Berikutini adalah perbedaan antara zakat dan pajak: 1. Dari segi arti nama, zakat dalam bahasa Arab yang berasal dari kata “زكى” berarti bersih, bertambah, dan berkembang. Menurut istilah, seperti yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, zakat ialah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang

Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang paling penting setelah shalat. Ia merupakan ibadah hartawi yang berfungsi sebagai sarana penyuci tathahhur, pembersih nadhafah, pengembang nama, dan penambah ziyadah. Melalui pengeluaran sebagian dari kelebihan harta yang kita miliki kepada orang yang berhak menerimanya mustahiq, seperti kepada kaum fakir, miskin dan selainnya, diharapkan harta kita menjadi bersih, berkembang, penuh keberkahan dengan seizin Allah subhanahu wa ta’ala, serta terjaga dari kemusnahan. Sebagaimana termuat di dalam Al-Qur’an bahwa zakat merupakan ibadah yang juga diwajibkan kepada umat para nabi dan rasul terdahulu. Itulah sebabnya Islam datang lewat risalah Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan membawa serta sejumlah kaidah dan aturan mengenai tata cara pelaksanaannya. Islam kemudian mewajibkan pelaksanaan zakat itu agar disesuaikan dengan batas-batas, syarat dan hukum yang berlaku atasnya. Para penerimanya pun juga tak ketinggalan mendapatkan perincian yang tegas, sehingga setiap orang yang hendak menunaikan kewajiban zakat tidak bingung lagi ke mana harta hendak disalurkan. Demikian pula mengenai jenis harta yang wajib dizakati dan yang tidak wajib dizakati. Semuanya lengkap diatur oleh syariat Islam yang mulia ini. Zakat Ditinjau dari Bahasa dan Tafsir Secara bahasa, zakat memiliki beragam makna menurut konteks bahasa, antara lain tathhir penyuci, shalah perbaikan, nama berkembang, afdlal lebih utama, dan aliq yang paling patut/sesuai. Menurut Ath-Thabari w. 350 H, “zakat” disebut dengan istilah “zakat” disebabkan karena adanya unsur keberkahan yang jelas nampak pada harta, sesaat setelah seorang wajib zakat menunaikan kewajibannya. Itulah sebabnya zakat diartikan juga sebagai nama’ pengembang, barakah. Zakat dimaknai sebagai penyuci tathhir dan pembersih nadhafah tampak sebagaimana penjelasan dari Ibnu Katsir ketika menafsiri QS Al-Lail [92] ayat 18 sebagai berikut قوله "الذي يؤتى ماله يتزكى" أي يصرف ماله في طاعة ربه ليزكي نفسه وماله وما وهبه الله من دين ودنيا Artinya "Firman Allah “alladzî yu’tî mâlahu yatazakkâ”, yakni orang yang menyalurkan hartanya di dalam rangka taat kepada Rabb-nya, agar Allah berkenan membersihkan diri dan harta yang dimilikinya serta segala yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya, dari sisi agama dan dunia.” Tafsir Ibn Katsir Makna zakat sebagai perbaikan shalah dapat kita temui pada QS al-Syams ayat 9. Ath-Thabari menyampaikan ta’wil dari ayat tersebut sebagai berikut قوله قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا يقول قد أفلح من زكَّى الله نفسه، فكثَّر تطهيرها من الكفر والمعاصي، وأصلحها بالصالحات من الأعمال Artinya “Firman Allah SWT “qad aflaha man zakkaha”, maksudnya “Sungguh beruntung prang yang disucikan dirinya oleh Allah SWT, karena ia akan terjauhkan dari sifat kufur dan ma’shiyat, dan terhiasi dengan amal-amal yang shalih” Tafsir ath-Thabari. Definisi Zakat Menurut Ulama Empat Mazhab Secara istilah, para fuqaha’ memberikan definisi zakat secara berbeda-beda sesuai dengan kecenderungan dan penekanannya. Untuk lebih rincinya, kita sajikan beberapa definisi itu di sini sebagaimana telah dirangkum oleh Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitabnya al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, juz III. Zakat menurut ulama Malikiyyah Kalangan ulama ini mendefinisikan zakat, sebagai إخراج جزء مخصوص من مال بلغ نصاباً، لمستحقه، إن تم الملك، وحول، غير معدن وحرث Artinya “Keharusan mengeluarkan bagian tertentu dari suatu harta ketika telah mencapai nishab jumlah minimum wajib zakat kepada penerima zakat, dengan catatan jika harta tersebut merupakan milik sempurna dan mencapai haul, kecuali harta tambang dan tanaman maka tidak perlu syarat haul.” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1788 Zakat menurut ulama Hanafiyah Menurut kalangan ini, zakat didefinisikan sebagai تمليك جزء مال مخصوص من مال مخصوص لشخص مخصوص، عينه الشارع لوجه الله تعالى. Artinya “Menyerahkan kepemilikan sebagian harta tertentu dari harta tertentu kepada pihak tertentu yang telah ditentukan oleh Pembawa Syariat, semata karena Allah ta’ala” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1789. Zakat menurut ulama Syafiiyah Kalangan Syafiiyah, mendefinisikan zakat sebagai اسم لما يخرج عن مال وبدن على وجه مخصوص Artinya “Suatu istilah yang menunjuk pengertian harta yang dikeluarkan karena arah hartanya dan karena badan menurut tata aturan yang telah ditentukan” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1789. Zakat menurut Hanabilah Kalangan Hanabilah mendefinisikan zakat sebagai أنها حق واجب في مال مخصوص لطائفة مخصوصة في وقت مخصوص. Artinya “Sesungguhnya zakat itu adalah hak wajib atas suatu harta tertentu kepada pihak tertentu yang dikeluarkan pada waktu yang telah ditentukan” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1789. Alasan Wajib dan Tidaknya Mengeluarkan Zakat Meskipun ada beragam definisi yang disampaikan oleh kalangan ulama empat mazhab sebagaimana di atas, akan tetapi pada dasarnya para ulama ini sepakat dalam beberapa hal. Zakat dikeluarkan karena 4 alasan, yaitu memang wujud hartanya merupakan harta yang wajib dizakati ketika telah mencapai nishab dan haul seperti zakat mal harta tersebut dikeluarkan sebagai sarana pembersih diri seperti zakat fitrah. Hukum mengeluarkan zakat adalah wajib secara ijma’ Pemilik harta tersebut adalah seorang Muslim yang merdeka Berdasar 4 rincian ini maka secara tidak langsung kita diarahkan pada pemahaman bahwa ada pula harta yang tidak masuk kelompok wajib zakat. Harta ini sudah barang tentu memiliki beberapa unsur, yaitu Kurang dari 1 nishab jumlah minimum wajib zakat Belum mencapai haul genap 1 tahun [hijriah] dalam pengelolaan, kecuali harta tambang ma’dan dan harta karun rikaz yang keduanya masuk kelompok harta khumus. Demikian juga, ada pengecualian terhadap harta zuru’ harta hasil tanaman yang boleh dikeluarkan zakatnya meski belum mencapai haul, dan Bukan termasuk jenis harta zakawi, misalnya ternak yang tidak digembalakan, tanaman yang bukan masuk kelompok biji-bijian dan bisa disimpan, perhiasan yang dipakai huliyyun mubah dan tidak disimpan. Harta bukan milik sempurna atau disebut juga sebagai kepemilikan lemah milkun dla’if, seperti harta yang sudah dibeli dan masih di tangan orang lain serta ada kemungkinan dibatalkan. Adanya syarat kemungkinan dibatalkan ini untuk mengecualikan harta yang diperoleh dari transaksi yang tidak bisa dibatalkan Pemiliknya bukan seorang muslim dan merdeka. Ini adalah syarat mutlak karena seorang non-muslim bukan termasuk pihak yang dikenai beban taklif kewajiban melaksanakan hukum Islam sehingga ia tidak wajib mengeluarkan zakat. Ustadz Muhammad Syamsudin, Wakil Sekretaris Bidang Maudluiyah - PW LBMNU Jawa Timur Kini tersedia Kalkulator Zakat untuk ragam jenis zakat, seperti perdagangan, pertanian, perkebunan, properti, perusahaan, dan lain-lain. Instal NU Online Super App di Play Store atau di App Store Nikmati pula fitur-fitur bermanfaat lainnya Al-Qur'an, Tutorial Ibadah, Kalender Hijriah, dan lain-lain.

tambahdan terpuji. Sedangkan menurut istilah zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada para mustahiq (yang berhak) menerimanya dengan beberapa syarat. Kedua, zakat yaitu pemberian sebagian harta kepada fakir miskin dan orang-orang yang berhak menerimanya dan hukumnya wajib. Ketiga, z akat adalah satu kewajiban

Zakat adalah suatu ibadah umat Islam yang dilaksanakan dengan cara memberikan sejumlah kepemilikan harta setelah kadarnya terpenuhi kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Menurut istilah bahasa etimologi, kata zakat berasal dari kata zaka yang artinya tumbuh, berkah, bersih dan berkembang. Zakat merupakan rukun islam keempat yang diwajibkan kepada setiap umat muslim yang sudah dianggap mampu mengeluarkannya, karena dengan mengeluarkan harta untuk berzakat kita dapat membersihkan harta agar kembali kepada hakekatnya yaitu kesucian. Berikut beberapa pengertian dan definisi zakat dari beberapa sumber Menurut Asy-Syaukani, zakat adalah pemberian sebagian harta yang telah mencapai nishab kepada orang fakir dan sebagainya dan tidak mempunyai sifat yang dapat dicegah syara’ untuk mentasharufkan kepadanya Ash-Shiddiqy, 2009. Menurut Rofiq 2004, zakat adalah ibadah dan kewajiban sosial bagi para aghniya’ hartawan setelah kekayaannya memenuhi batas minimal nishab dan rentang waktu setahun haul. Menurut Inayah 2003, zakat merupakan harta yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau pejabat yang berwenang kepada masyarakat umum atas individu yang bersifat mengikat, final, tanpa mendapatkan imbalan tertentu yang dilakukan pemerintah sesuai dengan kemampuan pemilik harta. Menurut Hafidhuddin 2002, zakat merupakan bagian dari harta dengan persyaratan tertentu berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist, yang allah wajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada orang atau pihak yang berhak menerimanya. Tujuan dan Manfaat Zakat Menurut Zuhri 2012, zakat adalah ibadah maliah ijtima’iyah yang mempunyai sasaran sosial untuk membangun satu sistem ekonomi yang mempunyai tujuan kesejahteraan dunia dan akhirat. Adapun beberapa tujuan zakat adalah sebagai berikut Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup dan penderitaan. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh orang yang berutang, ibnu sabil, dan mustahiq lainnya. Membina tali persaudaraan sesama umat Islam. Menghilangkan sifat kikir dari pemilik harta. Membersihkan sifat dengki dan iri hati dari orang-orang miskin. Adapun manfaat dan hikmah pelaksanaan zakat adalah sebagai berikut Al-Zuhayly, 1995 Zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para pendosa dan pencuri. Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang yang sangat memerlukan bantuan. Zakat bisa mendorong mereka untuk bekerja dengan semangat, ketika mereka mampu melakukannya dan bisa mendorong mereka meraih kehidupan yang layak. Zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil. Dan juga melatih seorang mukmin untuk bersifat pemberi dan dermawan. Zakat diartikan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang telah dititipkan kepada seseorang. Jenis-jenis Zakat Zakat dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat maal harta. Penjelasan keduanya adalah sebagai berikut a. Zakat Fitrah Zakat fitrah itu adalah zakat diri atau pribadi dari setiap muslim yang dikeluarkan menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah diwajibkan pada tahun kedua hijriah yaitu pada bulan ramadhan diwajibkan untuk mensucikan diri dari orang yang berpuasa dari perbuatan dosa, Zakat fitrah itu diberikan kepada orang miskin untuk memenuhi kebutuhan mereka agar tidak sampai meminta-minta pada saat hari raya Hasan, 2006. b. Zakat Maal Zakat maal adalah zakat yang boleh dikeluarkan pada waktu yang tidak tertentu, mencakup hasil perniagaan, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja profesi yang masing-masing memiliki perhitungan sendiri-sendiri yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan serta penghasilan yang dimiliki oleh seorang muslim yang telah mencapai nishab dan haulnya. Perhitungan zakat maal menurut nishab, kadar, dan haul yang dikeluarkan ditetapkan berdasarkan hukum agama Nurhayati dan Wasilah, 2011. Syarat dan Rukun Zakat Zakat memiliki beberapa syarat wajib dan syarat sah. Menurut kesepakatan para ulama syarat wajib zakat ialah merdeka, muslim, kepemilikan harta yang penuh bukan dari utang, mencapai nisab, mencapai hawl dan harta yang dizakati melebihi kebutuhan pokok. Syarat sah dalam pelaksanaan zakat adalah niat dan Tamlik pemindahan kepemilikan harta kepada pemiliknya. Niat dilaksanakan ketika dilakukan penyerahan zakat kepada pihak yang berhak menerimanya, apabila penyerahan tersebut tidak disertai dengan niat maka dinyatakan tidak sah, karena zakat merupakan ibadah sedangkan salah satu syarat dari ibadah adalah adanya niat. Rukun zakat merupakan sebagian dari nisab harta dengan melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai milik orang fakir dan menyerahkan kepadanya, ataupun harta tersebut diserahkan kepada wakilnya yakni imam atau orang uang bertugas untuk memungut zakat amil. Penerima Zakat Menurut Qardawi 2004, terdapat delapan asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat Mustahik yaitu sebagai berikut Fakir ialah orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Miskin ialah orang yang memiliki penghasilan atau pekerjaan namun tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun keluarga yang ditanggungnya. Amil ialah pengurus zakat baik yang diangkat oleh pemerintah atau masyarakat dalam melaksanakan penghimpunan zakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Muallaf ialah orang yang baru memelum agama Islam yang diberikan zakat untuk memantapkan hati dan keimanan mereka untuk tetap memeluk agama Islam. Hamba sahaya ialah orang yang diberikan zakat untuk membebaskan diri mereka dari perbudakan. Gharim ialah orang yang memiliki utang pribadi yang bukan untuk keperluan maksiat dan tidak memiliki harta untuk melunasinya. Fisabilillah ialah orang yang melakukan suatu kegiatan yang berada di jalan Allah, seperti kegiatan dakwah dan sejenisnya. Ibnu sabil ialah orang yang berada dalam perjalanan Musafir yang mengalami kesusahan atau kehabisan bekal dalam perjalanan tersebut. Daftar Pustaka Ash-Shiddiqy, Teuku Muhammad Hasby. 2009. Pedoman Zakat. Semarang Pustaka Rizki Putra. Rofiq, Ahmad. 2004. Fiqh Kontekastual dari Normatif ke Pemaknaan Sosial. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Hafidhudhin, Didin. 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta Gema Insani. Inayah, Gazi. 2003. Teori Komprehensif Tentang Zakat dan Pajak. Yogyakarta TiaraWacana. Zuhri, Saifudin. 2012. Zakat di Era Reformasi Tata Kelola Baru. Semarang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Al-Zuhayly, Wahbah. 1995. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung Remaja Rosdakarya. Hasan, Sofyan. 2006. Pengantar Zakat dan Wakaf. Surabaya Al-Ikhlas. Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta Salemba Empat. Qardawi, Yusuf. 2004. Hukum Zakat. Bogor Pustaka Linier Antar Nusantara. menyimpan dan mendistribusikan harta zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Pada masa Rasul SAW, beliau mengangkat beberapa sahabat sebagai amil zakat. Aturan dalam At-Taubah ayat 103 dan tindakan Rasul noticed tersebut mengandung makna bahwa harta zakat dikelola oleh pemerintah.
Jakarta - Sebagai orang Muslim kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk membayar zakat. Membayar zakat juga termasuk dalam rukun Islam Allah agar kita mengeluarkan zakat tercantum dalam Surat At Taubah ayat مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ - ١٠٣ "Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."Lalu siapa saja orang yang berhak menerima zakat? Berikut 8 orang yang berhak menerima zakat sebagaimana tercantum dalam Surat At Taubah ayat 60 dan dikutip dari Badan Amil Zakat Nasional1. Orang fakir Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok Orang miskin Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk Amil Mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan Mu'allaf Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan Hamba sahaya Budak yang ingin memerdekakan Gharimin Mereka yang berutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan Fisabilillah Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad, dan Ibnus Sabil Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada yang menunaikan zakat disebut muzaki. Sementara orang yang menerima zakat disebut dibagi dua, yakni zakat mal dan zakat fitrah. Zakat fitrah dilakukan pada bulan Ramadhan atau menjelang Idul Fitri. Besaran zakat fitrah ditentukan 2,5 kg beras atau 3,5 liter beras. Sedangkan zakat mal atau harta dihitung 2,5 sumber yang sama disebutkan, menurut Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki namun tidak semua harta terkena kewajiban dikenakannya zakat atas harta di antaranya1 harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal;2 harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya;3 harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang;4 harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya;5 harta tersebut melewati haul; dan6 pemilik harta tidak memiliki utang jangka pendek yang harus artikel orang yang berhak menerima zakat dan syarat berzakat. Sudahkah detikers membayar zakat? nwy/erd
Zakatadalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu dan disalurkan kepada golongan-golongan tertentu yang telah diatur dalam islam. Sebagai seorang muslim, perlu kita sadari bahwa harta dan kekayaan yang kita miliki tidak sepenuhnya adalah milik kita pribadi, tetapi ada sebagian dari harta

Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya fakir miskin dan sebagainya menurut ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” QS. at-Taubah [9] 103. Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat tersebut adalah perintah Allah SWT untuk mengambil sebagian dari harta benda sebagai sedekah atau zakat. Tujuannya untuk membersihkan diri dari dosa yang timbul karena mangkir dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat cinta harta yang mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan. Berdasarkan buku Pendidikan Inklusi dan Pendayagunaan Zakat, dilihat dari segi bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka yang mempunyai arti berkah, tumbuh, bersih,suci dan baik. Sedangkan menurut istilah, zakat adalah memberikan sebagian harta yang telah mencapai nisab kepada pihak yang telah ditetapkan oleh syarak dengan kadar tertentu. Secara yuridis, zakat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat UU No. 23 Tahun 2011. Menurut undang-undang, definisi zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam. Hukum Zakat Hukum zakat adalah wajib fardu atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Dasar hukumnya antara lain Surat Al-Baqarah ayat 110. وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Artinya “Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya pahala di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Zakat juga diatur dalam Surat At-Taubah ayat 103 sebagai berikut. ذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Artinya “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Dr. Rosidin, dalam Modul Fikih Ibadah menjelaskan, kedudukan dan arti penting dari zakat dapat dilihat dari beberapa hal berikut. Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, sehingga menjadi salah satu pilar bangunan Islam yang agung. Allah SWT menyandingkan perintah menunaikan zakat dengan perintah salat sebanyak 28 kali dalam Al-Quran. Ini menunjukkan betapa urgen dan tinggi kedudukan zakat dalam Islam. Tujuan Zakat Terdapat sejumlah tujuan zakat sebagai berikut. Mengangkat derajat fakir miskin. Membantu memecahkan masalah para gharimin, ibnu sabil, dan mustahik lainnya. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya. Menghilangkan sifat kikir dan loba para pemilik harta. Menghilangkan sifat dengki dan iri kecemburuan sosial dari hari orang-orang miskin. Menjembatani jurang antara si kaya dan si miskin dalam masyarakat. Mengebangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang terutama yang memiliki harta. Mendidik manusia untuk berdisiplin dan menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain padanya. Sarana pemerataan pendapat untuk mencapai keadilan sosial. Penjelasan tersebut bersumber dar Muhammad Daud Ali 1988 sebagaimana dikutip dalam buku Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoritis dan Sejarah 2017. Golongan Penerima Zakat Berdasarkan Surat At-Taubah ayat 60, terdapat delapan golongan penerima zakat. اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ Artinya “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya mualaf, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” Menurut penjelasan Badan Amil Zakat Nasional Baznas, delapan golongan tersebut adalah Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya. Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah. Macam-Macam Zakat Dalam UU No. 23 Tahun 2011 dijelaskan, macam-macam zakat terdiri dari zakat mal dan zakat fitrah. Zakat Mal Zakat harta atau zakat mal adalah harta yang dikeluarkan oleh muzaki orang yang berzakat melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik orang yang berhak menerima zakat. Zakat mal meliputi Emas, perak, dan logam mulia lainnya. Uang dan surat berharga lainnya. Perniagaan. Pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Peternakan dan perikanan. Pertambangan. Perindustrian. Pendapatan dan jasa. Rikaz. Syarat Wajib Zakat Mal Syarat wajib zakat mal bagi adalah sebagai berikut. Beragama Islam. Aqil. Artinya seorang muslim dapat menggunakan akalnya dan sehat secara fisik dan mental. Baligh. Seorang muslim telah memasuki usia wajib untuk zakat. Memiliki harta yang mencapai nisab perhitungan minimal syarat wajib zakat. Persyaratan tersebut dimuat dalam buku Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf. Adapun syarat harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut. Milik penuh. Halal. Cukup nisab. Haul. Nisab adalah batas minimal dari jumlah harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi syarat tertentu. Sedangkan haul adalah batas waktu minimal harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya. Syarat haul zakat mal tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, dan zakat rikaz. Cara Menghitung Zakat Mal Cara menghitung zakat mal adalah 2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun. Contohnya, pada 15 Desember 2019, Ibu Ani membeli emas sebanyak 200 gram. Maka besar nisab harta kekayaan berupa emas adalah 2,5%. Dengan demikian, besarnya zakat mal yang harus dikeluarkan oleh Ibu Ani adalah emas x nisab = 200 gram x 2,5% = 5 gram. Zakat emas yang harus dikeluarkan Ibu Ani adalah satu tahun setelah memiliki 200 gram emas tersebut, yaitu pada tanggal 14 Desember 2020. Zakat mal dapat diberikan kepada Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS. Menurut BAZNAS, standar harga emas yg digunakan untuk 1 gram nya adalah Maka, zakat mal yang harus dikeluarkan Ibu Ani sebesar 5 gram atau setara dengan uang sejumlah uang x 5 gram = Manfaat Zakat Mal Dikutip dari buku Fiqih, zakat mal membawa sejumlah manfaat bagi umat Islam. Manfaat zakat mal meliputi Mendekatkan rasa cinta dan kasih sayang antara orang kaya dan orang miskin. Sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT. atas nikmat yang telah diterima. Menumbuhkan sifat dermawan dan membersihkan diri dari sifat kikir. Membantu yang kekurangan. Memperkuat persatuan dan persaudaraan. Menjaga dari segala kejahatan yang akan timbul pada masyarakat. Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim laki- laki, perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak pada awal bulan Ramadan sampai menjelang salat Idul Fitri. Besarnya zakat fitrah adalah sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter bahan makanan pokok untuk setiap orang. Berdasarkan publikasi Baznas, para ulama, diantaranya Syaikh Yusuf Qardawi telah membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan satu sha’ gandum, kurma atau beras. Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi. Syarat Wajib Zakat Fitrah Syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Masih hidup ketika matahari terbenam di akhir bulan Ramadan. Apabila di akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam seseorang sudah meninggal, maka ia tidak wajib menunaikan zakat fitrah. Memiliki kelebihan makan untuk dirinya dan keluarganya pada malam hari raya dan siangnya. Waktu Zakat Fitrah Terdapat beberapa waktu zakat fitrah di mana umat Islam dapat memberikanya, yaitu Awal atau pertengahan bulan Ramadan. Akhir bulan Ramadan hingga waktu subuh. Setelah salat subuh pada akhir Ramadan atau sebelum salat Idulfitri. Manfaat Zakat Fitrah Hasbiyallah dalam buku Fiqih menjelaskan manfaat zakat fitrah sebagai berikut. Membahagiakan orang yang kurang mampu mustahik saat Idulfitri. Menghilangkan sifat egois. Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Menolak musibah. Mempererat silaturahmi antara orang yang mampu dan tidak mampu. Demikian pembahasan tentang zakat beserta hukum, tujuan, penerima, dan macamnya.

Zakatmenurut syariat adalah sebagian harta yang wajib kita keluarkan dari harta yang Allah berikan kepada kita yang telah mencukupi nisab dan haulnya untuk orang yang berhak menerimanya. (Al-fiqh al-islam wa’adillatuh, Dr. Wahbah al-Zuhaily). Landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kali ini saya akan menuliskan tentang bagaimana cara pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah dikampung saya yaitu kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten KOLAKA TIMURZakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya asnaf.Pembayaran zakat di kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, kabupaten Kolaka Timur ada dua macam, yakni beras biasa 3,5=Rp dan beras kepala 3,5 liter=Rp Akan tetapi sistem pembayaran masyarakat Atula dan sekitarnya membayar zakatnya lebih kearah pembayaran dengan bentuk uang dan beras dengan keseluruhan sebesar ini sudah termasuk dengan infaq. Pengumpulan pembayaran zakat fitrah ini dilakukan selama 7 hari oleh Bapak H. TambaruImam besar di mesjid dan pengurus mesjid lain nya sekaligus yang diamanahkan pemerintah sebagai tempat pengumpulan zakat. Setelah 7 hari proses pembayaran zakat fitrah, bapak H. Tambary mengarahkan kesetiap panitia pengumpul zakat mesjid di kecamatan ladongi pada tanggal 19, panitia Masjid melakukan pembagian zakat fitrah kepada masyarakat yang berhak menerima, ada 52 orang yang menerima zakat dari jumlah zakat yang terkumpul dan adapun orang yang berhak menerima zakat tersebut fakir miskin 80%, ini sudah termasuk janda-janda, anak yatim piatu, dan orang lansia, fisabilillah 10% dan amil 20%. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Zakatdan Pajak bayarnya, dan orang tersebut dapat dikenakan hukuman ta’zir.Demikian dalam qaul qadim dan qaul jadid-nya Imam Syafi’i. 3 Zakat menurut etimologi adalah suci, tumbuh berkem-bang dan berkah. 4 Menurut terminologi adalah sebagian (ka-dar) harta tertentu yang memenuhi syarat minimal (nishab) da- lam rentang waktu satu tahun (haul) yang diberikan Apakah kamu sudah melaksanakan dan mengetahui keutamaan zakat? Zakat merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim. Kewajiban ini, tertulis di dalam Al Quran. Zakat juga termasuk dalam rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Menunaikan zakat adalah kegiatan yang wajib dilakukan bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai pengertian, hukum, syarat, keutamaan, serta jenis-jenis zakat sesuai dengan ketentuan dalam syariat Islam. Pengertian dan Keutamaan Zakat Kata zakat berasal dari bahasa Arab زكاة atau zakah yang berarti bersih, suci, subur, berkat, dan berkembang. Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan. Pengertian zakat tertulis dalam QS Al-Baqarah 243, وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ Artinya “dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’” Ayat di atas menjelaskan bahwa mereka yang beragama Islam lalu mengerjakan salat secara benar dan menunaikan zakat, mereka termasuk dalam orang-orang yang ruku’, yakni tergolong sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Hukum Menunaikan Zakat Zakat merupakan bentuk ibadah seperti salat, puasa, dan lainnya yang telah diatur berdasarkan Al Quran dan sunnah. Ibadah ini termasuk dalam rukun Islam yang keempat dan menjadi salah satu unsur penting dalam syariat Islam. Karena itu, hukum membayarkan zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat zakat. Selain ibadah wajib, zakat juga merupakan kegiatan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusian yang dapat perkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia. Syarat-syarat Wajib Zakat Setiap orang wajib menunaikan zakat jika memiliki syarat-syarat wajib zakat seperti tertulis di bawah ini. IslamZakat hanya dikenakan kepada orang-orang yang beragama dan BalighDimiliki secara sempurnaHarta yang akan dizakatkan merupakan milik sendiri di tangan individu dan tidak berkaitan dengan hak orang lain, atau harta tersebut disalurkan atas pilihannya nisabNisab adalah batasan antara apakah kekayaan itu wajib zakat atau tidak. Jadi, harta yang dimiliki seseorang telah mencapai nisab, maka kekayaan tersebut wajib dizakatkan. Keutamaan Menunaikan Zakat Berikut adalah manfaat ketika seseorang menjalankan kewajiban zakat Mereka yang membayarkan zakat senantiasa merasakan kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat yang menunaikan zakat dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bisa meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah pahala yang besar, seperti yang tersirat di dalam QS Al-Baqarah 276 yang menerangkan “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.”Allah akan menghapus segala dosa yang dimiliki oleh seseorang yang membayarkan zakat. Seseorang yang menunaikan zakat senantiasa diiberikan petunjuk dan hidayah dalam segala yang dimiliki menjadi barakah, serta berkembang semakin baik dan banyak. Apa Itu Nisab Zakat? Nisab merupakan batasan miminal kekayaan seseorang yang diwajibkan untuk membayar zakat. Apabila seseorang memiliki harta yang telah mencapai nisab maka orang tersebut sudah diwajibkan untuk berzakat. Sebaliknya, seseorang tidak wajib membayarkan zakat apabila kekayaannya tidak mencapai nisab. Satuan harta nisab pada zakat bisa bermacam-macam tergantung jenis zakatnya. Zakat harta bisa meliputi hasil perniagaan, hasil panen, hasil laut, hasil pertambangan, hasil ternak, harta temuan, maupun emas serta perak. Semua itu memiliki nisab yang berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan. Bagaimana Syarat Menghitung Nisab? Telah Melebihi kebutuhan pokok Nisab dihitung di luar dari kebutuhan pokok. Apabila harta telah melebihi kebutuhan pokok dan memenuhi nisab, maka harta wajib untuk dizakatkan. Seorang muslim yang telah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan hidup layak menjadi ukuran minimal nisab zakat. Haul atau jangka waktu satu tahun Harta yang tersimpan dan telah mencapai jangka waktu setahun hendaknya dihitung sebagai nisab dan ditunaikan sebagai zakat. Persyaratan haul bisa berbeda-beda, tergantung jenis harta yang dimiliki. Namun, umumnya adalah satu tahun dalam tahun Hijriah. Harta yang belum mencapai haul tidak termasuk wajib zakat, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Dan tidak ada zakat pada harta hingga mencapai haul.” Jenis-Jenis Zakat Dalam Islam, terdapat beberapa jenis zakat yang perlu ditunaikan oleh umat Muslim. Setiap jenis zakat memiliki ketentuan serta nisabnya masing-masing. Secara umum, terdapat 2 jenis zakat yaitu zakat fitrah dan zakat maal harta. Zakat Fitrah Jenis zakat ini wajib dikeluarkan setiap Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadhan. Masing-masing orang diwajibkan menunaikan zakat fitrah setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau makanan atau makanan pokok tersebut juga dapat diganti dengan uang senilai besaran beras atau makanan pokok. Uang zakat tersebut bisa kamu berikan kepada lembaga-lembaga penyalur zakat, kemudian lembaga tersebut yang akan memberikan zakat berbentuk beras kepada mustahiq zakat. Selain untuk dirinya sendiri, seseorang juga diwajibkan membayarkan zakat fitrah untuk semua orang yang berada dalam tanggungannya. Zakat Maal atau Zakat Harta Jenis zakat maal merupakan zakat yang mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, emas dan perak. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ketentuan jenis zakat harta serta nisabnya Harta Perniagaan Zakat ini meliputi harta yang digunakan untuk keperluan jual beli, baik berupa barang seperti alat-alat, makanan, pakaian, dsb. Nisab hasil perniagaan dihitung sesuai dengan zakat emas yaitu apabila setara dengan 85 gram Pertanian Jenis zakat harta dari hasil pertanian dan perkebunan juga wajib untuk dizakatkan. Nisab dari harta pertanian adalah 5 wassaq atau setara dengan 653 kg. Sementara itu, waktu pembayaran zakat hasil pertanian adalah setiap saat panen tiba. Hasil Ternak Wajib bagi seseorang yang memiliki binatang ternak untuk mengeluarkan zakat apabila telah mencapai nisab dan haulnya. Hewan ternak berupa unta memilki nisab 5 ekor, sapi atau kerbau bernisab 5 ekor, sementara kambing atau domba nisabnya 40 ekor. Harta Emas dan Perak Perintah untuk menzakatkan harta emas dan perak diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ali Bin Abi Thalib RA“Bila engkau memiliki dua ratus dirham dan telah berlalu satu tahun sejak memilikinya, maka padanya engkau dikenai zakat sebesar lima dirham. Dan engkau tidak berkewajiban membayar zakat sedikit pun–maksudnya zakat emas- hingga engkau memiliki dua puluh dinar. Bila engkau telah memiliki dua puluh dinar, dan telah berlalu satu tahun sejak memilikinya, maka padanya engkau dikenai zakat setengah dinar. Dan setiap kelebihan dari nisab itu, maka zakatnya disesuaikan dengan hitungan itu.” HR. Abu DaudSyarat wajib zakat untuk emas adalah ketika sudah mencapai 85 gram 20 dinar dan telah dimiliki selama satu tahun atau lebih. Sementara, nisab dari perak adalah 600 gram 200 dirham dan telah mencapai haul satu tahun. Demikianlah jenis-jenis zakat dalam Islam yang perlu kamu tunaikan ketika kamu sudah mencapai nisab, haul, serta syarat ketentuan zakat. Yuk, salurkan zakat kamu sesuai dengan ajaran Islam! Membayarkan Zakat Online Saat ini, zakat bisa kamu tunaikan secara online melalui Kitabisa. Kitabisa telah bekerjasama dan didukung sepenuhnya oleh Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS, Rumah Yatim, Dompet Dhuafa, Lazismu, Rumah Zakat, Baitul Maal Hidayatullah BMH, Global Zakat ACT, dan NU Care-Lazisnu. Selain zakat maal, kamu juga bisa menunaikan zakat fitrah di Kitabisa. Sekarang, tidak perlu bingung lagi untuk membayar zakat online. Yuk, salurkan zakatmu secara lebih mudah lewat aplikasi Kitabisa! PengertianInfak/ Sedekah. Infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, Infak tak mengenal nishab.Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik dalam keadaan lapang IGHai Alishba, Kakak bantu jawab yaaa Jawaban yang benar D. Harta itu telah mencapai nishabnya. Pembahasannya sebagai berikut Zakat menurut istilah sejumlah harta yang diambil dari harta tertentu untuk diberikan kepada golongan tertentu. Syarat harta yang dizakatkan 1. Harta didapat dengan cara yang halal. 2. Berkembang. 3. Milik sendiri. 4. Mencapai nishab mencapai jumlah tertentu 5. Mencapai satu tahun haul hal ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Berdasarkan syarat tersebut harta yang telah mencapai nishab wajib dikeluarkan zakatnya. Contoh Nishab zakat emas adalah 94 gram. Pak Edi mempunyai 20 gram emas dan Pak Eko mempunyai 100 gram emas. Pak Edi tidak wajib zakat sedangkan Pak Eko wajib zakat karena telah memenuhi nishab. Jadi, jawaban dari pertanyaan tersebut diatas adalah D. Harta telah mencapai nishabnya. Semoga membantu yaa Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Zakatfitrah adalah mengeluarkan bahan makanan pokok dengan ukuran tertentu setelah terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan (malam 1 Syawwal) dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Zakat fitrah diwajibkan ditahun

Pengertian Zakat dan Kedudukannya Zakat adalah jumlah tertentu yang diambil dari harta tertentu dan dikeluarkan pada waktu tertentu serta diberikan kepada pihak-pihak tertentu. Jumlah tertentu yang diambil dari harta itu disebut zakat karena secara nilai, ia akan bertambah, memperbanyak dan menjaga harta yang menjadi sumber dari segala bentuk kerusakan. Zakat adalah salah satu dari rukun islam yang lima, fardu ain atas tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. Firman Allah SWT. ,“Dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat hartamu.” An-Nisa77. Firman Allah pula, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Al-Baqarah277. Rasulullah saw. bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara bersaksi syahadat bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberi zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah bagi yang mampu mengerjakannya.” Bukhari dan Muslim. Zakat disebut dalam Al-Qur’an secara bersamaan dengan shalat dalam 82 ayat. Allah menetapkan kewajiban zakat melalui Al-Qur’an, Sunah Rasul-Nya dan ijma’ seluruh umat muslim. Ancaman bagi Orang yang Menolak Mengeluarkan Zakat Allah SWT. berfirman, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam. Lalu dibakar dengannya dahi mereka, Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri maka rasakanlah sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu.”’ At-Taubah34-35. Abu Hurairah ra. Menyatakan bahwa Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa yang diberi kekayaan oleh Allah, tapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat kelak kekayaannya itu dating kepadanya dalam rupa seorang laki-laki pemberani dan keras yang memiliki dua tanda hitam di atas kepalanya. Orang itu mencengkeramnya pada hari kiamat itu, lalu memegang erat kedua rahangnya seraya berkata, Akulah harta simpananmu, Akulah kekayaanmu.’ Kemudian Beliau membaca ayat berikut ini Ali Imran180, Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”’ Bukhari. Orang Yang Berhak Menerima Zakat Terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu 1. Fakir Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan usaha, atau mempunyai harta atau usaha yang kurang dari seperdua kecukupannya dan tidak ada yang berkewajiban memenuhi kebutuhannya. 2. Miskin Miskin adalah orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya atau lebih tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhannya. Yang dimaksud dengan kecukupan adalah cukup menurut umur biasa, ±62 tahun. Maka yang mencukupi dalam masa tersebut dinamakan “kaya”, tidak boleh diberi zakat, ini dinamakan kaya dengan harta. Adapun kaya dengan usaha, seperti orang yang mempunyai penghasilan tertentu setiap hari atau tiap bulan, maka kecukupannya dihitung tiap hari atau tiap bulan. Apabila pada suatu hari penghasilannya tidak mencukupi, hari itu dia boleh menerima zakat. Adanya rumah yang didiami, perkakas rumah tangga, pakaian, dan lain-lain yang diperlukan setiap hari tidak terhitung sebagai kekayaan. Berarti tidak menghalanginya dari keadaan yang tergolong fakir atau miskin. 3. Amil Amil adalah semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia tidak mendapat upah selain dari zakat itu. 4. Muallaf Terdapat empat macam muallaf, yaitu a. Orang yang baru masuk islam sedangkan imannya belum teguh. b. Orang islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita berpengharapan kalua dia diberi zakat, maka orang lain dari kaumnya akan masuk islam. c. Orang islam yang berpengaruh terhadap orang kafir. Kalau dia diberi zakat, kita akan terpelihara dari kejahatan kafir yang di bawah pengaruhnya. d. Orang yang menolak kejahatan orang yang anti zakat. 5. Hamba Hamba yang dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya. Hamba itu diberi zakat sekedar untuk penebus dirinya. 6. Berutang Terdapat tiga macam, yaitu a. Orang yang berhutang karena mendamaikan dua orang yang sedang berselisih b. Orang yang berhutang untuk kepentingannya sendiri untuk kepentingan yang mubah, ataupun tidak mubah, tetapi dia sudah bertaubat. c. Orang yang berhutang karena menjamin hutang orang lain sedangkan dia dan orang yang dijaminnya itu tidak dapat membayar hutang. 7. Sabilillah Sabilillah adalah balatentara yang membantu dengan kehendaknya sendiri, sedangkan dia tidak mendapat gaji tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang disediakan untuk keperluan peperangan dalam kesatuan balatentara. 8. Musafir Musafir adalah orang yang mengadakan perjalanan dari negeri zakat atau melalui negeri zakat. Dalam perjalanannya itu dia diberi zakat untuk sekedar ongkos sampai pada yang dimaksud atau sampai pada hartanya dengan syarat bahwa ia memang membutuhkan bantuan. Perjalannya itupun bukan maksiat terlarang tetapi dengan tujuan yang sah, misalnya karena berniaga. Macam – macam Zakat Menurut berbagai sumber, zakat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Hikmah Manfaat Zakat Manfaat zakat sungguh penting dan banyak, baik bagi si kaya, si miskin, maupun masyarakat umum, antara lain 1. Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah masyarakat. 2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak tercela, serta mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan membayarkan amanah kepada orang yang berhak dan berkepentingan. Allah SWT. berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” At-Taubah103. 3. Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang diberikan padanya. Tidak syak lagi bahwa berterima kasih yang diperlihatkan oleh yang diberi kepada yang memberi adalah suatu kewajiban yang terpenting menurut ahli kesopanan. 4. Menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang susah karena dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang baik-baik menjadi penjadi penjahat besar lalu merusak masyarakat, bangsa, dan negara. 5. Mendekatkan hubungan kasih saying dan saling mencintai antara si kaya dengan si miskin. Rapatnya hubungan tersebut akan membuahkan beberapa kebaikan dan kemajuan serta berfaedah bagi kedua golongan dan masyarakat umum. REFERENSI Kamal, A. Malik. 2007. Fiqih Sunah untuk Wanita. Terjemahan oleh Asep Sobari. Jakarta Al-I’tishom. Rasjid, Sulaiman. 2015. Fiqh Islam. Bandung Sinar Baru Algensindo.

Hubunganantara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres (baik), hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surah at – Taubah : 103 yang artinya “Ambilah zakat dari sebagian harta
HomeBerawalan ZZakatDefinisi Zakat"n jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya fakir miskin dan sebagainya menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.""n salah satu rukun Islam yang mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik."Kamus Besar Bahasa IndonesiaApa Itu Zakat?Zakat dalam islam adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang untuk disumbangkan kepada golongan yang berhak menerimanya. Golongan yang menerima zakat adalah mereka yang membutuhkan bantuan secara finansial. Biasanya, ada pihak ketiga yang mengelola dan menyalurkan zakat yang disebut dengan amil zakat. Ketentuan mengeluarkan zakat diatur oleh islam dalam rukun islam yang ketiga. Jadi, zakat juga termasuk ke dalam ibadah umat emas online mulai dari Rp500,- saja. Cek dan pelajari cara investasi emas menguntungkan. Berlisensi & diawasiApa Saja yang Bisa Dizakatkan?Pada dasarnya, zakat adalah harta yang disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Untuk itu, untuk berzakat bisa berupa Uang Tunai Hasil Pertanian Hewan Ternak Hasil Bekerja Investasi Tabungan Emas atau Perak Barang Temuan Penerima ZakatPenerima zakat disebut juga mustahiq. Mustahiq adalah golongan orang yang berhak menerima zakat, baik secara langsung maupun dengan perantara amil zakat. Fakir. Orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Miskin. Orang yang memiliki sedikit harta dan hidup serba kekurangan. Amil. Panitia pengelola zakat juga berhak menerima zakat. Mualaf. Seorang yang baru memeluk agama Islam. Hamba Sahaya. Seorang budak yang ingin memerdekakan diri dari tuannya. Gharimin. Orang yang memiliki utang namun tidak memiliki kemampuan untuk membayarnya. Sebagai catatan, orang yang berutang tersebut meminjam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan tersebut halal. Fisabilillah. Orang yang berjuang di jalan Allah. Ibnus Sabil. Orang yang kehabisan uang atau perbekalan dalam perjalanan. Jenis-jenis ZakatPada dasarnya, ada dua jenis zakat menurut islam, yaitu Zakat Fitrah. Zakat yang hukumnya wajib dikeluarkan oleh seorang muslim pada bulan suci Ramadan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Besaran zakat yang dikeluarkan adalah senilai liter makanan pokok seperti beras, gandum, dan sejenisnya. Zakat ini bisa dibayarkan langsung berupa beras atau uang tunai senilai liter beras tersebut. Zakat Mal harta. Zakat ini tidak ditentukan waktu pengeluarannya. Bisa dilakukan sepanjang tahun. Zakat ini dibayarkan atas pendapatan yang diterima seseorang. Umumnya, besaran zakat ini adalah dari pendapatan yang diterima. Istilah terkait yang iniMau cari istilah lain? 🔍
.
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/146
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/206
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/887
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/865
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/417
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/42
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/723
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/557
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/829
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/902
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/149
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/407
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/561
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/632
  • ejsfl5h6ei.pages.dev/851
  • zakat adalah memberikan sebagian harta kepada yang berhak menerimanya apabila