang mana seluruh kegiatannya dipermudah dan didukung dengan adanya teknologi yang serba canggih. Sejak dahulu hingga sekarang, Pancasila bertujuan untuk membentuk karakter bangsa Indonesia. Namun, dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat, globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi anak Indonesia dalam menerapkan Pancasila. Kira-kira mengapa globalisasi jadi tantangan dalam menerapkan Pancasila? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya di artikel ini! Pengaruh Globalisasi bagi Anak Indonesia Globalisasi adalah proses menyebarnya teknologi dan ilmu pengetahuan dari penjuru daerah ke daerah yang lain di dunia. Globalisasi ini memberikan pengaruh yang besar kepada seluruh masyarakat dunia, termasuk anak-anak Indonesia. Pengaruh tersebut dapat berupa dampak positif maupun negatif. Nah, dampak negatif itulah yang menjadikan globalisasi sebagai tantangan penerapan Pancasila. Contoh dampak positif globalisasi di bidang pendidikan, adanya kemudahan akses internet yang membuat pelajar dapat mengakses pembelajaran dari mana saja. Selain itu, ada juga pertukaran pelajar yang dapat menguntungkan para pelajar, terutama untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih banyak lagi. Baca Juga Bagaimana Cara Menjaga Ketertiban, Keamanan, dan Kedamaian di Masyarakat? Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Pergaulanjuga merupakan salah satu HAM (Hak Asasi Manusia) yang perlu dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi (pembedaan hak bagi manusia didasarkan perbedaan agama, ras, suku, dsb). Jadi, pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap berpedoman pada norma-norma manusia Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi merupakan sebuah tantangan dan juga peluang yang harus di hadapi oleh seluruh bangsa di dunia termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat sehingga menimbulkan berbagai dampak positif dan dampak negatif bagi kehidupan kita. Di sinilah peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa diperlukan karena Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut digunakan sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari, baik sebagai diri sendiri maupun sebagai anggota masyarakat. Tantangan nyata yang harus dihadapi oleh Bangsa Indonesia saat ini adalah era globaliasi. Dalam merespon globalisasi kita harus tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Contoh ancaman-ancaman yang sekarang ini banyak sekali kita dengar yaitu kabar mengenai isu SARA, fenomena intoleransi, kabar-kabar hoax, dan banyak sekali tindakan provokasi yang menghiasi berita di televisi kita. Hal ini adalah dampak negatif dari era globalisasi saat ini. Di era globalisasi, peran Pancasila ini sangatlah penting karena dapat digunakan sebagai pembatas atau penyaring budaya-budaya yang sesuai dengan Bangsa Indonesia. Banyak sekali budaya yang tidak sesuai jika di terapkan di Indonesia jadi kita harus tetap menyeleksi dan mengambil yang bermanfaat saja seperti perkembangan teknologi, informasi, dan pengetahuan. Salah satu tantangan globalisasi yang sekarang terjadi adalah banyak sekali pemahaman atau tindakan yang tidak mencerminan aktualisasi nilai-nilai ideologi Pancasila. Untuk yang pertama adalah tantangan aktualisasi nilai Sila Kesatu dalam pancasila pada diri anak bangsa yang merupakan hasil dari nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa melawan berbagai paham seperti komunisme, teokrasi, dan liberalism. Tantangan tersebut dapat tercipta karena adanya perspektif dari warga negara yang melihat adanya alternative ideologi agama bagi negara kita misalnya ingin membentuk negara khilafah. Selain itu juga masih ditemukan masyarakat yang tingkah lakunya tidak mencerminkan perilaku orang yang beragama. Jadi agama ini hanya digunakan sebagai syarat administrasi yang ada di dalam KTP, tetapi tidak diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, tantangan aktualisasi nilai Sila Kedua dalam Pancasila yaitu nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab melawan fundamentalisme dan sektarian. Sila kedua ini mengandung makna bahwa setiap manusia berhak mendapatkan nilai pengakuan yang sama sebagai makhul individu ataupun sebagai makhluk sosial. Tantangan aktualisasi dari sila kedua ini adalah mengenai pengakuan hak-hak seperti hak memperoleh informasi, hak mendapatkan penghormatan atas harga diri, dan juga hak untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sekarang ini masih banyak perilaku yang menyimpang dari sila kedua seperti perilaku persekusi, perundungan, dan menghujat orang lain. Seharusnya masyarakat berpikir bahwa setiap orang itu memiliki harkat dan martabat yang sama. Selain itu, kita sebagai manusia seharusnya lebih meningkatkan rasa tenggang rasa terhadap tantangan aktualisasi nilai Sila Ketiga dalam Pancasila yaitu Persatuan Indonesia melawan nilai hegemoni dan komunitas. Sila ketiga mengandung nilai kesatuan dan keterikatan sebagai seuatu negara yang sudah merdeka. Tantangan aktualisasi dari sila ketiga ini adalah adanya masyarakat yang memiliki sifat persatuan tetapi itu hanya dalam kelompoknya saja. Ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat Indonesia lebih mementingkan kepentingan kelompoknya daripada Bangsa Indonesia secara luas. Selain itu, ada juga orientasi yang lebih parah lagi yaitu menganggap negara sebagai agama dalam perspektif baru. Maksudnya adalah mereka hanya menerima aturan-aturan tertentu saja yang sesuai dengan agama mereka dan jika tidak sesuai mereka akan menolaknya. Pemikiran seperti ini lah yang menurut saya bisa mengurangi nilai persatuan dan kesatuan Bangsa tantangan aktualisasi nilai Sila Keempat dalam Pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan melawan nilai liberalism dan sektarianisme. Sila keempat ini mengandung nilai-nilai demokrasi yang dapat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa, serta dapat meningkatkan kesejahteraan bersama. Contoh tantangan pada sila keempat ini adalah politik identitas. Dalam pelaksanaannya para elite politik akan mengajak masyarakat untuk memilih tokoh berdasarkan etnisitas. Hal ini menurut saya sangat tidak mencerminkan nilai demokrasi yang adil. Selain itu, juga ada politik uang yang dimana masyarakat Indonesia akan memilih calon pemimpin berdasarkan uang yang telah diberikan. Ini tentu saja bertentangan dengan nilai sila keempat. Seharusnya sebagai warga negara yang baik kita harus memilih calon pemimpin berdasarkan kemampuannya, bukan berdasarkan uang yang telah tantangan aktualisasi nilai Sila Kelima dalam Pancasila yaitu Keadian Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia melawan kapitalisme dan individualisme. Sila kelima ini mengandung nilai-nilai keadilan untuk mewujudkan kehidupan yang baik dalam bermasyarakat maupun bernegara. Contoh tantangan pada sila kelima ini yaitu adanya penguasaan pasar oleh para kaum pemilik modal besar, sedangkan kaum dengan modal kecil akan terpinggirkan. Selain pada bidang berekonomian, tantangan aktualisasi ini juga terjadi pada bidang hukum karena menurut saya hukum kita ini masih terlalu runcing ke bawah dan tumpul ke atas. Ini menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat kecil dan untuk kaum golongan atas hukum ini akan tantangan dari kelima sila dalam Pancasila di era globalisasi ini sudah sepatutnya lebih diperhatikan oleh pemerintah atau mungkin bisa kita mulai dari diri kita sendiri. Mari kita tanamkan nilai-nilai Pancasila pada diri kita masing-masing dengan pemahaman yang benar. Jangan sampai nilai-nilai luhur Pancasila yang telah dibentuk oleh para pendahulu kita ini tergerus oleh adanya globalisasi. Bahkan seharusnya Pancasila ini digunakan penyaring atau filter bagi diri kita untuk menghadapi berbagai dampak negatif yang ada di era globalisasi. Dengan kita menyaring dampak negatif dari globalisasi, diharapkan kehidupan berbangsa dan bernegara kita dapat berjalan dengan aman dan tentram. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Sebagaicontoh pengaruh globalisasi terhadap Pancasila ialah berdampak pada bangsa dan individu. Salah satunya munculnya sifat sikap individualistik. Masyarakat merasa di mudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan oranglain dalam beraktifitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
14+ Tips Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila Terbaru. Di muka kongres amerika serikat, dalam kunjungan pertamanya ke. Jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila. Proses globalisasi yang terjadi telah menggerogoti pancasila melalui teknologi. Kedua, masyarakat indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean mea. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar Masyarakat Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Mea.Globalisasi Sebagai Tantangan Bagi Pancasila Berbagai Dampak Negatif Dari Globalisasi Bisa Mengikis Rasa Nasionalisme Rakyat Globalisasi Juga Merupakan Era Informasi Dan Teknologi, Tak Heran Membawa Tatanan Baru Dengan Menghapus Batas Antar Bangsa Indonesia Yaitu Ideologi Pancasila Dalam Buku Tematik Kelas 6, Materi Tentang Globalisasi Ini Masuk Sebagai Tema Sebagai Tantangan Bagi Pancasila Berbagai Dampak Negatif Dari Globalisasi Bisa Mengikis Rasa Nasionalisme Rakyat Sebagai Dasar Negara Kemudian Dihadapkan Pada Fenomena dari 14+ Tips Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila Terbaru. Dalam buku tematik kelas 6, materi tentang globalisasi ini masuk sebagai tema 4. Jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila. Di muka kongres amerika serikat, dalam kunjungan pertamanya ke. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Globalisasi, ancaman ideologis dan antisipasi pancasila aktual/ist oleh Jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila ? Sebab ideologi indonesia itu memiliki rival ideologi. Globalisasi Membawa Tatanan Baru Dengan Menghapus Batas Antar Negara. Tantangan nyata yang harus dihadapi oleh bangsa indonesia saat ini adalah era globaliasi. Adapun untuk contoh kasus terkait dengan berbagai tantangan globalisasi di masyarakat indonesia. Ideologi Bangsa Indonesia Yaitu Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi. Globalisasi, ancaman ideologis dan antisipasi pancasila aktual/ist oleh Terkait dengan globalisasi, perlu dipahami juga bahwa pancasila selain sebagai falsafah dan padangan hidup bangsa, sebagai ideologi nasional, sebagai dasar negara, juga. Dalam Buku Tematik Kelas 6, Materi Tentang Globalisasi Ini Masuk Sebagai Tema 4. Pancasila merupakan hasil perenenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang, yang juga. Adapun untuk contoh kasus terkait dengan berbagai tantangan globalisasi di masyarakat indonesia. Globalisasi Sebagai Tantangan Bagi Pancasila Berbagai Dampak Negatif Dari Globalisasi Bisa Mengikis Rasa Nasionalisme Rakyat Indonesia. Pancasila lahir dari sebuah perjanjian luhur berdasarkan hasil musyawarah para pendiri bangsa dan negara indonesia dalam sidang bpupki yang dilaksanakan selama dua kali. Di muka kongres amerika serikat, dalam kunjungan pertamanya ke. Pancasila Sebagai Dasar Negara Kemudian Dihadapkan Pada Fenomena Globalisasi. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila! Sila pertama ini mengandung arti bahwa setiap warga negara indonesia harus mempercayai. Bolacom, Jakarta - Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila membentuk Indonesia menjadi negara yang memiliki konstitusi dan diakui negara lain. Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup warga Indonesia yang bertujuan untuk menjaga dinamika di dalam masyarakat. Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti

Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila – Globalisasi merupakan pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Ini termasuk ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi. Globalisasi telah berkembang sejak beberapa dekade terakhir, dan telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, nilai-nilai dasar yang diakui secara umum di Indonesia. Untuk memahami bagaimana globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila, pertama-tama kita harus memahami apa yang dimaksud dengan Pancasila. Pancasila adalah satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia. Nilai-nilai tersebut berfokus pada kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Indonesia. Globalisasi telah menciptakan berbagai tantangan bagi Pancasila. Hal ini karena globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, dan saat ini orang dapat mudah berpindah antar negara. Ini menciptakan dampak yang kompleks bagi Pancasila, karena orang dapat membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi telah memicu banyak migrasi antarnegara. Ini menyebabkan banyak orang asing yang tinggal di Indonesia dan membawa nilai-nilai dan budaya asing ke Indonesia. Ini telah mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Pancasila. Globalisasi juga telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan. Ini bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. Akibatnya, kesenjangan sosial di Indonesia telah meningkat, yang juga bertentangan dengan nilai kekeluargaan yang diusung oleh Pancasila. Selain itu, globalisasi telah memicu peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia. Ini telah meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi banyak orang dan membantu mengurangi kemiskinan. Namun, globalisasi juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang juga bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila. Ini karena globalisasi telah menghapus batas-batas antarnegara dan telah mengubah komposisi etnis, menciptakan konflik antar etnis, meningkatkan eksploitasi manusia, dan menciptakan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Penjelasan Lengkap Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila1. Globalisasi adalah pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. 2. Pancasila adalah satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia, yang berfokus pada kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, sehingga orang dapat mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Globalisasi telah memicu banyak migrasi antarnegara, yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Globalisasi telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. 6. Globalisasi telah memicu peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia, namun juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. 7. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, dan diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. 1. Globalisasi adalah pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Globalisasi adalah proses yang menghubungkan berbagai orang, budaya, dan ekonomi di seluruh dunia. Globalisasi yang mengikuti perkembangan teknologi modern telah mengubah dunia menjadi satu kesatuan yang terhubung melalui jaringan yang sangat luas. Globalisasi telah membuat dunia menjadi tempat yang lebih terbuka, kompetitif, dan dinamis. Globalisasi adalah pengaruh global yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Globalisasi telah mengubah cara kita berinteraksi, melakukan bisnis, dan memahami lingkungan di sekitar kita. Ini juga telah membantu memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pertukaran informasi, dan membuat dunia lebih terbuka untuk perdagangan dan investasi. Globalisasi telah menjadi tantangan untuk Pancasila, yaitu ideologi yang menjadi landasan filosofis dan nilai-nilai dasar Republik Indonesia. Pancasila mempromosikan keragaman dan budaya toleransi, tetapi globalisasi telah menimbulkan isu-isu yang mengancam kedudukan Pancasila. Salah satu masalah yang dihadapi adalah bahwa globalisasi mengakibatkan adanya arus masuk budaya asing dan ideologi yang berlawanan dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya, globalisasi telah mempengaruhi cara orang berpakaian. Meskipun cara berpakaian telah lama mencerminkan budaya dan nilai-nilai sosial, globalisasi telah mendorong pergeseran dalam mode berpakaian. Mode dan budaya dari luar negeri telah mempengaruhi gaya berpakaian yang diterima di Indonesia. Ini menimbulkan masalah karena mode berpakaian yang dipengaruhi oleh budaya asing dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Globalisasi juga telah memicu masalah karena mempengaruhi lingkungan. Globalisasi telah meningkatkan perdagangan dan investasi di seluruh dunia, tetapi juga telah meningkatkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Ini telah menyebabkan perubahan iklim global dan telah menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan perlindungan lingkungan dan keselamatan alam. Globalisasi juga telah mempengaruhi nilai-nilai sosial dan budaya. Globalisasi telah membuat orang lebih terbuka terhadap pandangan dan nilai-nilai asing. Ini menimbulkan masalah karena nilai-nilai yang dipengaruhi oleh budaya asing dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Secara keseluruhan, globalisasi telah menyebabkan berbagai masalah yang mengancam Pancasila. Globalisasi telah mempengaruhi cara berpakaian, lingkungan, dan nilai-nilai sosial dan budaya. Globalisasi telah menimbulkan masalah karena budaya asing dan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh globalisasi dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam era globalisasi. 2. Pancasila adalah satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia, yang berfokus pada kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Indonesia. Pancasila merupakan satu set nilai-nilai dasar yang menjadi dasar konstitusional Indonesia. Nilai-nilai ini berkisar di seputar kesetaraan, keadilan, kerakyatan, kekeluargaan, dan kesatuan Indonesia. Nilai-nilai ini telah menjadi landasan utama yang membentuk identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Namun, dengan masuknya globalisasi, Pancasila semakin diuji. Globalisasi adalah proses ekonomi, sosial, dan politik di mana berbagai budaya dan pandangan berinteraksi dan saling bertukar. Hal ini menyebabkan Pancasila harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, terutama dalam hal nilai-nilai moral dan etika. Contohnya, globalisasi telah menyebabkan terjadinya banyak migrasi antarnegara. Hal ini membuat orang-orang dari budaya berbeda tinggal bersama, menciptakan konflik di antara masyarakat Indonesia. Beberapa orang yang berasal dari budaya lain mungkin tidak setuju dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kesetaraan, keadilan, dan kerakyatan, yang menjadi dasar konstitusional Indonesia. Mereka mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana hal-hal tertentu harus diselesaikan. Selain itu, globalisasi juga telah menyebabkan lahirnya berbagai budaya baru di Indonesia. Budaya-budaya ini telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Mereka mungkin mengabaikan nilai-nilai Pancasila dan mengikuti nilai-nilai asing yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat kurang bersatu dan kurang menghormati nilai-nilai Pancasila. Karena itu, globalisasi menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Pancasila. Perlu adanya upaya untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan yang terus berkembang. Upaya ini harus melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Dengan upaya yang konsisten, nilai-nilai Pancasila dapat tetap lestari di tengah perubahan zaman. 3. Globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, sehingga orang dapat mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena telah menghapus batas-batas antar negara. Globalisasi adalah pertukaran ide, informasi, produk, teknologi, dan modal antara berbagai negara di seluruh dunia. Globalisasi telah membuka jalan bagi orang untuk mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Globalisasi telah mengubah cara orang melihat dunia. Dengan globalisasi, informasi, teknologi, dan modal dapat dengan mudah dibawa dari satu negara ke negara lain. Hal ini telah membuat dunia lebih terbuka dan mudah diakses. Hal ini telah meningkatkan mobilitas sosial dan migrasi antar negara. Dengan globalisasi, orang dapat dengan mudah untuk berpindah dari satu negara ke negara lain. Dengan globalisasi, orang dari berbagai negara dapat membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Hal ini dapat mengubah budaya dan nilai-nilai Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai asli Indonesia dan nilai-nilai baru yang dibawa oleh orang asing. Contohnya, di Indonesia, banyak orang asing yang datang dari berbagai negara. Mereka membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda. Mereka dapat mempengaruhi budaya dan nilai-nilai Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai asli Indonesia dengan nilai-nilai baru yang dibawa oleh orang asing. Karena globalisasi telah menghapus batas-batas antar negara, maka orang dapat mudah berpindah antar negara dan membawa nilai-nilai budaya dan nilai-nilai lainnya yang berbeda dari negara asal mereka ke Indonesia. Hal ini dapat mengubah budaya dan nilai-nilai Indonesia dan dapat menyebabkan konflik antara nilai-nilai asli Indonesia dengan nilai-nilai baru yang dibawa oleh orang asing. Oleh karena itu, globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. 4. Globalisasi telah memicu banyak migrasi antarnegara, yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Pancasila. Globalisasi adalah proses di mana berbagai pengaruh, produk, dan nilai-nilai dari satu tempat di dunia dapat dipengaruhi dan disebarkan secara luas dan cepat ke seluruh dunia. Ini dapat terjadi melalui pertukaran ekonomi, media, dan kebudayaan. Globalisasi telah menciptakan komunitas global yang terhubung oleh komunikasi, transportasi, dan perdagangan. Globalisasi telah menjadi tantangan bagi Pancasila, sebuah sistem nilai dan dasar bagi kehidupan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial yang diakui oleh seluruh bangsa Indonesia. Namun, globalisasi telah membawa banyak perubahan ke Indonesia, yang telah memicu banyak migrasi antarnegara, yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis yang bertentangan dengan nilai kerakyatan Pancasila. Konflik antar etnis yang disebabkan oleh globalisasi adalah masalah yang serius di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kasus di Timor Leste, yang menjadi konflik pertama di Indonesia yang disebabkan oleh migrasi global. Beberapa pendatang Timor Leste, yang berasal dari daerah lain di Indonesia, telah memicu perselisihan antara etnis lokal dan pendatang. Akibatnya, pecahnya konflik antar etnis ini berdampak pada kerusakan sosial, ekonomi, dan politik di Timor Leste. Konflik etnis juga dapat terjadi di Indonesia karena globalisasi. Misalnya, migrasi global dari daerah lain di Indonesia telah menyebabkan masyarakat lokal merasa terancam oleh pendatang. Ini mendorong masyarakat lokal untuk berada dalam posisi ketakutan, dan menimbulkan kebencian dan konflik antara etnis lokal dan pendatang. Hal ini berlawanan dengan nilai kerakyatan Pancasila yang mengajarkan persatuan dan kerjasama antar etnis demi kebaikan bersama. Globalisasi juga telah memicu migrasi ekonomi, di mana masyarakat dari daerah yang lebih miskin pindah ke daerah yang lebih maju untuk mencari pekerjaan. Ini menyebabkan terjadinya ketidaksamaan ekonomi antar etnis, dan menimbulkan ketegangan antar etnis yang bertentangan dengan nilai keadilan sosial Pancasila. Globalisasi telah menjadi tantangan bagi Pancasila di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial telah terancam oleh migrasi antarnegara yang mengubah komposisi etnis dan menciptakan konflik antar etnis. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk mengambil tindakan untuk mencegah dan menangani konflik antar etnis yang disebabkan oleh globalisasi, dan juga untuk melindungi nilai-nilai Pancasila yang telah lama diakui oleh seluruh bangsa Indonesia. 5. Globalisasi telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. Globalisasi merupakan suatu proses di mana dunia saling terkait dan terintegrasi satu sama lain dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Proses ini telah membuka jalan bagi berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan dan pekerjaan yang berlebihan. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan yang terdapat dalam Pancasila. Pancasila adalah dasar filosofis untuk semua aspek kehidupan di Indonesia, yang mencakup nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan. Kebijakan yang mengikuti nilai-nilai ini didasarkan pada prinsip bersama bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk hidup, bekerja, dan memperoleh pendidikan yang layak. Proses globalisasi telah memicu peningkatan eksploitasi manusia, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tantangan yang dihadapi Pancasila akibat proses globalisasi antara lain, pertama adalah perbudakan. Globalisasi telah mengakibatkan peningkatan eksploitasi manusia di seluruh dunia, yang mencakup kurangnya hak asasi manusia, pekerjaan berlebihan, dan perbudakan. Perbudakan merupakan praktik yang melanggar nilai-nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila, sehingga menjadi tantangan bagi Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kedua, pekerjaan berlebihan. Eksploitasi manusia dapat berupa pekerjaan yang berlebihan, dimana seseorang diharuskan bekerja lebih dari jam kerja yang ditentukan, atau bekerja tanpa memperoleh upah yang layak. Ini bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila, karena tidak semua orang mendapatkan hak yang sama untuk mendapatkan upah yang layak. Ketiga, kurangnya hak asasi manusia. Kurangnya hak asasi manusia merupakan akibat dari proses globalisasi. Sejak proses globalisasi dimulai, terdapat beberapa negara yang mengalami penurunan hak asasi manusia, di mana pemerintah dan pengusaha memanfaatkan tenaga kerja murah untuk meningkatkan keuntungan mereka. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan persaudaraan Pancasila. Globalisasi telah menimbulkan tantangan bagi Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Proses ini telah memicu berbagai bentuk eksploitasi manusia, seperti perbudakan, pekerjaan yang berlebihan, dan kurangnya hak asasi manusia. Semua ini bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan Pancasila. Oleh karena itu, Indonesia harus mempertimbangkan cara untuk meningkatkan penghormatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, untuk mengatasi tantangan yang dihadapi akibat globalisasi. 6. Globalisasi telah memicu peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia, namun juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Globalisasi adalah proses yang menghubungkan masyarakat antarnegara melalui perdagangan, investasi, informasi, dan budaya. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena mengancam nilai-nilai yang diusung oleh Pancasila. Salah satu tantangan globalisasi adalah peningkatan ekonomi dan teknologi di Indonesia yang telah memicu peningkatan ketimpangan sosial antara yang kaya dan yang miskin. Ketimpangan sosial adalah satu dari banyak dampak negatif dari globalisasi. Ketimpangan sosial adalah perbedaan besar dalam kesejahteraan ekonomi antara kelas-kelas atau kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Di Indonesia, fenomena ini telah berkembang dengan pesat sejak adanya globalisasi. Pada tahun 2018, Indeks Ketimpangan Sosial Indonesia meningkat sebesar 0,458, meningkat dari 0,448 pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya globalisasi di Indonesia, semakin meningkat pula ketimpangan sosial di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan yang diusung oleh Pancasila. Keadilan dan kesetaraan merupakan salah satu nilai dasar Pancasila yang menekankan bahwa semua orang harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kemakmuran. Di Indonesia, globalisasi telah membuat sebagian besar masyarakat tertinggal di belakang, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki akses yang cukup untuk mengambil keuntungan dari peningkatan ekonomi dan teknologi. Ini bertentangan dengan tujuan dari nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Meskipun globalisasi telah memberikan beberapa manfaat bagi Indonesia, namun juga telah menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara yang kaya dan yang miskin, yang bertentangan dengan nilai keadilan dan kesetaraan dalam Pancasila. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketimpangan sosial, seperti dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang kerja. Pemerintah juga harus menyediakan subsidi bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan untuk membantu mereka meningkatkan kesejahteraannya. Dengan demikian, Indonesia dapat menggabungkan manfaat globalisasi dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. 7. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, dan diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Globalisasi merupakan salah satu fenomena yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat dunia. Di Indonesia, globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Pancasila adalah dasar dari semua kebijakan, hukum, dan nilai-nilai yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia. Globalisasi menghadirkan sejumlah tantangan yang berbeda bagi Pancasila. Pertama, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam perbedaan budaya Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak budaya-budaya asing diterima di Indonesia, yang bisa mengancam keberadaan budaya-budaya asli Indonesia. Hal ini akan mengancam nilai-nilai dasar Pancasila yang menekankan persatuan dan kesatuan bangsa yang didasarkan pada perbedaan budaya. Kedua, globalisasi telah menciptakan kondisi dimana nilai-nilai universal telah lebih didahulukan daripada nilai-nilai Pancasila. Globalisasi telah menyebabkan banyak nilai-nilai universal yang diterima di Indonesia, seperti demokrasi, hak asasi manusia, hak untuk berpendapat, dan lainnya. Nilai-nilai ini berbeda dengan nilai-nilai dasar Pancasila, dan jika tidak diatur dengan baik, nilai-nilai universal ini dapat mengancam keberadaan nilai-nilai dasar Pancasila. Ketiga, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Globalisasi telah mengubah cara masyarakat Indonesia berinteraksi dengan orang lain di luar negeri. Sistem ekonomi global telah menciptakan kondisi dimana orang Indonesia dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi dengan orang lain di luar negeri. Hal ini akan mengancam keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan otonomi daerah yang telah ditentukan oleh Pancasila. Keempat, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam nilai-nilai agama yang diakui di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak agama dan nilai-nilai spiritual yang berbeda diterima di Indonesia. Hal ini akan mengancam keberadaan nilai-nilai agama yang diakui di Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila. Kelima, globalisasi telah menciptakan kondisi yang dapat mengancam kesetaraan gender di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak nilai-nilai gender baru diterima di Indonesia, yang berbeda dengan nilai-nilai gender yang diakui di Indonesia. Hal ini akan mengancam kesetaraan gender di Indonesia yang didasarkan pada kesetaraan gender yang diakui oleh Pancasila. Keenam, globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi keadilan sosial di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak orang yang lebih kaya dan lebih miskin. Hal ini akan mengancam keadilan sosial di Indonesia yang telah diatur oleh Pancasila. Ketujuh, globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi keadilan ekonomi di Indonesia. Globalisasi telah menyebabkan banyak industri-industri baru yang bergerak di Indonesia, yang mungkin tidak menghormati keadilan ekonomi yang diatur oleh Pancasila. Globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila, dan diperlukan upaya-upaya yang berorientasi Pancasila untuk mengatasi tantangan globalisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil tindakan untuk memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa nilai-nilai universal yang diterima di Indonesia tetap menghormati nilai-nilai dasar Pancasila, memastikan bahwa sistem ekonomi Indonesia tetap menghormati Negara Kesatuan Republik Indonesia, memastikan bahwa agama yang diakui di Indonesia tetap dihormati, memastikan bahwa kesetaraan gender tetap dihormati, memastikan bahwa keadilan sosial tetap dihormati, dan memastikan bahwa keadilan ekonomi tetap dihormati. Dengan melakukan hal ini, pemerintah dapat memastikan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila tetap dihormati di Indonesia, meskipun globalisasi telah menciptakan banyak tantangan bagi Pancasila.

Contohnegara yang menganut asas ini adalah negara-negara yang memiliki sejarah panjang seperti negara-negara Eropa dan Asia. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis ini yakni Brunai, Jordania, Malaysia, Belanda, Cina. Philip Martin dan Mark Miller menyatakan bahwa smuggling merupakan suatu istilah yang biasanya diperuntukkan bagi
Globalisasi adalah proses perluasan interaksi dan integrasi antar negara di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Dalam konteks ini, Pancasila sebagai dasar filosofi negara Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keberlangsungan dan kesinambungan nilai-nilai yang terkandung di satu tantangan globalisasi terhadap Pancasila adalah masuknya pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal. Contohnya, munculnya tren konsumerisme yang mengabaikan nilai-nilai kekeluargaan dan kerukunan sosial yang merupakan salah satu dari lima sila itu, globalisasi juga menimbulkan persaingan yang semakin ketat di bidang ekonomi, yang dapat mengakibatkan tergesernya prioritas pembangunan negara dari aspek sosial dan budaya menuju aspek ekonomi semata. Hal ini dapat merusak keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang diharapkan oleh lain dari globalisasi terhadap Pancasila adalah munculnya perspektif individualisme yang mengabaikan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh menghadapi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang konsisten dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila. Upaya ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kampanye sosial, dan penerapan regulasi yang sesuai dengan nilai-nilai keseluruhan, globalisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Pancasila dalam menjaga kesinambungan dan keberlangsungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Namun dengan upaya yang konsisten dan sinergis dari pemerintah dan masyarakat, Pancasila dapat tetap dijadikan landasan filosofi negara yang menjamin keberlangsungan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan bangsa.

1 Pendahuluan. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa

terjawab • terverifikasi oleh ahli Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena di jaman globalisasi ini teknologi berkembang sangat pesat sehingga mengakibatkan masuknya budaya yang kurang sesuai dengan Pancasila ke negara Indonesia. ini dapat mengancam Pancasila karena bisa saja ada orang yg ingin menggantikan kesaktian pancasila

Jelaskandan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila! 4. Apakah yang dimaksud ideologi terbuka? 5. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka? Baca juga: Contoh Soal PPKn Kelas 9 Bab 1 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar dan Pandangan Hidup Bangsa

Citizen6, Jakarta Setiap Tanggal 1 Oktober masyarakat Indonesia selalu memperingati hari Kesaktian Pancasila. Hal itu di dasari peristiwa revolusi berdarah tanggal 30 September 1965 yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia PKI. Tujuannya adalah untuk merebut pemerintahan yang sah dan mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme-sosialisme. Namun, hingga kini Pancasila yang terdiri dari lima pasal tetap berdiri kokoh sebagai Ideologi masyarakat Indonesia. Ideologi dalam berfikir, bertindak dan berprilaku sesama manusia yang di pisahkan atas suku bangsa dan negara. Selain itu, Pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi peraturan perundang-undangan. Melainkan juga Pancasila dapat dikatakan sebagai sumber moralitas terutama dalam hubungan dengan legitimasi kekuasaan, hukum, serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tetapi, pertanyaan sederhananya adalah seberapa yakin dan paham masyarakat terhadap ideologi pancasila? Sebagai contoh, tawuran antar pelajat, kerusuhan antar warga, ketidakadilan dan ketimpangan sosial, berebut jabatan, perilaku asusila, hingga perilaku korupsi menjadi gambaran bahwa masyarakat tidak begitu memahami pancasila sebagai ideologi negara. Ada 5 konsep dasar dalam pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia. Pertama, Mengandung Makna Moralitas. Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung pengertian bahwa Indonesia bukanlah negara yang hanya berdasarkan kekuasaan dan penyelenggaraan negara pada legitimasi religius. Kekuasaan kepala negara tidak bersifat mutlak yang melegitimasi religius, melainkan berdasarkan hukum serta demokrasi. Oleh karenanya asas sila pertama Pancasila lebih berkaitan dengan legitimasi moralitas. Kedua, Kemanusiaan. Sila kedua mengandung makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan norma-norma baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya. Manusia merupakan asas yang bersifat fundamental dan mutlak dalam kehidupan bernegara dan hukum. Dalam kehidupan negara kemanusiaan harus mendapat jaminan hukum, biasa disebut dengan jaminan atas hak-hak dasar asas manusia. Ketiga, Keadilan. Dalam pengertian ini bahwa pada hakikatnya manusia harus adil dalam hubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, bangsa dan negara. Untuk itu, setiap pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian harus berdasarkan atas keadilan. Keempat, Persatuan. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara berupa suku, ras, kelompok, golongan, dan agama. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi tetap satu seperti slogan negara yakni Bhinneka Tunggal Ika. Kelima, Demokrasi. Indonesia merupakan negara yang berasaskan kerakyatan, "dari rakyat oleh dan untuk rakyat". Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam Pancasila adalah adanya kebebasan dalam memeluk agama dan kepercayaan atau keyakinannya, adanya kebebasan berkelompok, menyuarakan pendapat dan opininya, serta kebebasan yang secara moral dan etika harus sesuai dengan prinsip kehidupan berbangsa dan pengalaman dijajah selama 3,5 abad telah cukup menjadi pembelajaran berharga bagi para penerus bangsa Indonesia. Kita juga pernah mendapatkan pelajaran dari upaya penghegemonian bangsa ini melalui proses pembubaran pancasila oleh PKI. Mungkinkah kita akan kembali terjajah secara ekonomi, politik, budaya atas perkembangan arus globalisasi. Para penerus bangsa tentu perlu bangkit guna melanjutkan estafet kepemimpinan dalam merubah Indonesia menjadi lebih itu guna menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat. Generasi muda perlu membekali diri dengan nilai-nilai pancasila. Jiwa pancasila akan mengokohkan pondasi mental dan spritual masyarakat agar tidak mudah terpengarus atas dampak negatif globalisasi. Presiden Soekarno juga telah mengamanahkan tiga prinsip yang harus ditanamkan pada masyarakat sejak dini atau biasa disebut dengan Trisakti. Pertama adalah sakti dalam berbudaya dan berkepribadian. Hal ini dapat di artikan bahwa pendidikan yang di ajarkan haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila, sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Kepribadian dan budaya Indonesia yang luhur akan melahirkan generasi bangsa yang mempunyai kebanggaan nasional, cinta tanah air, semangat persatuan dalam pembangunan, dan harga diri sebagai bangsa Indonesia. Kedua, sakti dalam bidang ekonomi yaitu berdiri di atas kaki sendiri berdikari. Hal ini dapat di artikan bahwa bangsa Indonesia harus keluar dari ketergantungan kepada negara lain. Generasi bangsa harus belajar memahami konsep kemandirian, kekeluargaan, dan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Dengan demikian, tidak ada eksploitasi sumber daya alam, kesenjangan sosial termasuk prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme KKN. Ketiga, sakti dalam berdaulat dan menjaga keutuhan negara. Indonesia telah kehilangan Provinsi Timor Timur, pulau Sipadan dan Ligitan, belum lagi persoalan konflik perbatasan dengan negara tetangga. hingga. Oleh karena itu seluruh rakyat Indonesia harus berjuang bersama-sama mempertahankan kedaulatan NKRI. Kedaulatan NKRI adalah sumber kekayaan alam sekaligus simbol harga diri sebagai bangsa yang besar. Maka sangat di sayangkan ketika ada oknum-oknum tertentu yang menginginkan Indonesia terpecah belah melalui gerakan separatisnya. Rakyat Indonesia harus mengingat bahwa perjuangan bangsa ini untuk merdeka sangatlah panjang dan berliku. Belanda tidak rela melepaskan Indonesia sebagai negara jajahannya karena memahami kekayaan sumber daya alam Indonesia. Hal ini tentu patut kita perjuangkan secara konkrit, arif dan bijaksana. Bukan melalui sikap dan tindakan banyak pekerjaan rumah PR yang perlu diselesaikan bangsa ini. Bukan saatnya mencari-cari kesalahan atas permasalahan yang terjadi saat ini. Akan tetapi, seluruh elemen bangsa harus mampu bangkit melawan arus perkembangan zaman. Harus mampu bangkit secara ideologi, politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan. Dengan demikian bangsa ini akan di segani oleh bangsa-bangsa lain. Arman Ndupa /kwArman Ndupa, Alumni Pascasarjana KSI UI dan Analis Kajian Strategis Nusantara Bersatu adalah pewarta warga Citizen6Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6 Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berbedadengan globalisasi yang merupakan proses peningkatan saling - ketergantungan antara negara di dunia, bahwa tidak ada negara yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan negara lain. Globalisasi menurut Selo Soemardjan merupakan proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia.

Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi Pancasila – Globalisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan teknologi. Globalisasi menimbulkan banyak perubahan, termasuk di dalam hal nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Hal ini menimbulkan tantangan bagi Pancasila, yaitu dasar filosofis yang dianut oleh bangsa Indonesia sebagai dasar dari semua aspek pembangunan nasional. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila diyakini sebagai dasar filosofis yang mempersatukan berbagai macam budaya, agama, dan ideologi yang ada di Indonesia. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Pertama, globalisasi menyebabkan terjadinya arus pendatang dari berbagai macam negara. Hal ini menyebabkan terjadinya masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kedua, globalisasi juga menyebabkan terjadinya arus informasi yang masuk dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Contoh dari tantangan globalisasi terhadap Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik. Dulu, ketika suatu kebijakan dibuat di Indonesia, maka kebijakan tersebut didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Namun, dengan adanya arus informasi yang masuk dari luar, maka beberapa kebijakan yang dibuat di Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari Pancasila. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Di samping itu, globalisasi juga berdampak pada aspek ekonomi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh berbagai perusahaan global telah meningkatkan mobilitas manusia secara besar-besaran. Hal ini memungkinkan perusahaan global untuk mengirim pekerjanya ke berbagai belahan dunia. Namun, karena berbagai macam belahan dunia mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda, maka hal ini berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah menimbulkan berbagai macam perubahan, termasuk perubahan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Dan Berilah Contoh Bahwa Globalisasi Merupakan Tantangan Bagi 1. Globalisasi adalah proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan 2. Globalisasi menimbulkan banyak perubahan, termasuk nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan bagi 3. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat 4. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di 5. Globalisasi menyebabkan masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai 6. Globalisasi juga menyebabkan arus informasi yang masuk dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh 7. Contoh dari tantangan globalisasi terhadap Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik dimana kebijakan yang dibuat di Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari 8. Globalisasi juga berdampak pada aspek ekonomi dimana terjadi mobilitas manusia yang lebih besar, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai 9. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah 10. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. 1. Globalisasi adalah proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan teknologi. Globalisasi adalah proses yang terjadi akibat meningkatnya perdagangan antar negara, mobilitas manusia, dan pertukaran informasi dan teknologi. Globalisasi sangat penting dalam meningkatkan perekonomian, meningkatkan produktivitas, dan membuat pemerintah lebih akuntabel di seluruh dunia. Globalisasi juga telah membawa dampak yang berbeda-beda bagi berbagai negara, tetapi itu juga telah menjadi tantangan bagi Pancasila. Pancasila adalah dasar dari semua peraturan yang diberlakukan di Indonesia sejak 1945. Pancasila adalah sistem nilai yang mengatur hubungan antara masyarakat, ekonomi, dan politik di Indonesia. Pancasila mencakup lima nilai yang berbeda, yaitu kebhinekaan, keadilan sosial, persatuan Indonesia, kesatuan Indonesia, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Peningkatan perdagangan antar negara telah meningkatkan kemakmuran di Indonesia dan juga telah menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini juga telah membawa banyak teknologi baru dan informasi yang berbeda-beda dari berbagai negara yang berbeda ke Indonesia. Namun, globalisasi juga telah menciptakan masalah baru bagi Pancasila. Globalisasi telah menciptakan masalah bagi nilai kebhinekaan, karena telah menimbulkan perbedaan antara masyarakat yang lebih kaya dan yang lebih miskin. Globalisasi juga telah mengganggu nilai persatuan Indonesia, karena telah menimbulkan perbedaan antara berbagai daerah di Indonesia. Ini juga telah menyebabkan adanya penolakan terhadap berbagai kebudayaan lokal. Globalisasi juga telah menciptakan masalah bagi nilai keadilan sosial. Globalisasi telah meningkatkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin, yang menciptakan kesenjangan antara daerah yang lebih kaya dan yang lebih miskin. Ini juga telah memicu ketidakadilan di antara masyarakat, karena telah menghancurkan keadilan sosial. Globalisasi juga telah mempengaruhi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Globalisasi telah membuat masyarakat menjadi lebih individualis, karena telah meningkatkan kesenjangan antara kelas sosial. Ini telah menyebabkan masyarakat menjadi lebih tertutup terhadap berbagai kebudayaan lokal dan mengurangi rasa saling menghormati di antara masyarakat. Secara keseluruhan, globalisasi telah menimbulkan banyak masalah bagi Pancasila. Namun, globalisasi juga telah memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Globalisasi telah membuka jalan bagi Indonesia untuk lebih terbuka terhadap dunia dan berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Dengan pengelolaan yang tepat, globalisasi dapat digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan beradab. 2. Globalisasi menimbulkan banyak perubahan, termasuk nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi merupakan proses perdagangan, investasi, kebudayaan, teknologi, dan informasi yang menghubungkan berbagai budaya dan masyarakat yang berbeda. Globalisasi telah menciptakan kondisi di mana masyarakat di seluruh dunia dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan mudah. Di satu sisi, globalisasi telah membuka jalan bagi masyarakat untuk menikmati kemajuan teknologi dan komunikasi, namun di sisi lain, ia juga menimbulkan banyak tantangan bagi Pancasila, karena globalisasi telah mengubah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Pancasila merupakan dasar ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai yang dianut oleh Pancasila mencakup kebebasan, persaudaraan, kesetaraan, keadilan, dan kemandirian. Doktrin ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya globalisasi di Indonesia, masyarakat mulai mengalami perubahan nilai-nilai yang dianutnya. Globalisasi telah mengubah bagaimana masyarakat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Hal ini telah menciptakan kondisi di mana masyarakat dapat segera mengetahui berita dan informasi dari luar negeri, serta memungkinkan mereka untuk membeli dan menjual produk dari berbagai negara. Selain itu, globalisasi juga telah memungkinkan pergerakan bebas bagi orang-orang yang ingin berwisata ke luar negeri. Dengan begitu, masyarakat dapat mempelajari budaya dan nilai-nilai yang berbeda dari negara lain. Hal ini telah menimbulkan tantangan bagi Pancasila, karena globalisasi telah mengubah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Sebagai contoh, budaya luar negeri mungkin menggambarkan kemiskinan dan pengangguran sebagai sesuatu yang normal. Nilai-nilai seperti itu akan mengalihkan masyarakat dari tujuan utama Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang mandiri. Selain itu, globalisasi juga telah membawa produk-produk dari luar negeri yang menganut standar yang berbeda dari yang dianut oleh Pancasila. Kesimpulannya, globalisasi telah menimbulkan banyak perubahan, termasuk nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah mengubah bagaimana masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain, serta memungkinkan mereka untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai yang berbeda dari luar negeri. Namun, nilai-nilai baru tersebut mungkin mengalihkan masyarakat dari tujuan utama Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan adil. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila dan menyadari bahwa globalisasi dapat menjadi tantangan bagi Pancasila. 3. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Globalisasi merupakan suatu proses yang mengintegrasikan seluruh perekonomian, politik, dan budaya dunia menjadi satu kesatuan. Proses ini mengubah cara pandang dan pola berpikir masyarakat global. Globalisasi menciptakan lingkungan yang kompetitif dan menantang bagi semua pihak, termasuk Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang diperkenalkan oleh Bung Karno pada tahun 1945. Pancasila berisi lima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, konsep Pancasila telah terkena dampak dari globalisasi. Globalisasi menawarkan tantangan bagi Pancasila karena masyarakat global yang beragam dan kompleks. Globalisasi menciptakan dunia yang kompetitif dan memaksa masyarakat untuk terbuka terhadap pemikiran baru dan ide-ide yang berasal dari luar negeri. Hal ini menyebabkan Pancasila mengalami tekanan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan global. Selain itu, globalisasi juga telah mengubah cara pandang masyarakat Indonesia terhadap Pancasila. Masyarakat yang terbiasa dengan kebiasaan dan budaya asing kadang menganggap bahwa nilai-nilai Pancasila tidak relevan dengan kehidupan modern. Akibatnya, masyarakat lebih cenderung berpikir secara individual dan melupakan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Globalisasi juga memicu pertumbuhan ekonomi di negara-negara di seluruh dunia. Hal ini telah mengubah struktur ekonomi Indonesia dan menyebabkan adanya ketimpangan antara kota dan desa. Pertumbuhan ekonomi di kota-kota besar telah menciptakan kemiskinan dan ketidakadilan di desa-desa. Ini merupakan tantangan bagi Pancasila karena nilai keadilan sosial dirasakan tidak lagi relevan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, menciptakan dunia yang kompetitif, dan memicu pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Oleh karena itu, Indonesia harus mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan global. 4. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Globalisasi merupakan sebuah proses perubahan yang menyebabkan berbagai kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di berbagai negara menjadi saling terkait satu dengan yang lainnya. Globalisasi membuat dunia menjadi satu dan memungkinkan orang dari berbagai belahan dunia untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dengan lebih mudah. Namun, globalisasi juga membawa tantangan bagi Pancasila, yaitu sistem nilai yang menjadi dasar bagi pemerintah Indonesia. Globalisasi membawa dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai macam kebudayaan, agama, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah munculnya akses terhadap berbagai media dan budaya asing, yang dapat menyebabkan kebingungan akan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Akses terhadap informasi asing ini dapat mengancam keutuhan Pancasila. Misalnya, orang dapat terpengaruh oleh budaya dan nilai-nilai asing dan kemudian menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Selain itu, globalisasi juga dapat menyebabkan ancaman bagi agama yang ada di Indonesia. Dengan informasi asing yang mudah diakses, masyarakat dapat terpengaruh oleh agama lain. Hal ini dapat menyebabkan orang menyimpang dari nilai-nilai agama dan Pancasila. Ini menyebabkan munculnya perbedaan pandangan antar masyarakat dan bahkan konflik. Kemudian, globalisasi juga dapat mengancam nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Globalisasi menyebabkan terjadinya budaya arus utama di mana budaya asing dianggap lebih menarik dan lebih baik daripada budaya asli Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan orang melupakan nilai-nilai budaya Indonesia yang menjadi dasar Pancasila. Oleh karena itu, globalisasi dapat dianggap sebagai tantangan bagi Pancasila. Dengan berbagai dampak yang disebabkan oleh globalisasi, pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah tertentu untuk melindungi nilai-nilai Pancasila. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat dan mempromosikan budaya asli Indonesia dengan cara yang tepat. 5. Globalisasi menyebabkan masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Globalisasi adalah fenomena masyarakat modern yang berusaha untuk menciptakan masyarakat yang terhubung secara global. Hal ini telah mengubah cara orang-orang berinteraksi, berbisnis, dan mengkonsumsi. Globalisasi telah menciptakan sebuah dunia yang terhubung secara virtual dan fisik, sehingga informasi, produk, dan jasa dapat dikirimkan dan diterima dengan mudah. Dalam konteks Indonesia, globalisasi telah berdampak pada keterbukaan yang lebih besar terhadap teknologi dan informasi dari luar negeri, sehingga kebudayaan asing dapat berkembang di Indonesia. Hal ini telah memungkinkan globalisasi untuk memberikan kontribusi yang signifikan untuk perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan budaya Indonesia. Namun, globalisasi juga membawa banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masuknya nilai-nilai yang berbeda dari luar Indonesia, yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai-nilai agama, nilai-nilai politik, dan nilai-nilai ekonomi. Sebagai contoh, beberapa nilai-nilai agama, seperti liberalisme dan kapitalisme, telah menjadi lebih umum di Indonesia. Meskipun nilai-nilai tersebut mungkin memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat Indonesia, nilai-nilai ini juga dapat mengganggu komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia harus terus mengembangkan strategi untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat, serta menetapkan aturan yang lebih ketat untuk menghindari masuknya nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan Pancasila. Pemerintah juga harus menciptakan budaya yang lebih toleran terhadap nilai-nilai yang berbeda dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Dalam menghadapi tantangan globalisasi, Indonesia harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Indonesia harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai Pancasila, serta memastikan bahwa nilai-nilai asing yang masuk tidak mengganggu nilai-nilai tersebut. Dengan cara ini, Indonesia dapat terus menjaga komitmennya terhadap nilai-nilai Pancasila, serta menghadapi tantangan globalisasi dengan sukses. 6. Globalisasi juga menyebabkan arus informasi yang masuk dari luar, yang dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Globalisasi adalah proses di mana nilai-nilai, norma, dan budaya yang berbeda-beda antarnegara dan antarkebudayaan mulai bercampur dan bersatu. Globalisasi berdampak besar bagi Indonesia karena telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat, termasuk mengubah nilai dan norma yang ada. Dengan meningkatnya arus informasi yang masuk dari luar, globalisasi dapat menyebabkan terjadinya pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Pertama, globalisasi telah menyebabkan masuknya nilai-nilai baru yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti materialisme, hedonisme, dan individualisme dapat bertentangan dengan nilai-nilai pancasila seperti kesatuan, kejujuran, dan keadilan. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai materialisme dan individualisme yang menghasilkan perilaku konsumtif dan egois. Masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai baru dari globalisasi dapat menyebabkan nilai-nilai Pancasila seperti kesatuan dan kejujuran tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Kedua, globalisasi juga menyebabkan masuknya budaya asing yang dapat bertentangan dengan budaya dan nilai-nilai Pancasila. Budaya global seperti budaya individualisme, budaya konsumerisme, dan budaya hedonisme dapat bertentangan dengan budaya dan nilai-nilai Pancasila seperti budaya gotong-royong, budaya saling membantu, dan budaya religius. Sebagai contoh, dengan globalisasi, budaya materialisme yang menekankan pada konsumsi dan individualisme yang menekankan pada pemenuhan hawa nafsu telah menggantikan budaya gotong-royong dan saling membantu. Budaya baru ini dapat menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi lebih egois dan menghilangkan semangat saling membantu dan persaudaraan yang ada di dalam budaya Pancasila. Ketiga, globalisasi telah membawa pengaruh dari luar yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai agama Pancasila. Nilai-nilai agama seperti ketakwaan, kesalehan, dan kebersihan dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti hedonisme dan materialisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai hedonisme dan materialisme yang menekankan pada pemenuhan hawa nafsu dan konsumsi berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai agama Pancasila seperti ketakwaan terhadap Tuhan, kesalehan, dan kebersihan tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Keempat, globalisasi telah membawa pengaruh dari luar yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai sosial Pancasila. Nilai-nilai sosial seperti kebersamaan, kejujuran, dan keadilan dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti keserakahan dan individualisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai keserakahan dan individualisme. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai sosial Pancasila seperti kebersamaan, kejujuran, dan keadilan tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Kelima, globalisasi juga telah membawa masuknya nilai-nilai politik yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai politik Pancasila. Nilai-nilai politik seperti demokrasi, kedaulatan rakyat, dan kesejahteraan sosial dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti neoliberalisme dan kapitalisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai neoliberalisme dan kapitalisme yang menekankan pada konsumsi dan produksi yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai politik Pancasila seperti demokrasi, kedaulatan rakyat, dan kesejahteraan sosial tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Keenam, globalisasi telah membawa masuknya nilai-nilai ekonomi yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai ekonomi Pancasila. Nilai-nilai ekonomi seperti kemandirian ekonomi, keadilan ekonomi, dan kesejahteraan sosial ekonomi dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti konsumerisme dan kapitalisme. Sebagai contoh, dengan globalisasi, banyak masyarakat Indonesia yang telah terpengaruh oleh nilai-nilai konsumerisme dan kapitalisme yang menekankan pada konsumsi dan produksi berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan nilai-nilai ekonomi Pancasila seperti kemandirian ekonomi, keadilan ekonomi, dan kesejahteraan sosial ekonomi tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan mereka. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah membawa masuk nilai-nilai, budaya, dan norma yang dapat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi seperti materialisme, hedonisme, individualisme, keserakahan, dan kapitalisme dapat menyebabkan nilai-nilai Pancasila seperti kesatuan, kejujuran, keadilan, ketakwaan, kesalehan, dan kebersihan tidak lagi menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus tetap menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai landasan bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat. 7. Contoh dari tantangan globalisasi terhadap Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik dimana kebijakan yang dibuat di Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari Pancasila. Globalisasi merupakan suatu istilah yang menggambarkan proses keterkaitan antara negara di seluruh dunia. Globalisasi dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya ekonomi, politik, budaya, sosial dan lainnya. Globalisasi telah mengubah cara orang berinteraksi dan berbagai aspek kehidupan. Namun, secara umum, globalisasi dapat didefinisikan sebagai proses meningkatnya hubungan interdependent antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi telah mendatangkan tantangan bagi Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan satu konsep yang mencakup nilai-nilai dasar yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tantangan globalisasi bagi Pancasila terlihat dalam kasus kebijakan politik. Kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia mungkin berbasis pada nilai-nilai yang berbeda dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini terjadi karena pemerintah Indonesia mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan yang ditentukan oleh Pancasila. Misalnya, pemerintah Indonesia mungkin berusaha untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya melalui globalisasi, meskipun tujuan ini tidak dapat dianggap sebagai tujuan yang ditentukan oleh Pancasila. Di sisi lain, globalisasi juga telah membawa ancaman bagi Pancasila dari aspek lain. Contohnya, globalisasi telah memungkinkan terjadinya arus masuk budaya asing ke Indonesia. Budaya asing ini membawa berbagai norma dan nilai-nilai yang berbeda dari apa yang ditentukan oleh Pancasila. Hal ini telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Kesimpulannya, globalisasi telah menjadi tantangan bagi Pancasila. Globalisasi telah membawa berbagai masalah dan ancaman bagi Pancasila, di antaranya adalah masalah kebijakan politik dan arus masuk budaya asing yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus berhati-hati dalam menerapkan kebijakan globalisasi, agar Pancasila selalu dihormati dan dijunjung tinggi di Indonesia. 8. Globalisasi juga berdampak pada aspek ekonomi dimana terjadi mobilitas manusia yang lebih besar, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Globalisasi adalah proses yang menyebabkan berbagai macam aspek kehidupan manusia menjadi lebih terkoneksi satu sama lain. Ini mencakup perdagangan, budaya, politik, teknologi, dan ekonomi. Hal ini juga berimplikasi pada nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. Di Indonesia, nilai-nilai dan norma-norma masyarakat diatur oleh Pancasila. Pancasila adalah dasar filsafat dan politik yang telah diterima oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai dasar konstitusi negara. Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing melambangkan tujuan, nilai, dan sikap yang dianggap penting untuk peradaban Indonesia. Salah satu tujuan utama Pancasila adalah untuk menciptakan kesatuan bangsa yang berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan, persatuan, dan kesetaraan. Globalisasi berdampak pada aspek ekonomi dimana terjadi mobilitas manusia yang lebih besar, yang berpotensi menimbulkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, globalisasi telah menyebabkan banyak orang yang pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan atau peluang bisnis yang lebih baik. Ini berarti bahwa banyak orang yang berpindah dari daerah yang berbeda dan kemungkinan besar mereka tidak sependapat dengan nilai-nilai yang dianut rakyat lokal. Selain itu, globalisasi juga menyebabkan arus modal yang lebih besar dari satu negara ke negara lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar bangsa karena adanya ketidakseimbangan antara nilai-nilai yang berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ini bisa berakibat pada terjadinya ketegangan antara budaya dan nilai-nilai yang berbeda. Konflik antar budaya ini juga dapat menyebabkan konflik dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, globalisasi telah menyebabkan masyarakat Indonesia mengalami keragaman budaya yang lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat Indonesia saling bertentangan karena adanya perbedaan nilai dan norma yang telah dianut oleh Pancasila. Globalisasi juga menyebabkan terjadinya persaingan ekonomi antar negara. Ini berarti bahwa negara-negara harus berlomba untuk menarik investasi asing. Ini berarti bahwa negara-negara harus melakukan perubahan untuk menyesuaikan nilai-nilai yang dianut oleh investor asing. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai Pancasila yang telah lama ada. Globalisasi telah mengubah seluruh aspek kehidupan manusia. Namun, dampak globalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, Indonesia harus memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap dihormati dan diakui di tengah-tengah globalisasi. Hal ini penting agar Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan, persatuan, dan kesetaraan. 9. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Pancasila merupakan dasar filosofis dan dasar pemikiran bagi bangsa Indonesia. Ini diakui sebagai dasar hukum, sosial dan politik yang mengatur masyarakat Indonesia. Ideologi ini mengandung nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimanapun juga, Pancasila sebagai ideologi negara, tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi adalah proses dimana terjadi perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya dan teknologi yang terjadi karena adanya kemajuan teknologi dan perdagangan internasional yang semakin intensif. Globalisasi telah mengubah cara pandang manusia tentang dunia. Ini juga berdampak pada bagaimana masyarakat berinteraksi satu sama lain. Globalisasi telah menyebabkan fenomena migrasi, pertukaran budaya, dan perubahan gaya hidup. Globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Konflik ini terjadi jika nilai-nilai Pancasila yang berasal dari budaya lokal Indonesia bertentangan dengan nilai-nilai yang diperkenalkan oleh globalisasi. Contohnya, Pancasila menekankan hak asasi manusia sebagai hak yang diakui dan dihormati. Namun, globalisasi telah meningkatkan mobilitas tenaga kerja, yang berdampak pada penurunan upah dan perlakuan buruk terhadap buruh migran. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Konflik lainnya antara Pancasila dan globalisasi adalah bahwa Pancasila menekankan pentingnya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Namun, globalisasi telah memperkenalkan peraturan dan regulasi internasional yang ditetapkan oleh negara-negara yang berbeda. Ini telah mengurangi kekuasaan pemerintah Indonesia untuk mengatur aktivitas di negaranya sendiri. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tentang kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Selain itu, globalisasi juga berdampak pada budaya Indonesia. Negara-negara yang terkena dampak globalisasi cenderung mengadopsi budaya luar, seperti gaya hidup Barat. Ini menyebabkan terjadinya pelestarian budaya Indonesia yang terancam. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tentang persatuan Indonesia. Secara keseluruhan, globalisasi merupakan tantangan bagi Pancasila karena berpotensi menimbulkan konflik antara nilai-nilai Pancasila dengan kebijakan politik yang telah diberlakukan. Konflik tersebut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada nilai-nilai Pancasila dan menurunkan martabat dan kekuatan Pancasila sebagai ideologi negara. Oleh karena itu, penting bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk mempertimbangkan dampak globalisasi terhadap Pancasila. Mereka harus menemukan cara untuk menemukan keseimbangan antara nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai yang dibawa oleh globalisasi. Dengan demikian, Pancasila akan terus menjadi ideologi yang kuat dan kokoh bagi bangsa Indonesia. 10. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. Globalisasi adalah proses yang menghubungkan berbagai negara di seluruh dunia melalui pertukaran informasi, teknologi, dan barang. Ini menciptakan lingkungan yang lebih terbuka di mana orang dapat dengan mudah berhubungan dengan orang lain di seluruh dunia. Namun, globalisasi juga dapat menjadi tantangan bagi Pancasila, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, konsep Pancasila telah dianut oleh negara sebagai dasar filosofi dan politik yang dianggap sebagai landasan untuk mencapai stabilitas dan kesatuan. Nilai-nilai Pancasila yang menekankan kesetaraan, kesetiaan, dan kasih sayang antar sesama menghadapi banyak ancaman terkait dengan globalisasi. Globalisasi memungkinkan orang untuk berbagi informasi, kebudayaan, dan nilai-nilai dengan orang di seluruh dunia, tapi juga memungkinkan orang untuk berbagi pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan globalisasi datang berbagai perkembangan dalam budaya dan teknologi, yang dapat mengganggu nilai-nilai dasar Pancasila. Contohnya, globalisasi telah membantu meningkatkan mobilitas orang dan memungkinkan orang untuk menemukan berbagai budaya dan pandangan baru, yang dapat mengganggu nilai-nilai dasar Pancasila. Orang dapat dengan mudah mengakses informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial, situs web, dan aplikasi. Hal ini dapat mengarahkan orang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, globalisasi telah membuka jalan bagi penyebaran ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ideologi seperti ekonomi neoliberalisme, kapitalisme, dan komunisme bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, yang menekankan keadilan dan kasih sayang antar sesama. Globalisasi juga telah memicu pertumbuhan ekonomi yang cepat di Indonesia, yang telah menyebabkan banyak masalah sosial dan ekonomi, yang juga bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dari ancaman globalisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan edukasi tentang nilai-nilai Pancasila di sekolah-sekolah dan tempat lain di Indonesia. Pemerintah juga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan membentuk kebijakan yang menjamin hak-hak manusia dan keadilan sosial untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak terancam. Pemerintah juga dapat mengorganisir berbagai program dan kegiatan yang menghormati nilai-nilai Pancasila. Dengan melakukan hal ini, pemerintah dapat membangun budaya yang menghormati nilai-nilai Pancasila dan memastikan bahwa nilai-nilai ini tetap dianut di masa depan. Denganmunculnya beberapa kasus pelanggaran hak-hak asasi manusia seperti kasus tanjung priok, kasus Marsinah, Kasus wartawan Udin dari Harian Bernas Yogyakarta, dan kasus-kasus lainnya maka kita bisa menyimpulkan bahwa perwujudan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen didalam kehidupan bernegara selalu mengalami pasang surut didalam Globalisasi tentu menjadi salah satu tantangan yang cukup besar apabila disikapi secaca optimis. Tantangan globalisasi bukan hanya berasal dari satu bidang, melaikan ada berbagai bidang tantangan yang akan dialami, baik dalam politik, unsur budaya, ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Oleh karena itulah tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai masa depan bangsa Indonesia dalam menghadapi adanya beragam contoh tantangan globalisasi yang akan dialami. GlobalisasiTantangan GlobalisasiPolitikBudayaEkonomiLingkunganPendidikanSumber Daya Alam SDA yang EksploitasiKetenagakerjaanPembangunanContoh Tantangan GlobalisasiBerdirinya Perusahaan AsingSebarkan iniPosting terkait Pengertian globalisasi secara singkatnya adalah era kamajuan dunia yang dialami suatu bangsa tanpa sekat. Artinya dalam globalisasi ini menciptakan hubungan sosial dan interaksi sosial manusia tidak terbas dengan wilayah dan batas negara. Adanya kondisini ini menjadi globalisasi sangat diperlukan untuk kamajuan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Kemajuan di Indonesia dalam menghadapi globalisasi tidak terlepas dari status Indonesia yang pada saat ini masih menjadi negara berkembang di dunia, padahal Indonesia memiliki potensi sebagai negara maju, lantaran banyak memiliki SDA Sumber Daya Alam yang mendai,seperti emas, perak, minyak bumi, batu bara, ataupun SDA lainnya. Syarat mutlak menjadikan Indonesia sebagai negara maju di dunia, ialah harus mampu menahlukan tantangan yang ada. Tantangan globalisasi yang harus di tahlukan, antara lain adalah tantanga politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan lingkungan. Tantangan Globalisasi Penjelasan mengenai tantangan globalisasi yang ada di Indonesia sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan juga kedamaian bagi masyarakat. Antara lain; Politik Kegiatan ekonomi yang didominasi oleh negara-negara maju berpengaruh terhadap kondisi politik di negara berkembang, seperti di Indonesia. Sebagai contoh, adanya intervensi dan negara maju mengenai kebijakan politik di negara berkembang dalam upaya menciptakan rasa ketergantungan kepada negara maju, agar lebih di untungkan. Budaya Globalisasi menyebabkan pertukaran budaya semakin mudah. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa ramah dan terbuka dengan budaya lain. Akan tetapi, sikap yang kurang bijak dan selektif terhadap budaya lain dapat menyebabkan lunturnya budaya Indonesia. Ekonomi Tantangan pada sistem pasar bebas yang dialami menuntut adanya persaingan produk-produk agar mampu diterima pasar dunia. Oleh karena itu, globalisasi mendorong persaingan agar setiap pihak mampu menunjukkan potensi terbaik yang dimiliki. Lingkungan Globalisasi mendorong perkembangan banyak perusahaan multinasional. Kegiatan produksi perusahaan multinasional yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dapat menyebabkan kerusakan iingkungan, misalnya terjadi banjir dan tanah longsor karena banyaknya pembukaan tahan hijau untuk dijadikan kawasan industri. Pendidikan Pendidikan menjadi segmen penting dalam kamajuan bansa-bangsa di dunia. Bahkan dengan sistem sosiologi pendidikan yang bagus suatu masyarakat akan bisa lebih mudah mengendalikan atau melakukan filtrasi kepada budaya-budaya yang tidak baik akibat globalisasi. Sumber Daya Alam SDA yang Eksploitasi Tantangan adanya globalisasi di Indonesia lainnya ialah adanya eksploitasi sumber daya hal ini terjadi lantaran globalisasi dapat memicu eksploitasi sumber daya alam oleh adanya kerjasama dengan perusahaan asing. Apalagi ketika ditemukan berbagai aktivitas ekstraktif yang tidak berkelanjutan dapat merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat lokal. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan juga menjadi salah satu element penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, maksud ketenagakerjaan disini tidak terlepas daripada perubahan struktur pekerjaan dan ketidakpastian kerja bagi pekerja ketika mendapatkan pendidikan formal. Bahkan bukanlah jaminan seseorang dengan pendidikan tinggi memperoleh pekerjaan yang memadai. Pembangunan Prihal pembangunan adanya tantangan globalisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila ialah melihat ketimpangan pembangunan antara wilayah dan perwilayahan perkotaan dan pedesaan serta antara pulau-pulau di Indonesia. Wilayah perkotaan seperti halnya dengan DKI Jakarta cenderung mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar, sementara pedesaan sering kali tertinggal dalam pembangunan. Padahal amanat yang ada dalam Pancasila mengharuskan adanya keadilan sosial bagi seluruh Indonesia lebih tepatnya ada dalam bunyi Sila-5 dalam Pancasila. Contoh Tantangan Globalisasi Perwujutan atas adanya tantangan globalisasi di Indonesia yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain; Berdirinya Perusahaan Asing Banyak berdirinya berbagai perusahaan asing di Indonesia merupakan fenomena sosial yang terjadi pada era globalisasi saat ini. Dampak positif dan negatif globalisasi dari fenomena ini daopt dikatakan jikalau globalisasi seperti dua mata pisau, yang satu adalah negatif dengan tidak memberdayakan dan pengoptimalkan kemampuan SDM Sumber Daya Manusia sehingga tidak bisa berkembang. Dan dampak postif globalisasi ini bagi perusahaan asing di Indonesia menunjukkan Indonesia dilirik untuk dijadikan tempat produksi dan target pemasaran baru. Dalam hal melaksanakan kegiatannya perusahaan asing tersebut membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, masuknya perusahaan asing di Indonesia dapat menambah jumlah lapangan pekerjaan. Oleh karena itulah sebagai negara berkembang Indonesia memeiliki tantangan dalam menciptakan nunasa pendidikan khas Indonesia dengan kelas internasional. Tujuannya selain bisa meningkatkan intelektulias juga bisa menjadi metode peningkatan moralitas yang sesuai dengan khazanah di Indonesia. Oleh karena itulah dalam menghdapi globalisasi sangatlah diperlukan Sikap Kritis. Sikap ini diartikan sebagai tantangan dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat apabila. Adapun sikap kritis dapat menghadapi globalisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut; Meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM. Berpegang teguh pada nilai dan norma sosial. Menumbuhkan sikap bangga terhadap identitas bangsa Indonesia. Meningkatkan rasa peduli terhadap Iingkungan terkait permasalahan kerusakan lingkungan Demikianlah penjelasan mengenai tantangan globalisasi di Indonesia dan contohnya di masyarakat. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga mempu memberikan pengetahuan bagi setiap pembaca yang pada saat ini sedang membutuhkan referensinya. .
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/998
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/910
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/740
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/533
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/230
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/435
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/149
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/404
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/382
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/127
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/907
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/509
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/123
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/488
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/360
  • jelaskan dan berilah contoh bahwa globalisasi merupakan tantangan bagi pancasila